. Kegiatan nelayan saat melaut
Istilah Playang dan Plaip (Plaif) tampaknya tidak ada dalam kamus bahasa apapun. Dari jendela etimologi dua kata itu sulit ditemukan karena secara ontologis sumber munculnya bersifat lokal. Meski terminologi Plaip memiliki persamaan (sinonim) yaitu, situasi pelambanan pertumbuhan ekonomi atau menurunnya penghasilan.
Dengan kata lain, terjadi semacam Resesi ekonomi yakni penurunan tingkat ekonomi secara sementara dengan aktivitas di sektor perdagangan dan aktivitas industri yang kian berkurang. Perdagangan sepi, warung dan toko juga mengalami penurunan penghasilan.
Sedangkan Playang sebaliknya, mulai atau sedang terjadi pertumbuhan tingkat ekonomi atau penghasilan hampir disemua sektor membaik.
Sejauh ini, dua istilah itu hanya ada di sebagian wilayah Lamongan belahan pesisir utara. Playang juga identik dengan Nelayan. Kata Playang, berasal dari kata Layang - Layang adalah nama ikan yang termasuk genus Decapterus, famili Carangidae, berukuran kecil hingga sedang dan merupakan ikan konsumsi. Ikan layang adalah ikan pelagis.
Zaman dulu, nelayan pesisir Utara Lamongan ini mayoritas melaut fokus mencari jenis ikan layang. Meski ada yang mencari ikan jenis lain atau fokus mencari ikan teri, misalnya, namun ikan Layang hampir mayoritas.
Sebelum muncul istilah Petik Laut, ketika memasuki musim penghujan (musim rendeng) tradisi masyarakat pesisir (nelayan) ada agenda menyelenggarakan kegiatan Tutup Playang - sejenis sedekah laut atau upacara laut sebagai pertanda masuknya musim penghujan dengan angin kencang (sekarang cuaca ekstrem).
Masyarakat pesisir Lamongan dulu waktu dihadapkan dengan situasi seperti ini, demi memenuhi kebutuhan perut apa yang dimiliki dijual atau digadaikan.
Nah, pada era 1980 an, ketika Tempat Penjualan Ikan (TPI- sekarang Tempat Pelelangan Ikan) mulai diperbaiki dengan istilah Boom Geladak, bahkan disaat dibangun TPI pemerintah mulai memfungsikan kegiatan TPI dengan ada retribusi (karcis). Dus, kegiatan di TPI ini kemudian ditunjuk lah Koperasi Unit Desa (KUD) Minatani Brondong untuk mengelola dengan sistem pembagian hasil retribusi (prosentase) Pengelola (KUD Minatani), Pemkab Lamongan dan Provinsi Jawa Timur.
KUD Minatani sebagai Pengelola TPI memiliki tanggungjawab dan kewajiban membantu masyarakat nelayan yang sekaligus juga anggota koperasi. Salah satunya, pada musim seperti ini, Desember - Januari (musim Plaip) KUD Minatani memberi bantuan sembako ke hampir semua nelayan yang menjadi anggota Koperasi. Dan ini sudah berjalan sejak TPI dikerjasamakan dengan KUD Minatani (era 1980an).
Nah, ketika TPI kemudian dikelola langsung oleh Dinas Perikanan, maka kewajiban memberi bantuan kepada masyarakat nelayan sebagai konsekwensi logis dari Yang Mengelola TPI menjadi tanggungjawab atau kewajiban Dinas Perikanan.
Apalagi musim Plaip dan ekonomi mengalami turbulensi seperti sekarang ini. Dari sini, kalau misalnya ada banyak nelayan yang berharap adanya bantuan, bukan suatu harapan yang mengada ada. Karena dari sejarah tukar tambahnya adalah adanya retribusi di TPI. (*)
Bantuan untuk nelayan wajib hukumnya, atau jangan2 nelayan sudah punya "saving" dari hitung2an retribusi selama setahun
BalasHapus1.Bagaimanakah hasil timbal balik Pemerintah Daerah dari pembayaran retribusi yang dikenakan pada nelayan di TPI BRONDONG .
BalasHapus2.Bagaimana tingkat kesejahteraan nelayan dan apa saja bentuk-bentuk kesejahteraan yang dijalankan oleh pemerintah Daerah terhadap nelayan BRONDONG.
Pak Yes...ingat janjinya saat kampanye,untuk menyelesaikan yg tertunda.
Tradisi Tutup Playang memang sdh turun temurun di Brondong Blimbing & sekitarnya namun saya berfikir kok aneh ya disaat kita menghadapi musim paceklik (Plaip) hrsnya malah kita bersedih mawas diri krn akan menghadapi angin kencang shg tdk bs melaut tentunya jg berimbas pada perekonomian di wilayah pantura & sekitarnya malah dirayakan dgn adanya Petik Laut yg identik dgn keramaian perayaan elekton mendatangkan artis, wayang kulit & hiburan² lain & hal ini tak lepas dgn adanya iuran tiap perahu/kapal pdhl utk menghadapi Plaip dr hasil selama musim ramai akan lebih elok kalau ditabung buat makan saat tdk bs melaut krn angin kencang kadang sampai sebulan.
BalasHapusTradisi tutup playang identik dengan keramaian tapi waktu jelang pemilihan Bupati harus ada keramaian.
BalasHapusBilang saja gak bisa memberikan bantuan kepada Nelayan,gitu saja kok repot.