OC Kaligis: Rizieq Harusnya Kasih Contoh Bahwa Dia Adalah Pemimpin Legal


JAKARTA (wartamerdeka.info) - Setelah menyurati Panglima TNI beberapa waktu lalu,    perihal“Revolusi Habib Rizieq” dan berjudul Adili Habib Rizieq, Prof. Dr. Otto Cornelis Kaligis, SH, MH, ternyata terus melakukan pemantauan terhadap Habib Rizieq Shihab.

Kaligis dalam keterangannya kepada pers di sela kesibukannya bersidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis lalu (3/12/2020), mengaku kecewa dibuat Habib Rizieq Shihab yang disebut juga sebagai Imam Besar Front Pembela  Islam.

Pertama dia bilang Jokowi itu pemerintahan ilegal dan pemerintahan yang curang. Kemudian dia panggil rakyatnya (pengikut) untuk revolusi, kemudian poeple pawer. Berarti itu sudah jelas makar itu.

"Jadi kalau tentara tidak turun tangan untuk membela Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), saya khawatir nanti terulang lagi G-30S PKI," ujarnya.

Dalam peristiwa G-30S PKI tentaranya dibunuh dipenggal kepala, itu maunya dia.

Inilah pendapat OC Kaligis selengkapnya:

Dia (Rizieq) katanya warga negara Indonesia taat hukum. Kenapa menghilang? Iya khan. Katakanlah ini pemerintahan ilegal. Lalau dia pemerintahan legal dia kasi contoh bahwa dia adalah pemimpin yang legal dong. Kenapa menghilang kenapa takut?

Itu pengecut berani ngomong tapi takut resiko. Saya engga ngomong mengenai Islam. Saya ngomong mengenai oknum siapapun juga yang mau mengambilalih pemerintahan itu pasti diadili.

Siapapun juga entah dia agama apa kita engga lihat. Karena saya ngomong barang siapa. Banyak orang Islam yang baik, itu saja.

Lebih jauh pengacara senior OC Kaligis mengatakan, Jokowi dipilih juga karena proses demokrasi. 

Tapi, supaya Anda tahu, gua ini engga menyerang Islam. Islam itu sebagian besar orang yang baik. Orang yang taat kepada kesatuan  (NKRI). Masa si Rizieq bilang Pancasila bukan dari Soekarno. 

Dia bilang begitu saya dengar lho. Itu kan provokasi yang menyesatkan untuk menggalang kekuatan orang orang yang engga mengerti dan mau dia bilang jelas jelas kok kita ngerti revolusi. Kalau masih sekarang ini Tentara  Sapta Margais yang bertugas menjaga NKRI, ggak bertindak inilah benih benih nanti pemberontakan.

Kejadian ini jadi supaya masyarakat Islam tahu. Saya ini bukan membenci Islam. Saya tahu banyak sekali orang Islam yang mencintai NKRI, keluarga saya banyak orang Islam dan di kantor saya 95% bergama Islam. Semua  mereka itu cinta kepada republik ini, cinta kepada Presiden yang sah. Itu saja. (dm)  


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama