Rapat Kordinasi Antara K3S Dan Kepala SDN Kecamatan Babalan Ricuh Disaksikan Pengawas Serta Masyarakat

P. BRANDAN (wartamerdeka.info) - Rapat kordinasi rutin K3S dan Kepala SDN Kecamatan Babalan yang dilaksanakan Jumat (26/8 /2022), ricuh.

Bahkan nyaris terjadi adu jotos antara K3S dan sesama Kepala Sekolah.

Rapat ini dimulai jam 10 pagi hingga selesai, bertempat di aula ruang sekolah SDN 050749 di jalan Kalimantan, kelurahan Brandan Timur, kecamatan  Babalan, Kabupaten Langkat.

Rapat bertemakan Lingkungan Belajar Merdeka merupakan Program yang dicetuskan Menteri Pendidikan Republik Indonesia yang diturun dari  pusat hingga daerah yang berguna mencerdaskan anak anak Indonesia. 

Rapat yang dipimpin langsung K3S Hj Herlina Spd ini dihadri 32 kepala Sekolah se kecamatan Babalan dan dua pengawas M Soleh Spd dan Mahyudin Spd.

Semula rapat berjalan baik, tertib dan lancar. Namun belakangan terjadi kericuhan dan keributan yang disaksikan masyarakat yang ada di lingkungan sekolah yang sedang menjemput anak-anaknya. 

Informasi yang berhasil  dihimpun WARTAMERDEKA.INFO, kericuhan bermula dari akibat sindiran dari K3S Herlina yang menyebutkan adanya kepala sekolah yang menuding dirinya menjual buku, dan mengadukan masalah tersebut kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Langkat.

Dia menyebut ada kasek yang iri dan dengki terhadap Kepemimpinannya.

Hal itu memicu protes. Karena pernyataan itu dinilai keluar dari jalur dan tema Rapat Koordinasi.

Beberapa Kasek protes meminta agar K3S untuk kembali ke tema lingkungan Belajar Merdeka agar anak anak didik bisa cerdas dan maju, bukan keluh kesah ptibadi.

Lalu terjadilah keributan dan kegaduhan sehingga kembali dilerai oleh kasek lainnya dan Pengawas. 

Keributan dan kericuhan kembali terjadi antara kasek lainnya akibat saling sindir menyangkut masalah pemegangan uang lima ribu Rupiah untuk kegiatan, siapa yang berhak memegang hingga terjadi ucapan bernada makian  yang tidak pantas dari Tokoh Pendidik. Dan ini kembali didengar masyarakat sekitar termasuk di hadapan Pangawas.

Beberapa warga yang menyaksikan kejadian tersebut kepada wartawan  sangat menyesalkan kasek sebagai Panutan ternyata memalukan.

Sementara salah seorang pengawas M Soleh Spd ketika dikonfirmasi melalui HP, Minggu (28/8) membenarkan kejadian tersebut.

Dan dirinya akan melaporkan ke Dinas setempat karena ini Program Dinas Langkat, walaupun peristiwa itu udah diselesaikan.

"Maklum emak emak. Itu hal biasa  tetapi memalukan," sebutnya. 

Kepala Dinas Kabupaten langkat Syaiful Abdi ketika dikonfirmasi wartawan melalui HP, mengatakan tidak mengetahui sama sekali kejadian tersebut, dan itu sangat tidak baik.

Dia mengucapkan terima kasih atas informasi tersebut, dan akan ditindak lanjut.

(HASRIZAL)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama