Oleh: Saiful Huda Ems (SHE).
Subhanallah...padahal saya sudah mengingatkan beberapa gubernur Jawa Barat sejak tahun 2010 agar Provinsi Jawa Barat tidak jor-joran membangun masjid-masjid megah disaat rakyat susah makan, susah mendapatkan pekerjaan, banyak anak remaja putus sekolah dan baru tamat SD atau SMP sudah dipaksa menikah oleh orang tuanya, karena orang tuanya banyak yang sudah tidak sanggup membiayai hidup keluarganya.
Banyak juga masjid-masjid megah saat itu toiletnya dikunci, hingga orang-orang musafir (orang yang sedang bepergian) tidak bisa membuang air kencing, BAB apalagi mandi di masjid-masjid yang megah itu. Masjid seolah bukan lagi sebagai tempat ibadah yang membuat ummat dengan nyaman mengekspresikan rindunya pada Tuhan, melainkan hanya sebagai sarana unjuk kemegahan pemimpin daerahnya.
Terlebih semenjak Provinsi Jawa Barat dipimpin Ridwan Kamil Sang Gubernur Arsitektur yang membangun masjid-masjid megah disaat rakyatnya hidup susah, transportasi umum antar Kabupaten/Kota hingga ke pelosok pedesaan langkah atau jauh dari kelayakan, sekolah-sekolah banyak yang tak layak untuk disebut sebagai sekolah di zaman modern ini.
Selain minim dan tertinggalnya sarana transportasi umum, jalan-jalan provinsi yang menghubungkan antar kota/kabupaten di Jawa Barat juga banyak yang rusak dan menimbukan banyak korban jiwa. Gubernur Jabar Ridwan Kamil seolah buta melihat semua itu.
Ia juga tak lagi seperti dulu saat menjadi Walikota Bandung yang terlihat lebih sering blusukan ke rumah-rumah warga yang kurang mampu, sekarang Mr. Gubernur Ridwan Kamil lebih suka main Tik-tokan atau medsosan, dan jarang lagi mengunjngi rumah-rumah warga Jawa Barat yang lebih memerlukan pertolongan.
Akankah agama di bawah kepemimpinan Gubernur Ridwan Kamil sekarang tinggal hanya sebatas simbol-simbol identitas keagamaan semata dan jauh dari simpati dan empati sosial, atau keagungan penghormatan pada nilai-nilai kemanusiaan?!. Wahai Gubernur Ridwan Kamil putra tercinta dari Ibu Dosenku yang baik dan yang dahulu sangat memperhatikanku ketika ku masih kuliah di UNISBA, istighfarlah !...
Minggu 8 Januari 2023.