Dua Warga Lasem Temukan Tulang Kaki Manusia yang Diduga Berusia Ratusan Tahun


Kasat Reskrim Rembang
dan Kapolsek Lasem di lokasi temuan 
REMBANG (wartamerdeka.com) - Dua warga Desa binangun Kecamatan Lasem masing-masing Dani Wahyu Affandi bersama Deni wahyu Efendi (20 th) pada hari Kamis (22/12) menemukan tulang kaki manusia di kawasan Rest Area BBS (Bonang Binangun Sluke) temuan yang diduga bernilai sejarah. Penemuan itu kembali menjadi perbincangan sejumlah warga sekitar.


Dani Wahyu Afandi bersama Deni Wahyu Effendi (20 th) penemu temuan kaki tersebut kepada wartawan  menjelaskan, saat itu mereka berdua sedang jalan-jalan menghabiskan waktu sebelum pulang dari kesehariannya menjaga warung dagangannya dikawasan BBS.

”Ketika disana, iseng-iseng mereka bermain pasir dan krikil. Karena keasyikan tanpa sengaja mereka melihat ada seperti batu aneh,"ungkap Kasat Reskrim AKP Moh.Bahrin dan Kapolsek Lasem AKP Isnaeni di lokasi temuan.


Batu aneh itu, membuat Dani dan Deni penasaran. Dengan berbekal ranting di sekitanya mereka menggali batu yang sudah kelihatan terkejut dengan apa yang terlihat ternyata tulang menyerupai kaki manusia. Mereka pun bergegas memberitahu orang tua yang ada diwarung . ”Saat itu, kami memberitahu ibu yang sedang jaga warung. Karena khawatir, ibu melarang kami melihat kembali   Mengingat kawasan tersebut terdapat makam yang dipercaya makam yang konon katanya seorang adipati binangun,” ungkap Dani.

Karena beranggapan temuan tersebut adalah kaki manusia dengan umur ratusan tahun, salah satu warga akhirnya melaporkan kepada pihak yang berwajib untuk diteliti. ”Ini berdasarkan cerita orang-orang terdahulu kalau binangun sebelumnya adalah sebuah kerajaan,” imbuhnya.

Sementara itu Yanto (46 th), salah satu warga  di lokasi tempat ditemukannya kaki tersebut  kepada wartawan menjelaskan, berdasarkan cerita orang tuanya, kawasan binangun sebelumnya adalah kerajaan. Bahkan dipercaya adanya batu bata dan genteng kuno yang ada dikawasan BBS adalah makam salah satu adipati binangun.”Tidak hanya orang tua saya saja  yang bercerita seperti itu, hampir semua warga binangun mendapatkan cerita yang sama dari para orang tuanya,” paparnya.

Berdasarkan ceritanya, makam yang ada dibinangun sebetulnya tidak terdapat jasad ataupun tulang belulang sebagai penguat makam. Hanya saja ada beberapa batu bata dan genteng yang dipercaya adalah makam. Sehingga dibangunlah makam tersebut.”Bisa jadi temuan tersebut adalah jasad atau tulang dari adipati binangun sebenarnya,” katanya.

Kapolres Rembang AKBP Adhi Fandhi Ariyanto melalui  kasat reskrrim Polres Rembang, AKP Moh  Bahrin didampingi Kapolsek Lasem  AKP Isnaeni saat dikonfirmasi wartawan di lokasi temuan, mengatakan,  terkait dengan temuan tersebut pihaknya akan segera berkoordinasi dengan pihak yang berwenang terhadap temuan. Yakni, dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Rembang bersama masyarakat sejarawan Rembang dan ahli budaya binangun.

”Kalau melihat tempatnya bisa jadi ini masih terkait dengan sejarah lasem. Akan tetapi akan kami koordinasikan lebih lanjut kepada instansi terkait,” tandasnya.

Kasat Reskrim menambahkan Sebagai langkah pengamanan pihaknya akan sesegera mungkin membatasinya dengan police line. Hal ini dilakukan guna antisipasi untuk menjaga keutuhan dari temuan yang ada.”untuk sementara, kami akan memasang police line sambil menunggu  identifikasi dari para ahli sejarah termasuk arkeolog,”pungkasnya. (hasan)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama