Anaknya Masuk SMKN, Jaja Penarik Becak Bingung Masalah Biaya


TASIKMALAYA (wartamerdeka.info) - Karena himpitan ekonomi, keluarga Jaja (46) yang berprofesi sebagai penarik becak mengaku bingung menyekolahkan anaknya ke SMKN 4 Kota Tasik.Pasalnya jangankan untuk biaya sekolah, untuk makan sehari-hari saja tak menentu.

"Anak saya keterima di SMKN 4, tapi sampai sekarang pun belum punya pakaian ataupun peralatan belajar lainnya.Belum lagi nantinya ada kemungkinan biaya-biaya yang lainnya.Sedangkan saya menarik becak itu sepi penumpang,”ujarnya, Minggu (22/7/2018).

Kata Jaja, bukan hanya anaknya yang di SMKN 4 saja, melainkan juga ada anak yang kedua yang mau melanjutkan dari SD ke SMP.Bahkan anaknya tersebut tidak bisa melanjutkan sekolahnya.Kemudian ada anak yang ketiga sedang duduk di bangku sekolah dasar.

Pria yang sehari-hari tinggal di gubuk berukuran 2x2 dan beralamat di Kampung Gunung Salikur RT 03 RW 09 Kelurahan Sukanagara Kecamatan Purbaratu itu, penghasilan dari menarik becak dalam satu harinya sebesar Rp 10 ribu.Bahkan terkadang tidak mendapat uang sama sekali.

Jaja selama ini tinggal bersama dengan istrinya Eti (44) juga ketiga anaknya menempati gubuk di atas kolam milik orang lain. Dia bisa tinggal di gubuk itu, karena adanya kemurahan hati pemilik kolam tersebut.

“Alhamdulilah kalau tempat ini atas kemurahan hati pemiliknya, bisa untuk ditempati.Kalau saya harus mengontraknya, uang dari mana.Boro-boro mau mengontrak, untuk makan sehari-sehari saja juga bingung, belum ditambah biaya anak sekolah,”tuturnya.(Ariska)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama