Lamongan Launching e-Library, Kerjasama Disdik Dengan Troya Academic Platform

LAMONGAN (wartamerdeka.info) - Bupati Lamongan Yuhronur Efendi melaunching dan menyerahkan aplikasi digital e-library secara simbolis untuk PAUD, SD, SMP se-Kabupaten Lamongan, Selasa (10/5/2022).

Adanya aplikasi ini diharapkan  dapat mempercepat pemerataan akses pendidikan di Kabupaten Lamongan, sehingga tidak ada kesenjangan akses baik di kota maupun di desa.

Aplikasi e-library ini merupakan kerjasama antara Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan dengan Troya Academic Platform (TAP). 

Sistem perpustakaan online yang ditawarkan memiliki tujuan meningkatkan minat belajar siswa dengan membaca, menonton, hingga bermain, sehingga belajar akan menjadi lebih menyenangkan. Di dalamnya terdapat pula fitur e-book, e-pub, audio book, video book hingga game literasi dengan beragam genre yang dapat meningkatkan minat belajar siswa.

Bupati sebut ini, merupakan wujud transformasi digital di bidang pendidikan di Kabupaten Lamongan. “Hal ini akan terus kita kembangkan sebagai bekal kita untuk terus melakukan inovasi dan digitalisasi di Lamongan,” ungkapnya.

Indeks pendidikan Kabupaten Lamongan yang terealisasi sebesar 0,651 pada tahun 2021 meningkat dibandingkan tahun 2020 sebesar 0,638. Itu menunjukkan kinerja layanan pendidikan terus membaik dari waktu ke waktu.Ini menjadi kontribusi besar pada peningkatan IPM Kabupaten Lamongan yang pada tahun 2021 mengalami kenaikan jika dibandingkan tahun 2020 dan masuk pada kategori tinggi, yakni dari 72,58 menjadi 73,12.

“Alhamdulillah, pendidikan di Lamongan senantiasa maju dan menuju pendidikan yang lebih baik. Ini dibuktikan dengan indeks pendidikan Lamongan yang terus naik, dan hal tersebut menjadi kontribusi kenaikan  IPM (Indeks Pembangunan Manusia) Lamongan, ini menunjukkan bahwa kualitas pendidikan dan belajar Lamongan yang terus naik,” kata Pak Yes.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan Munif Syarif menyampaikan inovasi e-library ini diluncurkan dalam rangka memberikan akses pendidikan agar dapat sampai ke pelosok-pelosok desa di Lamongan. 

“Jadi tidak tergantung letak tapi tergantung kemauan kita, di desa dan di kota mendapatkan akses yang sama,” ungkapnya. (Mas)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama