Soal Pembangunan Rumdis Bupati Dan Seringnya Bupati Merauke Bepergian Keluar Daerah Terus Jadi Sorotan


MERAUKE (wartamerdeka.info) - Soal pembangunan rumag Dinas Bupati dan seringnya Bupati bepergian keluar daerah terus mendapat sorotan sejumlah pihak.  Namun,  sampai sekarang belum ada tanggapan resmi dari Bupati Merauke Frederikus Gebze menyangkut masalah tersebut.

Seperti diketahui, Bupati Freddy telah diminta sejumlah anggota DPRD Kabupaten Merauke untuk mengurangi bepergian keluar daerah. Dan lebih sering hadir di kantor atau mengunjungi warganya.

Hal ini pernah diungkapkan secara terbuka oleh Ketua DPRD Kabupaten Merauke Fransiskus Xaverius Sirfefa pada penutupan Penutupan rapat paripurna di Ruang Sidang Dewan, belum lama ini. Yaitu saat acara penetapan RAPBD 2019 oleh DPRD Kabupaten Merauke. Dalam acara penting ini, seperti diketahui, Bupati Freddy juga tidak hadir.

"Kami akui semua urusan yang dilakukan selama ini demi kepentingan daerah, tetapi jika ada yang bisa diwakilkan akan jauh lebih baik, supaya saudara bupati lebih banyak waktu melayani masyarakat. Masih banyak persoalan daerah ini yang harus kita selesaikan," tandas Fransiskus Xaverius Sirfefa.

Sejumlah warga beberapa waktu lalu juga pernah menggelar demo yang meminta Bupati Freddy lebih banyak berada di Merauke.

Ketua Komisi C  DPRD Merauke Hengky Ndiken kepada wartamerdeka.info juga mendesak Bupati Freddy agar lebih banyak di kantor dan mengurangi perjalanan ke luar daerah.

Menurutnya, Bupati Freddy sering hanya dua hari di Merauke dalam seminggu.

"Selebihnya, yaitu lima hari Bupati Freddy sering berada di luar Merauke. Ini harus dikoreksi. Karena itu sama saja dengan pemborosan anggaran APBD," ujar  Hengky Ndiken,  kemarin.

Menurut Hengky Ndiken, kalau dalam seminggu Bupati hanya ngantor atau berada di daerah yang dipimpinnya cuma dua hari, itu sangat memprihatinkan.

Anggota dewan dari Partai Amanat Nasional (PAN) itu menegaskan bahwa Bupati Freddy harus lebih banyak berada di Merauke karena banyak masalah di Merauke yang harus diselesaikan.

Contohnya,  kata Hengky Ndiken, adalah soal sengketa lahan pelabuhan dan bandara di Merauke yang sampai saat ini tak kunjung selesai.

"Terkesan Bupati Freddy tak peduli dengan masalah tersebut," ujar Hengky.

Menurut Hengky, Bupati Freddy yang belum lama ini mendapat sorotan masyarakat berkaitan dengan isu selingkuh dengan Maria G Levitar harus mengurangi kegiatan di luar Merauke, karena selain menghabiskan anggaran juga tak ada manfaatnya bagi Merauke.

"Seringnya Bupati Freddy ke luar daerah ternyata tak banyak membawa keuntungan bagi Merauke. Yang ada malah banyak masalah di Merauke makin menumpuk dan menghabiskan anggaran saja," tandasnya.

Daripada sering bepergian ke luar daerah, Bupati Merauke disarankan lebih baik sering mengunjungi warganya di desa-desa untuk mendengar aspirasi mereka. Dan melihat langsung kondisi wilayahnya.

Hengky Ndiken yang dikenal kritis ini,  sebelumnya, juga mempertanyakan soal pembongkaran rumah dinas Bupati Merauke, Frederikus Gebze, yang menelan anggaran senilai Rp 1,8 miliar.

Menurutnya,  dalam buku APBD disebutkan anggaran tersebut adalah untuk rehab rumah dinas Bupati Merauke. Namun kenyataanbya, dilakukan pembangunan bangunan baru di lokasi yang sama di Jalan Kimaam.

“Jadi, bangunan lama dibongkar semuanya dan dimulai dengan baru. Itu yang membuat ketidakpuasan dari kami sebagai wakil rakyat,” tegasnya.

Mestinya, lanjut dia, harus dilakukan penghapusan aset terlebih dahulu melalui persetujuan DPRD Merauke.

Atas kedua masalah tersebut,  menurut Hengky,  belum ada jawaban atau tanggapan resmi dari  Bupati Freddy.  Pihaknga menunggu tanggapan resmi dari Bupati Freddy. (Red)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama