Tim Intelijen Kejari OKU Sambangi Kantor Bulog Sub Divre OKU

Terkait Dugaan 6.000 Ton Beras Membusuk Di Gudang Bulog OKU


OKU (wartamerdeka.info) - Beredarnya berita di medsos masalah 6.000 ton beras yang diduga “membusuk” di gudang Bulog Sub Divre OKU beberapa hari terakhir ini  menjadi perhatian aparat penegak hukum dari Kejaksaan Negeri OKU.

Melalui Kasi Intelnya, Kejaksaan Negeri OKU pada Jum’at (25/01/2019) menyambangi kantor Bulog Sub Divre OKU. Tim Intel Kejaksaan Negeri OKU yang langsung dipimpin oleh Kasi Intel Kajari OKU Abu Nawas, SH dan diterima oleh Kepala Bulog Sub Divre OKU Deni Laksana Putra di ruang kerjanya.

“Tujuan kita kesini adalah saya sebagai  Kasi intel wajib tahu karena ada info dan berita di medsos tentang  adanya temuan Tim Sergap (Serap Gabah Petani) Mabes TNI AD bersama  Dandim 0403/OKU tentang  adanya  beras sebanyak  6.000 ton yang terpendap di gudang bulog Sub Divre OKU yang tidak tersalurkan ke konsumen/ pasaran,” kata Abu Nawas, SH.

Selanjutnya Abu Nawas SH menjelaskan bahwa bidang Intelijen Kejari OKU ada yang membidangi tentang ekonomi dan moneter, untuk itu dirinya bersama tim turun ke lapangan untuk mencari kebenaran berita tersebut.

“Saya sebagai  warga negara yang merasakan kehidupan masyarakat dan keadaan ekonomi negara kita sekarang sangat memperihatinkan, saat ini pemerintah sering melakukan import beras, gula, dan lain-lain, sementara kita di wilayah OKU ada stok beras 6.000 ton yang konon ceritanya sudah tidak layak konsumsi atau kwalitas rendah karena beras tersebut stok tahun 2015 atau 4 tahun lalu,” sambung Kasi Intel

Selaku aparat Penegak Hukum wajib pihaknya mencari tahu tentang hal tersebut.

“Kalau  beras di Bulog tidak dijual dan dibiarkan terendap di gudang bertahun-tahun hingga tak layak konsumsi, maka dugaan kita, negara bisa dirugikan atas kejadian tersebut,” sambungnya.

Kasi Intel melanjutkan bahwa saat ini telah memasuki  tahun politik.

Sehingga pihaknya khawatir apabila ada permainan Kepala Gudang Bulog terhadap beras 6.000 ton tersebut, bisa jadi masalah.

Sementara itu Kepala Bulog Sub Divre OKU Deni Laksana Putra menjelaskan bahwa beras sebanyak 6.000 ton tersebut adalah stok dari tahun 2015-2017 yang berada di 4 gudang Bulog OKU yaitu Terukis, Jatimulyo, Sukarami, dan Karang Sari Kabupaten OKU Timur.

Jadi 6.000 ton beras tersebut bukan busuk, namun beras tersebut sudah turun mutunya.

"Dan sesuai ketentuan di Bulog barang sudah turun mutu tidak boleh disalurkan," ujar Kepala Bulog yang membawahi tiga  Kabupaten, OKU, OKU Timur dan OKU Selatan itu.

Deni melanjutkan bahwa beras-beras tersebut dahulu diperoleh dari para pemasok selaku mitra bulog dan karena mutunya telah turun beras - beras tersebut akan dilelang.

“Untuk proses lelang beras-beras tersebut kewenangannya diambil alih oleh Bulog Divre Sumsel Babel, jadi bukan kewenangan kami di OKU” katanya.

Deni juga berharap kiranya orang dari luar yang menjadi pemenang lelang.

Agar beras-beras tersebut dapat dijadikan pakan ternak.

“Nanti  kalau orang dari sini yang memenangkan lelang maka beras itu akan dioplos lagi dan masuk gudang bulog lagi," pungkas Deni Laksana Putra. (maret)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama