Lukmanul Hakim Berhasil Ajak Tokoh Masyarakat Pendukung 02 Ke Kubu Jokowi-Ma'ruf

Ketua Umum Arus Baru Indonesia, DR.Ir Lukmanul Hakim, MSi (berbaju putih) memeluk sahabatnya Baenudin, dedengkotnya pendukung Paslon 02 di Ciomas yang kini berubah haluan mendukung Jokowi-Ma'ruf
BOGOR (wartamerdeka.info) -  Ada yang menarik di balik sosialisasi Pilpres 2019 yang digelar Arus Baru Indonesia (ARBI) di Kampung Selahuni, Desa Ciomas Rahayu Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor, Minggu malam (07/04/2019). Ada dua sahabat yang dua kali bersebrangan karena kepentingan dan berbeda pilihan, akhirnya dua kali pula bergandengan.

Acara sosialisasi yang berlangsung di tengah hujan gerimis hingga larut malam itu memang beda dari yang ada dan lain dari yang lain. Aneh tapi nyata. Betapa tidak, dua sahabat yang sejak muda selalu berbenturan kepentingan, tanpa diduga dan tanpa dinyana dipertemukan dalam acaraa silahturahmi sekaligus sosialisasi Pilpres yang dihadiri warga setempat dan para santriawan dan santriwati Pondok Pesantren Darul Tholibin Laladon Bogor.

Pertemuan dua sahabat, tentu termasuk sahabat yang lainnya, diawali ketika Ketua Umum Arus Baru Indonesia, DR.Ir Lukmanul Hakim, MSi mengundang sahabatnya yang berbeda pilihan. Karena temanya sosialisasi Pilpres dan membahas masalah hoax dan fitnah yang marak dalam perhelatan pesta akbar demokrasi Pilpres, maka Baenudin, sosok lelaki berusia setengah abad lebih dan sigap serta dedengkotnya pendukung Paslon 02 di Ciomas Bogor ini diundang dan hadir.

Di pertengahan acara itu Lukmanul memanggil Bae, sapaan akrabnya, dan mantan kades yang merupakan sahabat lamanya. Perihal hoax dan fitnahpun yang menerpa Capres 01 Jokowi diurai hingga detil. Semua itu muskil dan tidak masuk akal. Hoax dan fitnah belaka apabila Jokowi dituding non muslim dan dituduh PKI padahal waktu itu masih balita. Terlebih melarang adzan dan yang berkaitan dengan keagamaan khususnya untuk kaum muslim.

Lukmanul yang sejak lama tinggal di Bogor, dalam pemaparannya itu didamping KH. Aang Ghozali pengasuh Ponpes Darul Tholibin. Sementara Abah Bae menyimak dengan seksama dan sesekali manggut-manggut.

“Bagaimana mungkin pak Jokowi anti Islam, anti ulama, lha pasangan capresnya saja seorang ulama besar yakni KH. Ma’ruf Amin, seorang ketua umum MUI pula. Ada hari Santri dan santri bias meneruskan ke perguruan tinggi hanya di era pak Jokowi. Jangan dibolak-baliklah presiden kita saat ini muslim yang taat, sederhana dan bersahaja,” turur Lukmanul hingga hadirin terdiam sesaat.

Bukan hanya itu Lukmanul pun menyampaikan program ekonomi keumatan, ekonomi syariah ekonomi yang berkeadilan. Penguatan UMKM tanpa melemahkan yang ekonomi kuat. Bersinergi dan saling menopang. Begitu halnya pemberdayaan dan penguatan ekonomi syariah di lingkungan pondok pesantren. Program arus baru ekonomi yang diusung ARBI ini semula digagas Prof. KH Ma’ruf Amin sebelum resmi menjadi Cawapres 01.

Di penghujung bahasan itu, Lukmanul memperkenalkan sosok Bae bahwa yang bersangkutan beda pilihan. Namun hal itu tak menjadi masalah karena persahabatan tak bisa digoyahkan dengan beda pilihan. Maka Lukmanul dan Bae pun berdiiri sambil mengisyaratkan pilihan masing-masing yakni jempol dan dua jari, Paslon 01 dan 02. Tepuk tangan pun pecah dan membahana memenuhi areal Hall Victory Badminton.

Belum hilang rasa kagum atas sikap kedua sahabat ini, tiba-tiba Bae melepas jaketnya dan tampaklah nama dan nomor paslon yang didukungnya. Hadirinpun sempat dibuat terbelalak begitu melihat tulisan dan logo di baju kaosnya. Namun di tengah terkaget-kagetnya para hadirin, tiba-tiba Bae berdiri dan mengacungkan telunjukknya. Apalagi gerangan yang hendak diperbuat tokoh masyarakat di Ciomas ini.

Tak dinyana dan tanpa diduga, Bae kembali membuat hadirin terpana. Betapa tidak, ia malam itu menyatakan pindah haluan, beralih pilihan. Bukan lagi 2019Gantipresiden tapi ganti pakaian dan ganti atribut untuk mendukung Paslon nomor urut 01. Tepuk tangan pun kembali membahana disertai sorak sorai menyebut Jokowi…Jokowi.. Sementara KH  Aang Ghozali hanya tersenyum-senyum sembari manggut-manggut.

Rupanya gayung pun bersambut dan panitia dari ARBI kelabakan mencari stok baju ARBI dan jaket. Alhasil masih tersedia. Ganti baju dan bukan ganti presiden pun seketika dilakukan. Jaket dan baju kaos Abah Bae dilepas dan diganti baju serta jaket ARBI.

"Saya ingin bertanya pada saudara-saudara apakah saya diterima di kubu 01,” teriak Bae yang disambut gemuruh tepuk tangan.

Setelah berganti baju dan jaket, Lukmanul dan Bae berpelukan menandakan persahabatan itu sulit dipisahkan dengan apapun, terlebih hanya beda pilihan. Namun Bae telah membulatkaan tekadnya untuk mendukung paslon 01. Ibarat naga dialah kepalanya, maka ekornya pun akan ikut kemana dia pergi. Bae pun berjanji semua atribut dan APK di rumahnya akan ditanggalkan.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama