Refleksi 76 Tahun HUT RI

Oleh : Ma'arif Fuadi

(Kepala Sub Divisi Dakwah Masjid Raya Jakarta Islamic Centre)

Tahun ini kita memperingati HUT RI ke 76 dengan tema Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh. Peringatan HUT RI tahun ini dalam suasana prihatin karena kita masih berada dalam kondisi pandemi covid-19. 

Untuk menjadi bangsa yang tangguh dan tumbuh menjadi negara yang maju  sesuai tema peringatan HUT RI tahun ini maka syarat pertama yang harus dipenuhi adalah bangsa Indonesia harus menjadi bangsa yang kuat, Terutama kuat keimananya kepada Allah swt. 

Karena dengan keimanan dan ketaqwaan yang kuat bangsa Indonesia akan diberikan  jalan keluar oleh Allah swt dari berbagai problema yang dihadapi. Hal ini sesuai janji Allah dalam Al-Qur'an yang artinya Jika suatu negeri penduduknya beriman kepada Allah maka Allah akan buka pintu keberkahan dari langit dan bumi. 

Disamping itu dengan kekuatan iman kepada Allah swt, bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang memiliki integritas kepribadian sehingga keadilan bisa ditegakan, kejujuran bisa dilaksanakan dan orang berani memperjuangkan nilai-nilai kebenaran. 

Selain kuat keimanannya, untuk menjadi bangsa yang tangguh dan tumbuh menjadi negara maju bangsa Indonesia juga harus sehat jiwa raganya, kuat perekonomianya dan kuat sumber daya manusianya dalam penguasaan sains dan teknologi. 

Dengan fisik yang sehat dan kuat, bangsa Indonesia akan bisa membangun negerinya. Dengan kekuatan ekonomi akan membuat negara bisa menjamin kesejahteraan kehidupan  masyarakat dan dengan kekuatan penguasaan sains dan teknologi bangsa ini akan menjadi bangsa yang mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain. 

Dalam ajaran Islam untuk menjadi orang yang kuat diantaranya adalah dengan cara bekerja dengan serius, fokus dan sungguh- sungguh, memiliki sandaran vertikal kepada Allah swt dengan selalu memohon pertolongan-Nya atas apa yang dilakukan serta optimis, tidak boleh lemah dan putus asa. Sebagaimana sabda nabi saw : 

عن أبي هريرة رضي اللَّه عنه قال: قال رسولُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم: «المُؤمِن الْقَوِيُّ خيرٌ وَأَحبُّ إِلى اللَّهِ مِنَ المُؤْمِنِ الضَّعِيفِ وفي كُلٍّ خيْرٌ. احْرِصْ عَلَى مَا ينْفَعُكَ، واسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلاَ تَعْجَزْ. وإنْ أصابَك شيءٌ فلاَ تقلْ: لَوْ أَنِّي فَعلْتُ كانَ كَذَا وَكذَا، وَلَكِنْ قُلْ: قدَّرَ اللَّهُ، ومَا شَاءَ فَعَلَ، فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَان». رواه مسلم.

Dari Abi Hurairata R.A. Dia berkata: Rasulullah SAW bersabda : seorang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah dari mukmin yang lemah, namun bagi Allah setiap mukmin adalah baik, sungguh-sungguhlah dalam melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi dirimu, dan mintalah tolong kepada Allah dan jangan pesimis, jika kamu mendapatkan musibah maka janganlah kamu berkata, “andaikan aku lakukan ini niscaya akan begini atau begitu”, tapi katakanlah! “semua sudah ditaqdirkan Allah, apa yang Allah kehendaki pasti akan dilaksanakanNya” ,karena ungkapan andaikan, membuka peluang syaithan untuk menggoda.

(HR. Muslim).

Syarat yang kedua supaya bangsa ini menjadi bangsa yang tangguh dan tumbuh menjadi negara maju adalah dengan menjaga persatuan. Karena tanpa persatuan maka hari-hari kita akan disibukan dengan permusuhan, perselisihan, pertengkaran bahkan peperangan sehingga kita tidak ada waktu untuk membangun dan mengurus negeri ini karena waktu dan tenaga kita dihabiskan untuk saling bermusuhan dan bertengkar. Kita menyaksikan sendiri betapa banyak negara- negara di dunia yang hancur karena tidak bisa menjaga persatuannya. 

Alhamdulillah dibandingkan bangsa-bangsa lain bangsa kita termasuk salah satu bangsa di dunia yang sampai saat ini bisa menjaga negaranya karena masyarakatnya masih bisa menjaga persatuan. 

Tetapi akhir - akhir ini kita sangat prihatin dan khawatir tehadap bangsa ini karena ditengah-tengah sedang menghadapi musuh bersama yaitu mengatasi pandemi Covid-19 yang membawa bangsa kita dalam berbagai kesulitan seperti kesulitan ekonomi, pendidikan, kesehatan dan lain sebagainya, masih ada saja orang- orang yang menyebarkan kebencian, menghujat, intolerans, menyebarkan berita hoax dan melakukan  kekerasan terutama kekerasan verbal di media sosial. 

Hal-hal seperti ini di usia kemerdekaan kita yang sudah ke 76 tahun harus kita sudahi  dan mawas diri, jika hal ini dibiarkan tentu akan mengancam keutuhan bangsa kita. Jika ada persoalan  maka selesaikanlah persoalan itu dengan mengedepankan dialog dan musyawarah. 

Menjadi kewajiban bersama seluruh anak bangsa untuk menjaga Indonesia agar tetap berdiri kokoh dengan menjaga persatuan dan keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat.

Diantara ciri negara tumbuh dan menuju menjadi negara maju adalah kebutuhan masyarakat terpenuhi dengan baik.  Oleh karena itu pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat yang merupakan tugas pemerintah harus terus didorong dan diingatkan agar masyarakat Indonesia di usia kemerdekaannya yang ke  ke 76 tahun ini semakin sejahtera. Diantara kebutuhan dasar masyarakat yang harus dipenuhi adalah keamanan, kesehatan dan makanan. Sebagaimana sabda Nabi saw :

قَالَ النَّبِيَّ -صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ-: « مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ آمِنًا فِي سِرْبِهِ مُعَافًى فِي جَسَدِهِ عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ فَكَأَنَّمَا حِيزَتْ لَهُ الدُّنْيَا بِحَذَافِيرِهَا»

Siapa yang pagi hari dalam kondisi aman jiwanya, sehat raganya, dan dia punya bahan makanan cukup di hari itu, seolah-olah dunia telah dikumpulkan untuknya.” (HR Turmudzi dan Ibn Majah)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama