Barru (wartamerdeka. info) - Ketua Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) Sulawesi Selatan, H. M. Yasin Azis mengaku prihatin atas penomena premanisme dalam dunia usaha.
Keprihatinan pengusaha bugis ini sama seperti yang dirasakan juga Ketua Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) Ilham Akbar Habibie.
Hal ini terungkap ketika keduanya bertemu dan duduk satu meja pada Rakernas Serikat Koordinasi Nasional ISMI yang diadakan di kediaman mendiang B.J Habibie, di Bandung, Rabu (16/4/ 2025) lalu.
Keduanya sepakat, premanisme dalam dunua usaha adalah masalah nasional yang harus diselesaikan. Namun demikian terkait masalah keamanan yang ditimbulkan, hal ini tentu merupakan tugas pemerintah setempat menanggapi penghapusan preman terhadap iklim investasi di Indonesia.
Yasin yang pada Pertemuan Saudagar Bugis Makassar di Hotel Four Points Makassar, belum lama ini tampil dalam sesi Sukses Story, juga berdiskusi panjang dengan putera mendiang Presiden BJ Habibie terkait perkembangan dunia usaha yang dikelola saudagar Muslim.
Owner Depo Misi Pasaraya Yasin Asiz kepada Wartamerdeka. Info mengakui, untuk menumbuhkan iklim usaha yang kondusif pengusaha yang tergabung dengan ISMI bisa memberikan ide-ide untuk memperbaikinya agar kondisinya lebih baik.
Diakui, dari realitas yang ada, premanisme didorong oleh situasi di sisi ekonomi. Terus terang banyak orang yang menganggur dan itu menimbulkan adanya kebutuhan. Oleh karena itu perlu kerjasama banyak pihak untuk mencari jalan terbaik untuk menyelesaikan permasalahan ini. (syam)