Oleh : Drs. Sjahrir Tamsi, M.Pd.
(Kepala UPTD SMKN 1 Tapalang Barat)
Tiada ungkapan seindah Doa dan tiada gerakan semulia sujud serta tiada bandingannya ikatan Allah SWT dengan hamba-Nya.
Sujud dan Doa merupakan manifestasi seseorang ketika berbisik di bumi dan terdengar hingga ke langit
Dalam ajaran Islam, doa merupakan kegiatan memohon kepada Allah terhadap sesuatu hal. Doa dalam Islam merupakan bagian paling mendasar dari ibadah. Doa yang dipanjatkan seseorang muslim ketika mengalami kesusahan maupun diberi kemudahan dalam hidup dan kehidupan di dunia.
Doa dalam Islam ditentukan oleh adab, waktu dan tempat dipanjatkannya doa itu.
Sujud menjadi ibadah yang sangat indah karena saat seseorag sedang sujud dan berdoa, ia seolah berbisik di bumi, namun terdengar hingga ke langit.
Orang yang sedang sujud, sejatinya sedang berada di tempat yang paling dekat dengan Allah SWT.
Maka dari itu, orang yang sedang bersujud dianjurkan untuk memperbanyak doa, karena doa itu akan lebih cepat sampai kepada Allah SWT.
Dari sahabat Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda:
أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ.
"Keadaan seorang hamba yang paling dekat dari Rabbnya adalah ketika dia sujud, maka perbanyaklah doa" (HR. Muslim : 744)
Kebaikan itu simpan di dalam hati dan atau untuk dishare kepada sesama, namun bukan untuk dipublikasi.
مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ
"Barangsiapa menunjukkan (manusia) kepada kebaikan, maka ia memperoleh pahala seperti pahala orang yang melakukannya". (HR. Muslim : 1893)
Allah SWT menyukai seorang hamba yang melibatkan-Nya dalam segala hal baik suka maupun duka.
Doa layaknya sebuah jembatan yang secara tidak langsung menjadi penghubung antara manusia dengan Allah. Maka dari itu, untuk membangun kedekatan antara manusia dengan Tuhannya, alangkah lebih baiknya bagi manusia untuk bersungguh-sungguh dalam berdo’a. Kualitas kehidupan seseorang sangat dipengaruhi oleh doa. Doa itu tidak akan sampai bila manusia tidak membangun hubungan yang baik antara dirinya dengan Tuhannya.
Doa itu merupakan penjabaran tauhid dalam manusia. Maka inilah yang menjadikan akhirnya paham bahwa doa itu merupakan perkara besar. Dia tidak dipandang hanya dari sudut pandang fiqh, tetapi dia merupakan bagian dari aqidah. Jadi jangan dikira doa itu bagian dari fiqh saja, doa itu masuk dalam pusaran aqidah.
Oleh karena itu, dalam berdoa tumpahkan dan ceritakan kepada-Nya tanpa beban apapun, seolah-olah benar-benar bercerita di hadapan-Nya. Buka hati sepenuhnya menghadap kepada Allah SWT, benar-benar yakinlah bahwa kini tengah bercerita apa yang dirasakan kepada-Nya, karena itulah awal dari ke khusyuan kita dalam beribadah kepada Allah SWT.
Pasrah kepada-Nya ketika sudah dalam sujud, jangan lagi ragu-ragu dalam meminta, katakan saja apa yang ada dalam hati dan pikiran, yakin bahwa saat itu Allah SWT tengah mendengar dan melihat hamba-Nya.
Tentu saja Allah SWT akan sangat senang menyambut hamba-Nya yang begitu pasrah, begitu khusyu’ dan begitu yakin saat mengutarakan doanya, maka pastikan benar - benar merasa demikian.
Ingatlah dengan baik dan yakin bahwa saat itu benar-benar telah di hadapan-Nya, Allah SWT mendengar setiap rintihan hamba-Nya, dan melihat setiap kata yang tercurahkan. Jadi gunakanlah waktu terbaik dalam sujud sebagai jalan untuk lebih dekat dengan Allah SWT, dan benar-benar melatih rasa khusyu’ agar tatkala meminta dalam keadaan apapun merasakan sangat dekat dengan Allah SWT. Aamiin Allahumma Aamiin.
Referensi :
1. Abu Bassam Oemar Mita, Lc. : Menyelamatkan Makna Hakekat Doa dalam Islam, 2022.
2. Daeng Nurdin Longgari, S.Ag. : Berbisik di Bumi Terdengar di Langit, 2022.
3. Muhammad Mustotaf Syafiq : Hadits Tentang Sujud, Berbisik Kepada Bumi Namun Terdengar Di Langit.
Editor : Aris Kuncori