Pilkada Serentak 2020 Lamongan, Mengukur Kekuatan Tiga Kandidat Paslon

Oleh: W. Masykar

Dan ternyata mendekati kenyataan, pilkada serentak 2020, di Lamongan dimungkinkan ada tiga pasangan calon (Paslon) bacabup bacawabup. Istilah dimungkinkan karena faktanya mereka sudah memiliki pasangan, tapi belum menjadi Paslon tetap. Ada pasangan Suhandoyo + Suuddin yang diidentifikasi sebagai pasangan KOMPAK. Kemudian, ada Yuhrohnur Efendi + Abdul Rouf yang dikenal dengan sebutan YESBRO, dan Kartika Hidayati + Saim BERKAH atau belakangan menjadi KARSA.

Yuhrohnur Efendi, yang sebelumnya adalah Sekda Lamongan, kemarin (18/08) secara resmi mengundurkan diri melalui apel pagi di lingkungan gedung pemkab Lamongan.

Dengan mundurnya Yuhrohnur Efendi dari posisi Sekda menambah keyakinan kita,. bahwa mantan direktur Bank Daerah Lamongan itu sangat serius untuk menapak langkah mengikuti bursa pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2020 ini. 

Tiga bakal Paslon yang berencana mengikuti kompetisi pilkada Lamongan itu, sejatinya bukanlah orang orang baru, setidaknya tiga orang sosok bacabup sudah dikenal publik Lamongan. 

Saya kerap ditanya sejumlah kolega, dari tiga bakal Paslon pilkada Lamongan, siapakah yang hampir pasti bisa diproyeksi akan memenangi pertarungan? Pertanyaan yang sesungguhnya tidak juga mudah dijawab. Sebab, ketiganya masih dalam posisi yang sama dan seimbang. Mereka masih memiliki kesempatan yang sama untuk merebut ticket sebagai bupati dan wakil bupati periode lima tahun kedepan.

Dengan kenyataan seperti ini, siapapun bisa saja mengklaim yang paling berpeluang adalah pasangan kandidat A, lainnya bilang B, atau yang C.

Hampir delapan tahun duduk di posisi Sekda sehingga diharapkan menjadi modal kuat bagi Yuhrohnur Efendi, maka Kartika Hidayati sebagai Wabup dan mantan anggota DPRD Propinsi juga modal yang tidak bisa dibilang sederhana. Demikian juga, Suhandoyo, selain sudah beberapakali maju di bursa Pilkada, juga mantan anggota DPRD.

Itu sebabnya, peta kekuatan bursa pilkada kota Tahu Campur pada 9 Desember ini sangat menarik. Karena belum ada kandidat yang ditengarai sebagai yang paling kuat. Mereka tetap harus berjibaku menggerakkan relawan relawannya. Yang diusung partai politik, juga harus bisa memastikan bahwa mesin partai tetap menyala untuk menggerakkan. (*)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama