Gerakan Pengendalian Hama Di Lamongan, berhasil Tingkatkan Produksi Padi

LAMONGAN (wartamerdeka.info) - Wereng atau serangga penghisap cairan tumbuhan anggota ordo Hemiptera (kepik sejati), subordo Fulgoromorpha, khususnya yang berukuran kecil selalu menjadi musuh para petani. 

Sudah sejak lama, petani selalu dihadapkan  pada musuh yang satu ini, hama Wereng. Karena hama ini berpotensi merusak langsung bagian batang tanaman padi. Untuk menanggulangi keluh kesah para petani, 

Plt. Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Lamongan, Sujarwo, ST. MM., memulai gerakan pengendalian hama (Gerdal) khususnya hama wereng di desa Trepan Kec. Babat.

"Hama itu memperoleh makanan dengan cara mengisap cairan pada batang tanaman padi sehingga tanaman menjadi kering dan kecoklatan, " Ujar Sujarwo. 

Ledakan populasi hama wereng yang meluas pada areal pertanaman padi disebabkan oleh banyak faktor, yang antara lain musuh alami (predator, parasitoid, patogen), iklim, cara bercocok tanam padi, penggunaan pestisida, dan varietas.

Ketua kelompok tani dan anggota kelompok tani Sidodadi desa Terpan melakukan penyemprotan Insectisida secara bersama dengan dipandu Petugas Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL).

Kegiatan ini untuk pengendalian serangan hama wereng pada areal tanaman padi agar serangan hama wereng tidak menyebar ke areal tanaman padi yang lain. 

"Gerakan pengendalian hama dan penyakit ini juga biasa dilakukan pada saat tanaman padi berumur tujuh hari dan tiga puluh hari setelah tanam untuk mencegah serangan hama dan penyakit pada tanaman padi, "ungkap mantan Kabag Organisasi ini. 

Gerakan penyemprotan hama wereng ini di lakukan di lahan seluas 119 ha. Dengan menggunakan bahan Pestisida basah.

Selain bertujuan mencegah tanaman terserang hama dan penyakit, sekaligus meningkatkan produksi padi.

Tujuan tambahannya, lanjut Sujarwo, untuk menjaga budaya guyub rukun sesama anggota kelompok tani.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas TPHP juga meresmikan bantuan perpompaan, yang sumber dananya berasal dari APBN Provinsi Jawa Timur. 

"Diharapkan dengan adanya rumah Pompa ini, irigasi di desa Trepan bisa mengairi area persawahan sepanjang tahun, dan juga sawah di sekitar Desa Trepan," tambah mantan Camat ini. (Mas)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama