Diskusi Perdana "Ngobrol Santai, Menggali Potensi" Bersama Wartamerdeka Diskusi Club

Lamongan, wartamerdeka.info, - Meski baru perdana diselenggarakan kegiatan "Ngobrol Santai, Menggali Potensi" bersama wartamerdeka Diskusi Club (WMDC) dengan mengundang sejumlah calon legislatif, tampaknya kegiatan yang dikemas ala Indonesia Lawyer Club "ILC" nya Bang Karni Ilyas ini, cukup menarik perhatian para peserta termasuk para Caleg yang hadir. 


Walaupun, kemasannya mirip debat, tapi bukan debat kusir, diskusi yang saling mengedukasi. Ada batasan etis yang menjadi pembatas diskusi.  


Kegiatan yang bertempat di Taman Kopi Brondong, Pantura Lamongan tersebut  berlangsung pada, Minggu (17/12). 

"Saya salut dengan moderatornya yang bisa membawah acara diskusi ini menjadi gayeng dan enak di rasakan," kata salah seorang Peserta saat sesi peserta diberi waktu untuk bertanya.  

Sebelumnya, Caleg dari PKS melontarkan kalimat mengagumi Vladimir Putin,  giliran Caleg dari Partai Umat menyatakan mengidolakan nabi Muhamad, ada yang mis. 

Moderator kemudian menyitir kata bijaknya Nikita Crushvhev, tiba tiba caleg dari PKS merasa harus mengklarifikasi mengenai pernyataannya, bahwa dia tidak menyebut tidak mengidolakan nabi Muhamad.
"Kalau idola, bagi saya tetap nabi Muhamad. Saya tadi menyebut jika dengan Putin saya kagum," sela Rullyawaty Caleg dari Partai PKS. 

Agar tidak terjadi salah paham, moderator kemudian menengahi dengan menyitir pernyataan Nikita Crushchev mantan Presiden Rusia, berkata "He who cannot eat horsemeat need not do so. Let him eat pork. But he who cannot eat pork, let him eat horsemeat. It's simply a question of taste." Dia yang tidak bisa makan daging kuda tidak perlu melakukannya. Biarkan dia makan babi. Tetapi dia yang tidak bisa makan daging babi, biarkan dia makan daging kuda. Ini hanya masalah selera. 

W. Masykar yang memoderatori kegiatan diskusi itu, meluruskan kedua pernyataan caleg dengan menyebut bahwa apa yang dikatakan Nikita Crushchev adalah soal selera, bukan soal idola. 

Sebenarnya ada sebanyak 12 orang Caleg yang diundang di acara diskusi tersebut, namun hanya empat Caleg yang menyempatkan hadir. Mereka adalah Kol CPM. (Purn) Abdul Rahim Caleg DPR RI Partai Umat, Mu'Isyul Haq Caleg DPRD Provinsi dari PKS, Faturahman Caleg DPRD Lamongan dari Partai Umat dan Rullyawaty Caleg DPRD Lamongan dari PKS. 

Adapun yang belum bisa hadir dan siap hadir di acara berikutnya yakni, Setya Hudi Utomo, SP DPR RI dari PKS, Rian Septrianto Maulana Caleg DPR RI dari PPP, Abdul Sami' Caleg DPR RI dari Partai Umat serta Prof. Zainuddin Maliki yang tengah berada di Jakarta. 

Sementara, H. Darwoto dikonfirmasi akan bersedia hadir di acara berikutnya, sedangkan Arif Ahsan Caleg DPRD Lamongan dari PAN dan Roffiuddin Caleg DPRD Lamongan serta Husnul Aqib Caleg DPRD Provinsi Jawa Timur dari PAN belum terkonfirmasi. 

Menurut Tim WMDC kegiatan diskusi seperti ini akan tetap diadakan entah seminggu sekali atau dwi mingguan.
"Yang jelas kegiatan WMDC ini akan berkesinambungan, bahkan meskipun masa pileg sudah selesai," ungkap Nasrudin. Menurut dia, sedianya acara WMDC tadi akan ditayangkan secara langsung di youtube tapi karena satu dan lain hal, hanya di dokumentasi video saja. 

"InshaAllah acara berikutnya mudah mudahan bisa kita siarkan langsung ke chanel youtube," kata Nasruddin.

 
Sementara, jadwal WMDC berikutnya akan di laksanakan seminggu lagi dengan menghadirkan Caleg Caleg yang luar biasa, baik Caleg incumbent maupun Caleg yang baru pertama maju di kontestasi pileg. 

"Ya, pastinya semua, tidak nya caleg DPRD kabupaten, Provinsi dan DPR RI juga akan kami undang," pungkas Nasrudin.

Mengakhiri diskusi closing statement disampaikan oleh Saiful Hadi. Menurut Saiful Hadi para caleg harus memulai menggali aspirasi dari bawah sehingga akan mengetahui persis seperti apa yang diharapkan oleh konstituen atau warga pendukungnya. 

"Saya hanya berharap bahwa caleg harus memulai menggali atau menyerap aspirasi dari bawah, sehingga tau apa sih sebenarnya yang di harapkan oleh warga masyarakat," ungkap dia. (wm/tim)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama