Inilah Cara Plt. Kasek SMKN Brondong Menarik Simpati Kadisdik Prop Wahid Wahyudi


LAMONGAN (wartamerdeka.info) - Baik di SMKN Brondong maupun di SMKN Kalitengah, Lamongan, program Sodaqoh Sehari Seribu atau dikenal dengan program S3 tampaknya bukan lagi sekadar konsep, tapi sudah menjadi kebiasaan.
Ini sudah menjadi bagian dari rutinitas sehari hari.

"Saat program ini, awal diterapkan butuh pengawalan dan motivasi terus menerus, tapi setelah cukup lama di jalankan, sekarang sudah menjadi kegiatan rutin dan kebiasaan yang menyenangkan," ujar Plt. Kasek SMKN Brondong, Sufaat.

Kegiatan serupa juga dilakukan di SMKN Kalitengah. Selain kegiatan S3, program harian lainnya, yakni membaca Al Qur'an dan Sholat Dhuha.

"Jadi selain kegiatan S3, sekaligus saya sampaikan kepada bapak kepala dinas (Kadisdikprop Jatim, Wahid Wahyudi, red), ada kegiatan tambahan yang tidak kalah pentingnya, yakni, membaca Alquran dan sholat Dhuha," ungkap Sufaat.

Di hadapan puluhan guru SMKN Brondong dan Kalitengah saat menerima kegiatan roadshow Kadisdikprop,  di Aula SMKN Kalitengah Minggu kemarin.

Menurut dia, baik siswa maupun guru, tidak boleh melakukan aktifitas apapun sebelum membaca Alquran dan dilanjutkan dengan sholat Dhuha.

"Kalau di SMKN Kalitengah menjalankan kegiatan sholat Dhuha dan membaca Alquran lebih mudah karena sudah memilikin Masjid, tapi kalau di SMKN Brondong, belum ada bangunan Masjid dikarenakan lahan nya sangat terbatas," jelas dia.

Menurut Sufaat, kalau siswa atau guru kesulitan menjalankan sholat dilingkungan sekolah, karena tidak memiliki masjid, siapa yang berdosa?

"Siapa yang berdosa? Ya, jelas kepala sekolahnya. Tapi kepala  sekolah punya atasan kepala cabang dinas, berarti Kacabdin ya yang berdosa, seterusnya semakin keatas," papar Sufaat, seraya menyebut jika ucapannya itu, tidak dilanjutkan.

"Iya kan Bu Kacabdinnya yang berdosa...dan seterusnya...," Ungkap Kasek yang akrab  dipanggil pak Yai Faat ini, yang kemudian mendapat appalus meriah dari hadirin.

Nah, oleh karena itu, lanjutnya, keberadaan Masjid atau musholla di sekolah sangat mendukung kelancaran kegiatan tersebut.

Di SMKN Brondong, sampai saat ini belum ada bangunan Masjid atau Musholla dikarenakan lahannya sangat sempit sehingga butuh penambahan lagi.

"Mudah mudahan, mendapat perhatian serius dari bapak Kadisdik," harap Sufaat.

Sementara, Kadisdik Propinsi Jatim, Wahid Wahyudi saat memberi sambutan mengaku sangat senang dan akan memberi perhatian lebih jika ada sekolahan atau kasek yang selalu inovatif.

" Tidak mengira kalau di wilayah pinggiran ada sekolahan (SMKN) dengan bangunan fisik yang melampaui sekolah di tengah kota, termasuk langkah inovasinya," ungkap Wahid Wahyudi, sekaligus menyebut jika Kasek SMKN Kalitengah, akan mendapat reward pada hari pendidikan nasional besuk.

Pada kegiatan roadshow tersebut, Kadisdik juga meresmikan TefaMart SMKN Kalitengah dan membubuhkan sejumlah prasasti.(Mas)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama