Cerita MPLS : Tanda Tangan Bupati Barru dan Cita-Cita Anak Pekkae


Barru (wartamerdeka.info) - Pagi itu, Kamis 17/7/2025, halaman UPTD SDN 44 Barru di Pekkae, Kecamatan Tanete Rilau, penuh dengan semangat berbeda. Wajah-wajah kecil berseragam baru tampak ceria, sebagian gugup, tapi penuh antusiasme menyambut hari keempat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Tahun Ajaran 2025-2026.

Namun bukan hanya kegiatan belajar yang dinanti. Ada sosok istimewa yang sejak pagi  mereka tunggu-tunggu: Bupati Barru, Andi Ina Kartika Sari, S.H., M.Si.

Ketika mobil dinas Bupati memasuki halaman sekolah, sorak kecil para siswa terdengar, diikuti tatapan kagum dan lambaian tangan. Bupati turun dengan senyum hangat, disambut Kepala Sekolah Zainab, S.Pd, M.Pd, para guru, staf, dan para tamu undangan lainnya dengan Sarung Sutera nuangsa keemasan.

Namun sambutan paling tulus datang dari puluhan anak-anak yang tampak tidak sabar ingin mendekat.


Kunjungan ini bukan sekadar agenda rutin seorang kepala daerah. Lebih dari itu, ia adalah bukti bahwa pendidikan—khususnya di tingkat dasar—menjadi perhatian utama Pemerintah Kabupaten Barru.

Dengan langkah perlahan, Bupati meninjau fasilitas sekolah, mengamati ruang kelas, tempat bermain, hingga kondisi sanitasi. 

Sesekali ia bertanya kepada kepala sekolah dan guru, memastikan semua kebutuhan dasar pendidikan terpenuhi. Tapi bukan hanya infrastruktur yang menjadi fokus perhatian sang pemimpin.

Di salah satu ruang kelas, Bupati berdialog  bersama para siswa baru. Suasana menjadi cair dan penuh keakraban. Tak ada sekat, tak ada protokoler yang kaku. Hanya seorang pemimpin perempuan yang ingin mendengar langsung isi hati anak-anak Barru.

“Apa cita-citamu, Nak?” tanya Bupati dengan lembut.

Seorang anak laki-laki mengangkat tangannya dan menjawab penuh percaya diri, “Saya ingin jadi dokter gigi, Bu.”

Senyum Bupati mengembang. “Wah, luar biasa! Kita butuh banyak dokter gigi yang peduli seperti kamu.”

Dialog berlanjut dengan pertanyaan polos dari seorang anak perempuan, “Bagaimana caranya supaya gigi kita tetap bagus dan putih, Bu?”

Pertanyaan itu sontak mengundang tawa kecil dari yang hadir. Dengan tenang dan bijak, Bupati menjelaskan pentingnya menyikat gigi dengan benar, makan makanan bergizi, dan rutin ke dokter gigi.

Momen ini menunjukkan bahwa perhatian Bupati tidak hanya pada pendidikan formal, tapi juga pada kesehatan dan tumbuh kembang anak-anak Barru.

Saat hendak meninggalkan lokasi, sejumlah siswa mengerubungi Bupati. Ada yang menyodorkan buku, ada yang membawa kertas bergambar, ada pula yang dengan malu-malu hanya berdiri menatap. Rupanya, mereka ingin satu hal sederhana, yaitu  tanda tangan sang Bupati.

Dengan penuh kesabaran, Andi Ina menandatangani satu per satu kertas yang disodorkan dengan menggunakan punggung anak sebagai alas. Bukan sekadar tinta di atas kertas, tapi simbol dukungan dan perhatian dari seorang pemimpin kepada anak-anak di garis awal perjalanan pendidikan mereka.

“Simpan baik-baik, ya. Jadikan ini pengingat kalau kamu harus jadi anak hebat suatu hari nanti,” ucapnya kepada seorang siswi yang memeluk buku bertanda tangan Bupati dengan bangga.

Kunjungan ini ditutup dengan sesi foto bersama, namun kesannya tidak akan berhenti sampai di situ. Bagi anak-anak SDN 44 Barru, hari itu menjadi salah satu kenangan awal yang paling menginspirasi di dunia sekolah mereka.

Turut hadir dalam kesempatan itu antara lain Sekretaris Dinas Pendidikan Suhriman, S.Pd., M.Pd., Camat Tanete Rilau Akmaluddin, S.STP., M.Si., Kabid PNF dan PAUD H.M. Arkil Hafid, S.Ag.M.,Pd. Lurah Lalolang Hj. Munarti, S.E., Kepala UPT Puskesmas Pekkae H. Taswi, S.Farm., Apt., Ketua IGTKI Barru Dra. Hj. Fatmawati, M.Pd. dan Pokja Bunda PAUD Kabupaten Barru.

Bupati telah pergi, namun semangat yang ia tanamkan hari itu akan terus tumbuh bersama cita-cita anak-anak Pekkae. Sebab kadang, satu senyum, satu dialog hangat, dan satu tanda tangan bisa menumbuhkan harapan yang tak terbatas. (syam) .

Josep Minar

Sejak 1978-1988 penulis Kolom SDM Edisi Minggu Harian Merdeka, Jakarta. Pada 1988-2012 Reporter Harian Umum Merdeka Jakarta. Lanjut 2013 Berbisnis Usaha Kreatif, pola Jurnalistik Modern

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama