Silver Expert, Solusi Mengisi Kekurangan Guru Praktik Pada SMK

Oleh: Drs. Sjahrir Tamsi, M.Pd

(Kepala SMKN 1 Tapalang Barat)

Pembinaan dan Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan, SMK Berbasis Kompetensi yang "Link and Match" dengan Industri, Dunia Usaha, dan Dunia Kerja (IDUKA) diperlukan Program 

Pembelajaran diampu langsung "Silver Expert" yang merupakan program khusus dengan cara menghadirkan praktisi atau pelaku IDUKA yang sudah berpengalaman di bidangnya. Program tersebut bertujuan mendorong dan meningkatkan daya saing SDM industri di Indonesia.

Silver Expert, apakah itu?

Silver Expert adalah Para ahli di bidang tertentu bersertifikat keahlian tingkat nasional dan international yang purna tugas dari perusahaan atau industri ternama. Mereka adalah para praktisi atau pelaku industri yang sudah berpengalaman di bidangnya, dapat dihadirkan  untuk mengajar di lingkungan sekolah, khususnya SMK sebagai Guru Tamu.

Masalah-masalah yang dihadapi para pengelola pendidikan dalam menyelenggarakan, dan mengelola SMK secara nasional, di antaranya ialah kurikulum pendidikan dan pelatihan SMK yang belum selaras dengan kebutuhan IDUKA.

Dari permasalahan yang dihadapi seperti itu, maka kunci keberhasilan penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan pada SMK adalah koordinasi atau giat membangun kerja sama dengan IDUKA untuk mencetak lulusan yang langsung dapat bekerja.

Oleh karena itu, program pembelajaran Silver Expert perlu dihadirkan sebagai salah satu bentuk kerja sama SMK dengan IDUKA, juga dapat mendorong dan meningkatkan daya saing SDM industri di Indonesia.

Pemerintah, melalui Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) berencana merekrut sejumlah Silver Expert, yakni pensiunan praktisi atau pelaku industri untuk bekerja sebagai pengajar atau ahli, guna melatih para guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Para Silver Expert itu bisa berasal dari dalam dan luar negeri. Selain itu, mereka bisa memberikan pelatihan melalui Training of Trainer (TOT) bagi para guru SMK. Pelatihan oleh Silver Expert itu, akan difokuskan untuk guru-guru praktik kejuruan di SMK. Hal ini karena Indonesia masih membutuhkan 100.000 Guru Kejuruan SMK. 

Dari pada mengirim keluar negeri ribuan orang, akan jauh lebih efisien mendatangkan guru tamu guna melakukan TOT. Meski tentu tidak semua bidang bisa dilakukan,  selanjutnya para Silver Expert tersebut akan direkrut dengan mempertimbangkan pengalaman kerja mereka. Selain itu, kehadiran para Silver Expert dari luar negeri hanya untuk perbantuan.

Pendekatan semacam ini biasa dilakukan oleh Lembaga Pendidikan dan Pelatihan SMK melalui sistem exchange program. 

"Dengan demikian jangan disalah artikan seolah-olah orang asing akan mengajar di Indonesia."

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama