JAKARTA (wartamerdeka) –Joko Widodo atau yang
tenar dengan nama Jokowi semakin optimistis dalam melangkah menuju
kursi Gubernur DKI Jakarta. Apalagi, saat ini, dari berbagai survey,
nama Jokowi popuparitasnya terus naik. Wali Kota Solo ini juga mengaku
sudah menuai dukungan dari warga Jakarta.
“Saya update juga
lapangan, suasananya itu suasana ingin memberikan dukungan. Saya datang
ke mal, ke pasar, ke terminal, saya menangkap suasana itu,” kata Jokowi,
kepada wartawan, kemarin.
Namun, walau dukungan mulai besar, Jokowi tetaplah Jokowi, dia masih rendah hati. Walau dukungan mulai mengalir, Jokowi masih merasa seekor semut di belantara Jakarta.
“Sampai detik ini, saya masih merasa sebagai semut. Kalau dari ukuran itu saja, saya memang sangat kecil, tapi kalkulasi ini yang menentukan rakyat. Nanti yang memutuskan rakyat, dari survei-survei yang dilakukan saya kumpulkan semua,” jelasnya.
Jokowi mengaku, sesuai hasil pengumpulan survei yang digelar internal, dirinya di posisi ke dua. Namun ia enggan memberitahu siapa posisi pertama dan survei dilakukan saat dirinya belum melakukan kampanye.
“Ya, saya masih posisi nomor dua. Posisi nomor satu nanti bisa dilihat sendiri hasil surveinya. Tapi itu saya belum kampanye sama sekali, suasana itulah yang ingin saya ambil,” terangnya.
Karena ingin membekali dirinya dalam mempersiapkan Pilkada DKI, Jokowi melakukan dua kali survei. Sementara survei tersebut menunjukkan lonjakan dukungan terhadap dirinya, sehingga menjadi data yang dibutuhkannya.
“Dua kali surveinya, sangat melonjak lebih dari tiga kali lipat. Saya tidak tahu faktornya. Saya tidak mau jika pada pada suatu titik saya ditugaskan tapi saya tidak punya data apa-apa. Saya biasa kerja dengan data. Artinya saya harus siap dengan menata sejak awal,” kata tokoh yang merakyat ini.(ar)
Namun, walau dukungan mulai besar, Jokowi tetaplah Jokowi, dia masih rendah hati. Walau dukungan mulai mengalir, Jokowi masih merasa seekor semut di belantara Jakarta.
“Sampai detik ini, saya masih merasa sebagai semut. Kalau dari ukuran itu saja, saya memang sangat kecil, tapi kalkulasi ini yang menentukan rakyat. Nanti yang memutuskan rakyat, dari survei-survei yang dilakukan saya kumpulkan semua,” jelasnya.
Jokowi mengaku, sesuai hasil pengumpulan survei yang digelar internal, dirinya di posisi ke dua. Namun ia enggan memberitahu siapa posisi pertama dan survei dilakukan saat dirinya belum melakukan kampanye.
“Ya, saya masih posisi nomor dua. Posisi nomor satu nanti bisa dilihat sendiri hasil surveinya. Tapi itu saya belum kampanye sama sekali, suasana itulah yang ingin saya ambil,” terangnya.
Karena ingin membekali dirinya dalam mempersiapkan Pilkada DKI, Jokowi melakukan dua kali survei. Sementara survei tersebut menunjukkan lonjakan dukungan terhadap dirinya, sehingga menjadi data yang dibutuhkannya.
“Dua kali surveinya, sangat melonjak lebih dari tiga kali lipat. Saya tidak tahu faktornya. Saya tidak mau jika pada pada suatu titik saya ditugaskan tapi saya tidak punya data apa-apa. Saya biasa kerja dengan data. Artinya saya harus siap dengan menata sejak awal,” kata tokoh yang merakyat ini.(ar)
Tags
Nasional