REMBANG (wartamerdeka.com) - Warga masyarakat Desa
Bajing Jowo, Kecamatan Sarang, Kab. Rembang berharap kepada Pemkab
Rembang untuk segera membangun kembali pelabuhan kuno peninggalan
pemerintah kolonial Belanda. Bila eks pelabuhan kuno tersebut dibangun
dan dilengkapi dengan infrastruktur pelengkap diharapkan akan
menghidupkan perekonomian warga sekitar berikut mata rantainya di
kawasan Rembang timur.
Berdasar keterangan warga setempat diperoleh keterangan jika bekas pelabuhan ekonomi jaman kuno, sebagai tempat berlabuh kapal dagang yang memuat hasil hutan dan pertanian. “Namun sayangnya kondisi eks pelabuhan yang peninggalan Belanda tersebut seperti sebuah danau yang mirip dam (bendungan) yang terletak di Desa BajingJowo,Kecamatan Sarang , Kabupaten Rembang,” kata beberapa tokoh masyarakat setempat.
Masih menurut penuturan warga setempat, danau yang diberi nama Gawan sudah lama kawasan ini sering dikunjungi sejumlah pejabat baik dari tingkat provinsi maupun Pemkab Rembang yang merencanakan membangun kembali eks pelabuhan kuno tersebut,namun selalu mentah.entah kenapa kok bisa belum terealisasi.
“Gawan saat ini kondisinya semakin memprihatinkan disamping kondisi luasnya berkurang akibat meningkatnya pembangunan rumah di sekelilingnya , Gawan juga kondisinya kotor ,padahal manfaat dam Gawan tersebut sangat banyak ,disamping sumber mata air yang bagus gawan bisa dimanfaatkan warga sekitar untuk tempat wisata “ ungkap Siti Faiqoh (35 th), warga setempat
Terpisah Sekda Kabupaten Rembang H, Hamzah Fathoni SH Mkn saat dikonfirmasi wartawan menyatakan jika Pemkab Rembang sudah merencanakan untuk menata kembali lokasi eks pelabuhan peninggalan Belanda agar air yang ada di gawan dengan luas diperkirakan sekitar 9 hektar dengan kedalaman 50 meter tersebut bisa bermanfaat bagi warga dan masyarakat sekitarnya.
Masih kata Hamzah, pihaknya membenarkan adanya usulan dari warga setempat terkait renovasi eks pelabuhan Gawan. “ Secepatnya usulan sudah kami respon tahun depan akan kita memulainya dengan dana APBD. Disamping itu telah disiapkan konsep penempatan peralatan untuk penyulingan air dari air payau menjadi air yang layak minum bagi warga sekitar, ” terang Hamzah,tanpa merinci bentuk reklamasi yang akan diterapkan di kawasan Gawan.(hasan)
Berdasar keterangan warga setempat diperoleh keterangan jika bekas pelabuhan ekonomi jaman kuno, sebagai tempat berlabuh kapal dagang yang memuat hasil hutan dan pertanian. “Namun sayangnya kondisi eks pelabuhan yang peninggalan Belanda tersebut seperti sebuah danau yang mirip dam (bendungan) yang terletak di Desa BajingJowo,Kecamatan Sarang , Kabupaten Rembang,” kata beberapa tokoh masyarakat setempat.
Masih menurut penuturan warga setempat, danau yang diberi nama Gawan sudah lama kawasan ini sering dikunjungi sejumlah pejabat baik dari tingkat provinsi maupun Pemkab Rembang yang merencanakan membangun kembali eks pelabuhan kuno tersebut,namun selalu mentah.entah kenapa kok bisa belum terealisasi.
“Gawan saat ini kondisinya semakin memprihatinkan disamping kondisi luasnya berkurang akibat meningkatnya pembangunan rumah di sekelilingnya , Gawan juga kondisinya kotor ,padahal manfaat dam Gawan tersebut sangat banyak ,disamping sumber mata air yang bagus gawan bisa dimanfaatkan warga sekitar untuk tempat wisata “ ungkap Siti Faiqoh (35 th), warga setempat
Terpisah Sekda Kabupaten Rembang H, Hamzah Fathoni SH Mkn saat dikonfirmasi wartawan menyatakan jika Pemkab Rembang sudah merencanakan untuk menata kembali lokasi eks pelabuhan peninggalan Belanda agar air yang ada di gawan dengan luas diperkirakan sekitar 9 hektar dengan kedalaman 50 meter tersebut bisa bermanfaat bagi warga dan masyarakat sekitarnya.
Masih kata Hamzah, pihaknya membenarkan adanya usulan dari warga setempat terkait renovasi eks pelabuhan Gawan. “ Secepatnya usulan sudah kami respon tahun depan akan kita memulainya dengan dana APBD. Disamping itu telah disiapkan konsep penempatan peralatan untuk penyulingan air dari air payau menjadi air yang layak minum bagi warga sekitar, ” terang Hamzah,tanpa merinci bentuk reklamasi yang akan diterapkan di kawasan Gawan.(hasan)