Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Barat menyelenggarakan upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2024 secara luring (tatap muka) di lapangan Merah Putih Komplek Gubernuran Sulawesi Barat di Rangas Mamuju, Kamis (2 Mei 2024).
Pj. Gubernur Sulawesi Barat, diwakili Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Daerah, Dr. H. Mithhar, S.Pd., M.Pd., bertindak sebagai Pembina Upacara.
Hadir Forkompinda, para Staf Ahli dan Asisten Pemda Sulbar, Kepala OPD, Kepala SMA/SMK dan SLB bersama Peserta Didiknya yang sekolahnya berada seputar wilayah terdekat kantor Gubernur Sulawesi Barat.
Peserta upacara mengenakan pakaian adat kebesaran daerahnya masing-masing dengan konfigurasi ragam bentuk, corak dan warna. Ada yang mengenakan pakaian adat Mandar dari daerah Kabupaten Polman dan Majene, pakaian adat Mamasa, pakaian adat Kalumpang dari Mamuju dan Mamuju Tengah serta pakaian adat Kaeli dari Kabupaten Pasangkayu, ada pula mengenakan pakaian adat dari beberapa Provinsi lainnya yang ada di Nusantara ini.
Suasana upacara kali ini mengingatkan kita semua pada suasana yang nyaman, lancar dan tertib. Menjadi repetisi seperti pelaksanaan upacara 6 tahun yang lalu tepatnya 2018 sebelum masa pandemi Covid-19 melanda. Di Kompleks Gubernuran ini nampak gedung baru Kantor Gubernur berdiri kokoh dan megah dengan penataan ruang, koridor dan halamannya yang luas, bersih serta nampak pula dinding gedung berlantai 3 yang sangat indah dipandang mata.
Tidak ada lagi terlihat puing-puing reruntuhan atau sisa-sisa bangunan akibat hantaman gempa bumi 6,2 MT yang memporak-porandakan hampir seluruh bangunan Kompleks Kantor Gubernuran Sulawesi Barat, 15 Januari 2021 silam.
Sekian lama Pj. Gubernur, Prof. Zudan Arif Fakrullah, para Asisten dan seluruh stafnya berkantor sementara di Rumah Jabatan (Rujab) dan tenda-tenda darurat. Kini semua mulai mengatur dan menempati ruangan kerjanya masing-masing.
Adapun tema peringatan Hardiknas tahun 2024 ini, "Bergerak Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar". Tema ini seiring dan sejalan dengan lirik lagu Mars yang berjudul ;
"Sulbar Maju Terus"
Sudah lama Sulbar dambahkan
Figur Pejabat Cerdas dan Tulus
Zudan Arif Fakrullah ditakdirkan
Menjadikan Sulbar Maju Terus
Sulbar Malaqbi bergerak Maju
Unggul, Sejahtera niscaya Maju
Maju Terus kawal Indonesia Maju
Program fokus Empat Plus Satu
Zudan Arif Fakrullah kita bersatu
Empat Plus Satu kita tuntaskan
Provinsi Sulbar Teruslah Maju
Maju menjadi Penyangga IKN
Terus Melaju Indonesia Maju
Sulbar... Maju Terus...
C = DO 4/4 Penyanyi : Paulus R.
Diketahui, penetapan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) dilatarbelakangi oleh sosok yang memiliki jasa luar biasa di dunia pendidikan, yakni Ki Hadjar Dewantara, lahir pada 2 Mei 1889.
Peringatan ini juga tak semata mengenang Ki Hadjar Dewantara, akan tetapi menjadi momentum untuk meningkatkan jiwa patriotisme dan nasionalisme seluruh insan pendidikan termasuk para Peserta Didik setiap jenjang dan satuan pendidikan.
Salah satu upayanya adalah dengan pelaksanaan Upacara Bendera dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional setiap tanggal 2 Mei.
Hal ini dilakukan agar semua insan pendidikan atau cendekia senantiasa mengingat kembali filosofi perjuangan Ki Hadjar Dewantara dalam menegakkan fondasi pendidikan di Indonesia.
Momentum memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), 2 Mei 2024 ini bertepatan dengan tanggal kelahiran "Raden Mas Soewardi Soerjaningrat" yang merupakan Bapak Pendidikan Indonesia sekaligus Pahlawan Nasional Indonesia dan Pendiri Taman Siswa yaitu "Ki Hajar Dewantara".
Hari Pendidikan Nasional diperingati setiap tanggal 2 Mei, resmi ditetapkan oleh Presiden RI I, Ir. Soekarno melalui Surat Keputusan Presiden RI No. 305 tahun 1959 pada 28 November 1959.
Sebagai wujud nyata kepedulian pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat, kita semua mengenai pentingnya pendidikan di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang tercinta ini.
Mengenai pelaksanaan Upacara Hardiknas tahun ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia menerbitkan surat nomor 11911/MPK.A/TU.02.03/2024. Perihal Pedoman Peringatan Hari Pendidikan Nasional tertanggal 22 April 2024.
Adapun Tujuan dari peringatan Hardiknas 2024 adalah sebagai berikut :
1. Memperkuat komitmen seluruh insan pendidikan akan penting dan strategisnya pendidikan bagi peradaban dan daya saing bangsa.
2. Mengingatkan kembali kepada seluruh insan pendidikan akan filosofi perjuangan Ki Hadjar Dewantara dalam meletakkan dasar dan arah pendidikan bangsa.
3. Meningkatkan rasa nasionalisme di kalangan insan pendidikan.
Ketika Ki Hadjar Dewantara mendirikan organisasi Indische Partij bersama rekannya, Dr. Cipto Mangunkusumo dan Douwes Dekker dengan maksud dan tujuan untuk melakukan berbagai upaya yang dapat mendorong terwujudnya kemerdekaan Indonesia.
Ki Hadjar juga dikenal akan keberaniannya menentang kebijakan pendidikan yang ditetapkan pemerintah Hindia-Belanda, di mana pada saat itu hanya anak keturunan Belanda dan anak orang kaya saja yang diperbolehkan menempuh pendidikan.
Ketidaksetaraan dalam kebijakan di bidang pendidikan itu yang membuat dirinya semakin memberanikan diri, untuk mengkritik pemerintah Hindia-Belanda.
Ia harus menerima konsekuensi pengasingan akibat sebuah kritik yang ia tulis melalui sebuah karya berjudul 'Als Ik een Nederlander was' (Seandainya Aku Orang Belanda). Dalam masa pengasingan itulah dirinya mendalami masalah seputar pendidikan dan pengajaran
Ki Hadjar kemudian mendirikan sebuah lembaga pendidikan yang bernama "National Onderwijs Institut Taman Siswa" pada 3 Juli 1922.
Berdirinya Taman Siswa, seperti yang tercantum dalam buku (Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia 1908-1945) adalah bertujuan untuk mendidik golongan muda serta menanamkan jiwa patriotisme dan nasionalisme.
Dari lembaga pendikan Taman Siswa itu, anak-anak dari setiap kalangan baik keluarga mampu hingga keluarga tidak mampu dapat mengenyam pendidikan yang sama.
Di Taman Siswa, Ki Hadjar Dewantara menerapkan tiga semboyan dalam sistem pendidikan yang berasal dari bahasa Jawa. Semboyan tersebut secara filosofis menerangkan mengenai peranan seseorang (dalam dunia pendidikan).
Bunyi semboyan tersebut dan maknanya adalah sebagai berikut : Ing ngarsa sung tuladha, artinya ketika di depan kita harus memberi contoh atau suri teladan bagi mereka yang berada di tengah dan belakang.
Ing madya mangun karsa, artinya ketika di tengah kita harus bisa memberikan semangat untuk kemajuan.
Tut wuri handayani, artinya ketika di belakang kita harus mampu memberikan dorongan.
Setelah masa kemerdekaan, Ki Hadjar Dewantara diangkat menjadi Menteri Pendidikan Indonesia, dengan membawa tiga semboyan tersebut yang dikenal dengan nama filosofi "Tut Wuri Handayani' sebagai semboyan dalam pendidikan di Indonesia, hingga kini.
Untuk menghormati jasa-jasanya dalam dunia pendidikan di Indonesia, maka tanggal kelahirannya (Ki Hajar Dewantara) ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei yang diperingati setiap tahun.
(Sjahrir Tamsi)