Muscab IDI Jakpus Ricuh, Panitia Kabur


JAKARTA (wartamerdeka.info)  - Ratusan anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jakarta Pusat berang dengan aturan yang diterapkan panitia Musyawarah cabang (Muscab) untuk bisa masuk ke area acara, di tower 2 Apartemen Batavia, Tanah Abang, Sabtu (24/11). Akibat tidak mampu menjelaskan dan mengakomodir anggota, panitia Muscab melarikan diri.

Dari pantauan di lokasi, anggota IDI yang dilarang masuk ke ruangan Muscab IDI Jakarta Pusat lebih dari 250 orang. Mereka tertahan di lantai dasar, karena persyaratan panitia yang tidak masuk akal.

Keadaan memanas ketika ada beberapa anggota IDI yang diduga pendukung dari calon ketua petahana bisa masuk dengan santainya. Panitia yang kewalahan mencoba menenangkan anggota, namun tidak berhasil. Akhirnya mereka melakukan rapat koordinasi di dalam.

Namun tanpa informasi lanjutan yang lengkap, sekitar pukul 11.30, panitia pun menskors rapat tanpa ada batas waktu. Lalu mereka membubarkan diri.

Dr. Robby Oktadinata salah satu anggota IDI Jakarta Pusat mengungkapkan, Muscab tersebut penuh skenario dari petahana. Mereka membuat aturan-aturan sendiri terkait persyaratan pencalonan, hingga syarat anggota untuk memilih.

"Semuanya lewat websitenya dan waktunya terbatas. Kalau kita tidak baca, mau nyalon gak bisa, mau milih juga gak boleh," tegasnya.

Menurut Robby, mereka membuat aturan tidak sesuai dengan AD/ART dan petunjuk teknis organisasi, jadi tidak bisa berargumentasi saat kita tuntut.

"Ya jelas mereka yang melanggar aturan organisasi dengan membuat poin syarat menyimpang dari AD/ART. Tidak bisa menjelaskan apa-apa, kabur deh mereka sekarang," tandasnya.

Robby menegaskan, bahwa profesi dokter itu sangat mulia dan diharapkan oleh masyarakat. "Profesi kita mulia, masa karena jabatan ketua atau pengurus organisasi saja sampai berbuat curang seperti itu. Seharusnya kita menunjukkan cara demokratis," tandasnya.(badar)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama