Hj Yusriah, Sosok Ibu Tangguh Seperti Siti Khadijah


JAKARTA (wartamerdeka.info) - Jarang seorang perempuan alias ibu  "menakhodai" organisasi lelaki. Apalagi organisasi tempatnya jawara, termasuk ormas yang disegani di Jakarta.

Siapa dia? Telenjuk bakal mengarah pada Hajjah Yusriah Dzinnuh, SPd. Terlebih sosoknya yang religius, sesuatu yang kontras dengan Forum Betawi Rempug (FBR) yang dipimpinnya.

"Meski perempuan berhijab, ibu sangat tegas menerapkan aturan main kepada anggotanya," jelas Iko Setiawan, salah satu tim sukses Hajjah Yusriah yang kini nyaleg lagi untuk kedua kalinya.

Karena disiplinnya tinggi, Iko menilai, sesuatu yang wajar bila mantan Ketua Komisi B DPRD DKI ini sangat taat kepada aturan main.

Sebagai ilustrasi, perempuan tiga anak ini selalu tertib bila kampanye. Misalnya, membuat surat izin kampanye ke Polres yang tembusannya ke Bawaslu dan KPU.


"Itulah buah kedisiplinan beliau untuk taat pada aturan main," tegas Iko, mengutip taushiyah Hajjah Yusriah seorang muslim dan muslimah harus taat pada aturan main.

Selain taat pada peraturan, ibu tiga anak lulusan Universitas Buya Hamka ini juga peduli kepada kaum perempuan. Dia ingin, kata Iko kaum perempuan juga bisa mencontoh Siti Khadijah, istri Rasullah yang konglomerat itu.

"Makanya jargonnya Ibu Tanggguh," jelas Iko, menggambarkan perempuan tangguh seperti Siti Khadijah.

 Tangguh di sini, bukan hanya ibu rumah tangga, juga tangguh sebagai pelaku ekonomi. 

Buat beliau, saat ini perempuan harus bisa tampil di luar rumah, seperti membuka peluang usaha maupun  organisasi tanpa melupakan kodratnya sebagai perempuan.

"Bukan fisik tinjauannya, tapi bagaimana kita bisa membangun visi demi kemaslahatan umat," jelas ibu tiga anak ini yang tetap fit dan energik.

Bu Hajjah, demikian sapaan akrab Bendahara Umum Majelis Ulama Jakarta Utara ini, mengucapkan terima kasih kepada Kiyai Lutfi, Ketua Umum FBR yang mempercayakannya  menahodai Korwil Jakarta Utara sebagai Ketua.

"Ini merupakan amanah sekaligus tanggungjawab," jelas ibu tiga anak yang juga penasehat Perkumpulan Wartawan Online (PWO) DKI Jakarta.

Tak heran, kemampuannya memanage "kaum adam" membuat Yusriah menjadi "duta masyarakat" di DPRD dua periode berturut-turut.

Bahkan, di Pemilu  April 2019 ini, dia kembali dicalonkan. Lagi-lagi daerah pertarungannya di domisili kediamannya, Jakarta Utara meski beda dapil.

"Wah, maaf ya kalau saya agak sulit dihubungi," jelasnya.

Ia mengaku, saat ini sibuk menyambangi konsituennya, terutama curhatan mereka.

"Macam-macamlah, aspirasi dan keluhan masyarakat harus kita akomodir," jelasnya tersenyum,"Baik itu UKM, pariwisata, khususnya wisata kuliner dan sebagainya."

"Rata-rata menyangkut permodalan dan perizinan," jelas politisi PKS ini tersenyum.

Padahal, komisi yang dinaungi saat ini, Komisi D membawahi bidang infastruktur dan pembangunan.

"Perempuan harus diberdayakan ekonominya," tegas Yusriah. Ia yakin, bila ekonomi perempuan diberdayakan, maka keluarga akan sejahtera

Makanya, anggota Komisi D Fraksi PKS ini menekankan pembangunan dan infrastruktur harus menumbuhkakan pemberdayaan ekonomi perempuan.

Menurut dia, membangun infrastruktur tapi tidak memberdayakan potensi perempuan, seperti sayur tanpa garam.

Ia menyebut soal kepariwisataan, maka ada quota untuk sentra perempuan, seperti kerajinan tangan, kuliner dan sebagainya. "Ini harus didorong,"  tegas caleg nomer urut empat di Dapil Jakarta Utara.

"Meski di komisi D, infrastruktur juga harus pro ke perempuan," jelas  istri Drs. M Nurul Amin, mantan wartawan senior berbagai televisi nasional ini mengakhiri. (lian lubis)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama