Ketum Korpri Nasional Zudan Arif Fakrulloh |
Dilaksanakan secara hybrid, bersamaan baik secara online melalui
aplikasi zoom dan offline di Auditorium BPSDM Kemendagri Jakarta
Selatan, Munas tersebut memiliki 3 agenda utama.
“Rekan-rekan semuanya, agenda kita pada acara Munas IX Korpri kali ini ada 3. Pertama, yaitu memilih ketua umum yang baru untuk periode 5 tahun ke depan,” kata Ketua Umum Dewan Pengurus Korpri Nasional, Prof. Zudan Arif Fakrulloh, saat memberikan sambutan di awal acara.
Pemilihan ketua umum, lanjut Zudan, merupakan agenda pokok agar Korpri ke depan menjadi lebih berwibawa, lebih Berjaya, dan kuat. Apalagi dalam waktu yang dekat sudah ada agenda-agenda besar menunggu.
“Tahun ini, ada MTQ Nasional di Sumatera Barat. Kemudian 2 tahun berikutnya, yakni di tahun 2023, akan ada Pekan Olahraga Nasional Korpri di Jawa Tengah,” ungkap Zudan.
Adapun agenda yang kedua, anggota Munas IX Korpri tersebut akan menetapkan program nasional yang fungsinya lebih kurang seperti Garis Besar Haluan Negara (GBHN).
“Jadi, siapa pun yang jadi Ketua Umum nantinya, akan mengikuti program tersebut. Program ditetapkan oleh Munas, yang detilnya dilaksanakan oleh pengurus baru,”jelasnya.
Sementara agenda yang ketiga, lanjut Zudan, Munas akan menetapkan seragam atau batik Korpri dengan desain yang baru.
Desain tersebut dinilai lebih dinamis dan lebih millennial yang sesuai dengan visi Korpri untuk mewujudkan ASN yang berintegritas, berkualitas, dan profesional.
“Saya berharap acara kita kali ini dapat berjalan lancar guna terciptanya musyawarah untuk mufakat karena jiwa kita sebagai ASN sejatinya adalah jiwa korsa untuk pengabdian kepada negara,” harap Zudan.
Sekedar informasi saja, Munas IX Korpri tersebut tidak hanya dihadiri seluruh anggota dan pengurus Korpri di 34 Provinsi, 514 Kabupaten/Kota, dan 86 Kementerian/Lembaga saja. Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo, dan Menteri Dalam Negeri, Prof. Tito Karnavian, turut hadir dan memberikan pengarahan secara virtual.
Kepada hadirin, Presiden Joko Widodo menuntut ASN adaptif menjawab perubahan, melahirkan solusi atas berbgai persoalan, mengubah kerumitan birokrasi menjadi efisien dan berorientasi pada hasil, serta merubah organisasi yang penuh sekat dan ego sektoral menjadi tim.
“Munas Korpri kali ini harus dijadikan momentum untuk mendorong akselerasi transformasi Korpri menjadi Korps Pegawai Negeri Sipil yang semakin moderen dan professional,” kata Presiden.
Sementara itu, Menteri Tito berpesan agar Korpri mampu menjadi organisasi yang disegani dan dihormati oleh semua elemen bangsa atas kerjanya yang baik, profesional, dan berintegritas.
“Hindari perbuatan-perbuatan yang dapat menjatuhkan nama baik Korpri. Terus lakukan pembinaan untuk menjaga dan meningkatkan integritas, komitmen kepada masyarakat dan kepada tugas, serta jauhi perbuatan-perbuatan tercela,” pintanya. (A)
“Rekan-rekan semuanya, agenda kita pada acara Munas IX Korpri kali ini ada 3. Pertama, yaitu memilih ketua umum yang baru untuk periode 5 tahun ke depan,” kata Ketua Umum Dewan Pengurus Korpri Nasional, Prof. Zudan Arif Fakrulloh, saat memberikan sambutan di awal acara.
Pemilihan ketua umum, lanjut Zudan, merupakan agenda pokok agar Korpri ke depan menjadi lebih berwibawa, lebih Berjaya, dan kuat. Apalagi dalam waktu yang dekat sudah ada agenda-agenda besar menunggu.
“Tahun ini, ada MTQ Nasional di Sumatera Barat. Kemudian 2 tahun berikutnya, yakni di tahun 2023, akan ada Pekan Olahraga Nasional Korpri di Jawa Tengah,” ungkap Zudan.
Adapun agenda yang kedua, anggota Munas IX Korpri tersebut akan menetapkan program nasional yang fungsinya lebih kurang seperti Garis Besar Haluan Negara (GBHN).
“Jadi, siapa pun yang jadi Ketua Umum nantinya, akan mengikuti program tersebut. Program ditetapkan oleh Munas, yang detilnya dilaksanakan oleh pengurus baru,”jelasnya.
Sementara agenda yang ketiga, lanjut Zudan, Munas akan menetapkan seragam atau batik Korpri dengan desain yang baru.
Desain tersebut dinilai lebih dinamis dan lebih millennial yang sesuai dengan visi Korpri untuk mewujudkan ASN yang berintegritas, berkualitas, dan profesional.
“Saya berharap acara kita kali ini dapat berjalan lancar guna terciptanya musyawarah untuk mufakat karena jiwa kita sebagai ASN sejatinya adalah jiwa korsa untuk pengabdian kepada negara,” harap Zudan.
Sekedar informasi saja, Munas IX Korpri tersebut tidak hanya dihadiri seluruh anggota dan pengurus Korpri di 34 Provinsi, 514 Kabupaten/Kota, dan 86 Kementerian/Lembaga saja. Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo, dan Menteri Dalam Negeri, Prof. Tito Karnavian, turut hadir dan memberikan pengarahan secara virtual.
Kepada hadirin, Presiden Joko Widodo menuntut ASN adaptif menjawab perubahan, melahirkan solusi atas berbgai persoalan, mengubah kerumitan birokrasi menjadi efisien dan berorientasi pada hasil, serta merubah organisasi yang penuh sekat dan ego sektoral menjadi tim.
“Munas Korpri kali ini harus dijadikan momentum untuk mendorong akselerasi transformasi Korpri menjadi Korps Pegawai Negeri Sipil yang semakin moderen dan professional,” kata Presiden.
Sementara itu, Menteri Tito berpesan agar Korpri mampu menjadi organisasi yang disegani dan dihormati oleh semua elemen bangsa atas kerjanya yang baik, profesional, dan berintegritas.
“Hindari perbuatan-perbuatan yang dapat menjatuhkan nama baik Korpri. Terus lakukan pembinaan untuk menjaga dan meningkatkan integritas, komitmen kepada masyarakat dan kepada tugas, serta jauhi perbuatan-perbuatan tercela,” pintanya. (A)
Tags
Nasional