Terdakwa Kasus Korupsi PDAM Seret Ketua DPRD Karimun Di Persidangan, Sebut Terima "Uang Servis"

Ketua DPRD Karimun M Yusuf Sirat

KARIMUN (wartamerdeka.info) - Kasus Korupsi PDAM Karimun yang tengah disidang di Pengadilan TIPIKOR Tanjung Pinang, menyeret sejumlah nama pejabat tinggi daerah dalam kasus korupsi yang mengakibatkan kerugian negara  4,9 Miliar rupiah tersebut

Salah satunya nama Ketua DPRD Kabupaten Karimum juga terseret dalam kasus korupsi itu. Nama Ketua DPRD ini disebut oleh terdakwa JS saat sidang pada tanggal 6 Juli 2021 lalu. 

Mantan bendahara PDAM tersebut mengakatan jika orang nomor satu di lembaga legislatif tersebut menerima "uang servis" hingga seratusan juta rupiah.

Pengakuan JS inipun dibenarkan oleh Kasipidsus Kejari Karimun, Tiyan Adesta. “Saat fakta persidangan dia (JS) ada nyebutin ketua Dewan. Taulah sendiri siapa, tidak usah saya sebutkan,” ujar Tiyan kepada para awak media beberapa waktu yang lalu.

Tiyan Andesta juga mengatakan jika YS (Ketua DPRD _red) sebelumnya juga telah diminta kesaksiannya dalam proses persidangan beberapa waktu lalu. Namun mantan bendaha itupun tidak mampu memberikan bukti-bukti kuat penerimaan dana yang diserahkan.

“Jadi memang pengeluaran-pengeluaran yang tanpa bukti dukung itu banyak,” jelasnya.

Menurut keterangan JS di persidangan, ada sejumlah pihak ketiga yang diduga ikut menikmati. Di antaranya ada beberapa oknum di dinas-dinas tertentu dan juga nama Ketua DPRD Karimun. Nilai yang diberikan berkisar Rp 100 hingga Rp 150 juta.

“Faktanya kan dia (IS) tahu penggunaan keuangan di PDAM itu untuk pihak-pihak ketiga itu kan udah menyalahi kewenangan,” ucapnya.

Inspektorat juga telah menelusuri bukti-bukti melalui bukti dukung pengeluaran pada rekening perusahaan milik daerah itu dan dicocokkan dengan administrasi didapati tanpa ada bukti dukung yang kuat bahwa telah memberikan uang kepada pihak-pihak ketiga yang dimaksud.

“Mungkin secara moral dia salah, tapi secara hukum belum tentu salah karena bukti tak ada. Karena pengungkapan kasus korupsi itu by data,” ungkapnya.

(ESP/Sihat)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama