TNI Dan SPI Bangun 80 MCK Di Pengungsian Donggala


DONGGALA (wartamerdeka.info) -    Pasca bencana gempa bumi dan tsunami telah memporak-porandakan wilayah pesisir Donggala bagian timur.  Kogasgabpad Sulteng mencatat bahwa di wilayah Donggala bagian Timur 5.844 unit rumah mengalami rusak ringan, 1.950 rusak sedang dan 5.868 rusak berat. Kerusakan rumah menyebabkan warga terpaksa mengungsi ke tempat yang aman dengan lokasi yang tersebar.

Atas ajakan Kepala Desa dan Aparat TNI di wilayah Donggala, masyarakat akhirnya tinggal di shelter-shelter pengungsian, hal ini untuk mempermudah pelayanan bantuan kepada para pengungsi.  Permasalahan utama di shelter adalah kesulitan untuk keperluan mandi, cuci dan kakus, demikian juga air untuk keperluan sehari-hari tidak tersedia, karena tidak ada tempat penampungan air.

Melihat kondisi tersebut, Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam hal ini Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) penanggulangan bencana gempa bumi, tsunami dan likuifaksi, bekerjasama dengan Sahabat Peduli Indonesia (SPI) mendirikan 80 sarana Mandi Cuci Kakus (MCK) di lokasi pengungsian korban bencana wilayah Donggala, Sulteng, Sabtu (3/11/2018).

Proses pengerjaannya dilakukan secara gotong royong antara TNI dari Yonzipur 17/Ananta Dharma dan Pasmar-1 dibantu relawan serta masyarakat,  sedangkan bahan baku merupakan donasi dari Sahabat Peduli Indonesia dan sarana air dari Kodam VI/Mulawarman.

Dalam pembangunan MCK ini, Yonzipur 17/AD menurunkan dua alat berat, yaitu 1 unit Excavator dan 1 unit Dozer. Pembuatan MCK dilakukan di 4 titik blok pengungsian, yaitu 10 unit di Desa Tanjung Padang, 30 unit di Balintuma dan 40 unit di Balaesang, Kabupaten Donggala, Sulteng.

Kepala Desa Balintuma, Bapak Nisar atas nama warga mengucapkan terimakasih. “Kami sangat bersyukur dan mengucapkan terimakasih kepada TNI, Sahabat Peduli Indonesia dan para relawan yang telah membuatkan MCK bagi masyarakat,” katanya.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama