Batu, wartamerdeka.info, Jejak senirupa "Senja Hari", kegiatan pameran seni yang digelar selama sepekan kemarin, resmi ditutup pada Kamis (30/11).
Gelaran pameran seni yang berlangsung di Galery Raos kota Batu tersebut, dihadiri sejumlah Seniman se Malang raya, yang oleh Jonnei Kirman dinilai sebagai tonggak sejarah karena berbagai karya Perupa dan Seniman bisa tampil memajang karya terbaiknya dalam gelar seni ini.
Koordinator kegiatan, Jonnei Kirman sebut pemilihan lokasi pameran di Galery Raos merupakan ide yang luar biasa karena mampu membangkitkan animo masyarakat untuk bisa hadir ke tempat pameran.
"Ini proses yang luar biasa menjadikan galery seni yang semakin hidup, sekaligus acara ini juga menjadi pembuktian bahwa menjadi seniman tidak ada sekat apapun, juga tidak mudah patah semangat," ungkap Jonnei Kirman saat menutup kegiatan pameran ini.
Bahkan, masih kata Jonnei karena ilmu kesenian adalah sebuah garis yang telah dicanangkan dari leluhur untuk terus menjaga spirit dan ritual (proses kreatifitas) agar seni yang terlahir bisa terus mendapatkan isi dan bermakna.
"Seni lukisan tidak hanya tentang goresan warna saja, melainkan dengan melibatkan spirit dan fokus pada proses, maka setiap lukisan mampu melahirkan energi dari pemiliknya," kata dia, seraya menambahkan bahwa pameran seni rupa "Senja Hari", adalah momentum tumbuhnya ekonomi daerah yang semakin baik.
Pada pameran bertajuk Jejak seni rupa " Senja Hari" ini, Jonnei Kirman juga menampilkan beberapa karyanya, dengan tema "Bunga".
Ada empat dari enam karya Jonnei yang dipajang pada pameran tersebut, adalah lukisan "matahari". Dengan tehnik pointilis, lukisan bunga tersebut menyerupai bunga matahari.
"Konsepnya, secara universal bermakna menjadi menerangi semua orang, dari orang kategori bodoh, orang paling pintar, orang paling kaya, orang miskin, semua itu berada di bawah matahari yang sama, di kolong langit yang sama.
Jadi ada kesetaraan, ada kesamaan derajat dan eksistensi sebagai manusia," jelas seniman yang sudah hampir 24 tahun menekuni dunia seni ini.
Enam karya Jonnei yang dipajang ada pameran tersebut, dengan tema spirit of rose. Spirit of rose (Andromeda) yang berwarna biru dan tiga lukisan lainnya, Sunrise ukuran 40cm×50cm dan "Nyanyian Matahari" dengan tehnik pointilis ukuran 128×135cm.
Selain Jonnei Kirman, hadir juga Seniman lainnya, di antaranya seniman senior Malang Anthony wibowo yang telah berkarya selama 50 tahun lebih, kemudian Seniman senior lainnya, seperti Fenny Rochbeind, Heri Poer, Tri Iswahyudi dan Yosoh Muntaha. (hari)