![]() |
Foto: Agus Boyo (kiri), Anggota Komisi I DPRD Kota Bekasi dari Fraksi PDIP dalam sebuah kegiatan aspirasi masyarakat di dapil Jatisampurna dan Jatiasih, Kota Bekasi |
BEKASI, wartamerdeka.info
Agus
Boyo, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi terus
memperjuangkan Dana Hibah sesuai aspirasi masyarakat yang berkembang, terutama
untuk bantuan sarana dan prasarana kegiatan masyarakat di daerah pemilihannya
(dapil).
Demikian
disampaikan Agus Boyo, dari Fraksi PDIP ini kepada media mengenai kebutuhan
masyarakat berdasarkan aspirasi, yang berasal dari Dana Hibah.
“Jadi,
kita terus perjuangkan aspirasi masyarakat untuk kebutuhan berbagai kegiatan. Sumbernya
dari Dana Hibah itu. Untuk pembelian tenda, kursi, dan perangkat pendukung
kegiatan lainnya yang digunakan untuk kegiatan-kegiatan seperti Majelis Tak’lim,
Kegiatan di tingkat RW, dan kegiatan lainnya,” ujarnya di Bekasi Senin
(25/07/2022).
Dikatakan
Agus, pokok-pokok pikiran ini didapatkan dari masyarakat saat melakukan
kunjungan kerja (kunker) pada reses kedua bulan lalu.
“Sebab
itu, kami akan terus mengupayakan Dana Hibah ini untuk kebutuhan masyarakat,
yang kami dengar dari aspirasi saat reses kedua tahun ini,” tambahnya.
Saat ditanya bagaimana harapan masyarakat, Agus yang
berada di dapil IV (Jatisampurna dan Jatiasih) mengatakan, masyarakat sangat
antusias mengharapkan realisasinya.
“Masyarakat
tentu sangat antusias mengharapkan realisasinya. Ini merupakan bukti kerja
nyata, terutama karena adanya anggota Dewan yang khususnya berada di dapil
mereka. Begitu harapan masyarakat,” ungkap Agus.
Termasuk,
lanjut Agus, aspirasi masyarakat soal perbaikan drainase (saluran air
lingkungan) dan jalan lingkungan RW, yang setiap tahun mengalami kebanjiran.
“Ya,
termasuk, aspirasi masyarakat soal perbaikan drainase (saluran air lingkungan) dan
jalan lingkungan di beberapa titik di RW, di Jatisampurna dan Jatiasih. Di daerah
sini kan selalu banjir tiap tahun. Jadi, ini semua kita upayakan untuk
direalisasikan, walaupun mungkin nanti secara bertahap,” tandasnya.
Demikian
juga mengenai perbaikan jalan-jalan berlobang, maupun pengecoran jalan yang
dinilai sudah saatnya perlu. Akan tetapi, aspirasi warga yang disampaikan tersebut,
akan mengutamakan skala prioritas
“Mengenai
perbaikan jalan berlobang-lobang di beberapa wilayah, hingga sudah saatnya
pengecoran jalan. Tapi, nanti itu ada skala prioritaslah. Saat ini yang paling
mendesak seperti masalah penanganan banjir, dengan mengupayakan perbaikan
drainase atau saluran air lingkungan,” bebernya.
Sebagaimana
diketahui, khususnya masalah banjir, Jatisampurna dan Jatiasih sering menjadi
langganan banjir setiap musim hujan. Banyak kompleks perumahan yang kerap
menjadi luapan banjir, sehingga masyarakat selalu mengalami kerugian materil.
Dari
penelusuran data, Februari tahun 2021 diketahui, titik banjir di Bekasi saat
itu ada sekitar 55 titik saat musim hujan. Dan yang paling tertinggi adalah di kecamatan
Jatiasih, meliputi: Perum Nasio Indah; Perum Sarigaperi (ketinggian 60-70 cm
dan terdampak 237 KK); Perumahan Dosen IKIP setinggi 130-160 cm (kenaikan
±180cm); Komplek Cahaya Kemang Permai Blok C dan D (50 cm); dan Perumahan
Pondok Gede Permai (tanggul jebol dan ketinggian air ±50-80 cm).
Demikian
juga pada Februari 2022, terjadi banjir karena luapan kali Bekasi semakin
melebar, ribuan rumah warga di Perumahan Pondok Gede Permai, Jati Asih, Kota
Bekasi, Jawa Barat terendam banjir sampai dua meter. Bahkan hingga menurunkan
para petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Tim SAR Kota Bekasi
untuk melakukan evakuasi warga.