Jakarta (wartamerdeka.info) - Jemaah haji Indonesia mulai bergerak menuju Arafah, bersama dengan 2,5 juta jemaah haji lainnya dari seluruh dunia. Mereka akan menjalani puncak haji yang dimulai dari wukuf di Arafah.
Seperti yang diberitakan situs kemenag.go.id., mengangkut para
jemaah, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 2023, sudah
menyiapkan pola pengangkutan jemaah haji dari hotel menuju Arafah.
Kasi Transportasi Daker Makkah, Asep Subhana, mengatakan
pola yang akan digunakan untuk pengangkutan jemaah dibagi menjadi tiga trip
atau perjalanan.
Trip pertama, jemaah akan diangkut pukul 07.00 - 11.00 WAS.
Trip kedua, jemaah mulai diangkut pukul 11.00 - 17.00, dan trip ketiga atau
trip terakhir, jemaah akan mulai diangkut mulai pukul 17.00 - 24.00.
Disiapkan 21 bus per maktab yang akan melakukan tiga kali
putaran untuk penjemputan jemaah. Masing - masing bus sudah disiapkan 47 seat
untuk jemaah.
“Jemaah haji Indonesia akan diangkut 1.470 bus untuk
pergerakan dari Makkah menuju Arafah,” kata Asep Subhana, Senin (26/6/2023).
Menurut Asep, jemaah sudah mulai diangkut bus untuk menuju
ke Arafah pagi ini. Mereka akan diangkut secara bergelombang. “Bus akan
berputar sebanyak tiga kali untuk mengangkut 3.000 jemaah. Masing - masing bus
di satu maktab akan berputar tiga kali,” lanjutnya.
Menurut Asep, untuk trip pagi memang relatif lebih lancar
karena lalu lintas tidak terlalu padat. Berbeda dengan trip pada siang dan sore
hari. “Dibutuhkan waktu 1,5 - 2 jam untuk perjalanan jemaah dari hotel menuju
Arafah, itu termasuk loading naik turun penumpang di hotel dan di Arafah,”
tambahnya.
Asep mengimbau, jemaah haji Indonesia yang tidak masuk dalam
pemberangkatan trip pagi, untuk tidak keluar kamar agar tidak mengganggu
mobilitas jemaah yang ke Arafah. “Kami minta jemaah untuk tidak terlalu panik,
keluar kamar sesuai dengan jadwal tripnya saja. Jika belum jadwalnya, istirahat
saja dulu di kamar,” urainya.
Kunci dari keberhasilan pengangkutan jemaah dari hotel di
Makkah menuju Arafah adalah kedisiplinan. Pertama kedisiplinan jemaah. “Jemaah
harus siap sesuai dengan jadwal tripnya. Kalau belum jadwalnya, jangan ke lobi
hotel yang akan menghambat pergerakan jemaah mau ke Arafah,” paparnya.
Jika sudah jadwalnya, kata dia, jemaah juga diminta untuk
disiplin segera turun dan bersiap di lobi. Bus datang, jemaah langsung
berangkat ke Arafah.
Kedua, kedisiplinan sopir bus. Ia mengaku sudah
berkoordinasi dengan pihak maktab untuk membantu mengkomunikasikan dengan para
sopir bus ini. “Tantangan setiap tahunnya transportasi jemaah adalah banyak
sopir nakal yang tidak segera kembali ke hotel setelah tiba di Arafah,”
urainya.
Dia optimistis pihak maktab dan sopir bisa komitmen dan
disiplin dalam penjemputan. “Harapan kami proses pengangkutan jemaah ini
berjalan lancar dan tidak ada kendala. Semua jemaah haji bisa diangkut
dalamtiga trip,” tutupnya.
Penulis/Editor
Husni Anggoro