Wabup Barru: IPH 1,53 Persen Cukup Baik


Barru (wartamerdeka. Info) Wakil Bupati Barru Abustan A. Bintang menjelaskan, IPH (Indeks Perkembangan Harga) di Kabupaten Barru yang di rilis setiap hari dan setiap bulan saat ini berada pada angka 1,53 %.

Hal itu dijelaskan Wakil Bupati yang dihubungi melalui Kepala Bagian Ekonomi Setda Kab.Barru, Drs. Muhaemin P, M.Si, usai mengikuti Rakor Inflasi Pengendalian Inflasi Tahun 2025 dan membahas Antisipasi Cuaca Ekstrem pada Periode Idul Fitri 1446 H, secara hybrid diruang Barru Smart Information Center (BASIC) Lantai 2 Kantor Bupati Barru. Senin 10/3/2025.

Wakil Bupati menilai, Indeks Perkembangan Harga (IPH) 1,53 persen masih relatif cukup bagus, namun dirinya terus mendorong ke depan Pemerintah bersama stake holder, termasuk Bulog, dapat menjamin ketersediaan stok bahan pangan selama bulan suci ramadhan hingga Idul Fitri.

Kemudian, terkait antisipasi cuaca ekstrem, menghadapi libur Idul Fitri 1446 H, Kalaksa BPBD Kab. Barru, H. Umar S, S.KM., menambahkan bahwa perjalanan dasarian 1 Maret 2025, hanya ada dua kecamatan yang mengalami curah hujan cukup sedang hingga tinggi, yaitu Kecamatan Pujananting, Tanete Tiaja dan melebar ke Kecamatan Tanete Rilau.

“Untuk dasarian 2 Maret 2025 Kabupaten Barru masuk dalam warna hijau tidak ada peringatan dini, dan sampai saat ini baru dasarian 2 yang disampaikan oleh BMKG", sebutnya

Terkait himbauan dari Pusat akan disosialisasikan melalui media yang di miliki dan teruskan kepada masyarakat, termasuk akan bekerja sama dengan semua pihak terkait dalam langkah-langkah antisipasi dan mitigasi bencana. 

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Tito  Karnavian menyoroti Indeks Perkembangan Harga (IPH) pada Mingggu pertama Maret 2025 dimana terdapat 33 Provinsi yang mengalami kenaikan IPH, 4 Provinsi yang mengalamai penurunan IPH dan 1 Provinsi stabil dibandingkan bulan sebelumnya.

Ia juga meminta agar Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota untuk melakukan 6 (enam) upaya konkret dalam menangani Inflasi diantaranya melakukan operasi pasar, sidak kepasar dan distributor, kerja sama dengan daerah penghasil komoditas, gerakan menanam, merealisasikan Belanja Tak Terduga, hingga dukungan transportasi dari APBD

Mendagri Tito juga memberi perhatian terkait langkah-langkah mitigasi dan kesiapsiagaan menghadapi Cuaca Ekstrem pada periode Idul Fitri 1446 Hijriyah khususnya potensi bencana Hidrometeorolgi Basah. 

Karena, katanya, berdasarkan info BMKG periode Idul Fitri 1446 H pada bulan Maret yang bertepatan dengan lonjakan arus mudik sebagaian daerah dan wilayah di Indonesia berpotensi hujan dengan curah tinggi/ ekstrem. (syam)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama