Pak Yes Dalam 100 Hari

 


Oleh: W. Masyikar

AWAL bulan depan, genap 100 hari pasangan bupati dan wakil bupati terpilih kabupaten Lamongan, Yuhronur Efendi dan Abdur Rouf. Ketika dilantik pada 26 Februari, Pak Yes, panggilan bupati Lamongan itu, langsung tancap gas dengan mencanangkan program 100 hari kerja. Nyaris tiada waktu longgar untuk santai sekadar melepas penat. Hampir setiap hari bahkan malam terus keliling di berbagai wilayah kecamatan dengan agenda yang sudah dibuat. Setidaknya memantau dan memantapkan skala prioritas program yang sudah dicanangkan. 

Sedikitnya ada lima fokus dalam 100 hari kerja Pak Yes, Jamula, Jalan Mulus Lamongan. Program Perintis, pendidikan gratis berkualitas, Lamongan Sehat dan bidang Pelayanan. 

Jamula, Jalan Mulus Lamongan difokuskan pada upaya peningkatan infrastruktur jalan dan penanganan masalah banjir. Meski masih banyak jalan jalan di Lamongan yang mendesak untuk dimuluskan, ternyata  realisasi dan eksekusinya tidak semudah menyusun program tertulis di belakang meja. Termasuk soal banjir, yang satu ini, boleh jadi dengan berakhirnya musim hujan dan memasuki musim kemarau, agak (atau bisa jadi) membuat konsentrasi ambyar. Itu sebabnya, masalah banjir dan jalan mulus belakangan kurang begitu santer didengungkan. 

Termasuk soal pendidikan gratis, faktanya juga belum bisa dirasakan oleh masyarakat. Lembaga pendidikan, masih saja layaknya lembaga komersial membuat kalangan orangtua kalang kabut, apalagi saat ini, musimnya PPDB.

Lamongan Sehat, program ini tetap menjadi konsentrasi. Sebab, pandemi covid 19 adalah musibah nasional bahkan dunia, sehingga mau tidak mau, tetap harus terus dikedepankan dan menjadi fokus utama. 

UMKM Bangkit, konsentrasi program yang satu ini, bisa dibilang lumayan berhasil pada 100 kerja Pak Yes dan Wakilnya. Dengan terus menggeber kegiatan dan pencanangan motto, Ayo Beli Produk Lamongan, rupanya menjadi maskot pemerintahan Yuhronur Efendi dan Abdur Rouf. Seperti pada launching produk UMKM Lamongan kemarin. Setidaknya ada 16 produk UMKM Lamongan yang masuk di retail moderen, sebuah langkah yang cukup menyenangkan. Prospek yang bagus untuk pemilihan ekonomi daerah ini, tidak boleh mandeg sampai disini. Pemkab harus terus memfasilitasi pengembangan UMKM yang terbukti masih banyak yang kembang kempis, termasuk upaya melahirkan UMKM baru. Pemkab harus membangun pondasi sebagai pilar tangguh lembaga usaha agar tidak gampang rapuh. 

Apalagi, bidang Pelayanan yang termasuk menjadi skala prioritas pemerintahan Pak Yes. 

Keberadaan Mall Pelayanan Publik, meski cukup memberi perubahan pada aspek kecepatan dan kemudahan dalam Pelayanan, namun ini bukan sebuah garansi yang bisa menjamin tetap bertahannya kualitas Pelayanan kepada masyarakat dimasa akan datang. Oleh karena itu, Pak Yes harus meletakan dasar Pelayanan yang mudah dan cepat. Bukan sekadar adaftif, aspiratif tapi juga kreatif, produktif, innovatif bahkan harus proaktif. Tidakkah begitu!. (*)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama