Butuh Uluran Tangan, Bayi Berusia 8 Bulan Harus Dioperasi Kepalanya


TASIKMALAYA (wartamerdeka) - Pasangan keluarga Ari Septiawan dan Uuh Uswatun warga Kampung Pageur Gunung Kelurahan Singkup Kecamatan Purbaratu Kota Tasikmalaya kini sedang bingung mencari dana untuk operasi anaknya, Waffa yang masih bayi berusia 8 bulan.


Pasalnya putrinya itu terkena penyakit microsephalus yakni otak dan jaringan di dalamnya tidak dapat berkembang sempurna.Sehingga pertumbuhan di otak itu lebih kecil dari seharusnya. Sehingga di haruskan untuk segera di operasi kepalanya di sebuah rumah sakit.

“Ada penumpukan tulang di kepalanya sehingga ukuran kepalannya kecil.Serta dapat menghambat pertumbuhan otak di dalamnya.Jalan satu-satunya itu harus segera di operasi untuk di gergaji salah satu tulang yang menumpuknya tersebut,”tutur Ari beserta istrinya Uuh ketika di temui di rumahnya, Rabu (1/11/2017).

Menurut Ari, semua keterangan anaknya telah mengindap penyakit microsephalus itu. Diketahui setelah di periksa kepada dokter spesialis syaraf di RS Jasa Kartini.B ahkan dokter itu menyarankan supaya di bawa ke RS TMC yang memiliki alat keperluan tindakan operasinya.

“Setelah kami bertanya ke admin RS TMC itu terkait berapa tarif tindakan operasi itu sekitar 30 juta.Belum lagi obat juga ruangan khusus, karena tidak bisa sembarangan ruangan umum. Karena pasca operasi ada tulang yang di gergaji sehingga ada pembuluh darah pecah harus ada tindakan dan ruangan itu hanya ada di ruangan VIP,”bebernya.

Kata Ari, biaya itu memang masih bisa mengunakan BPJS tapi tidak semuanya.Apalagi kalau di rawatnya berada di ruangan VIP itu.Selain juga di harus membeli alat pembantu tulang namanya inion kepada perusahaan yang tidak di cover oleh BPJS harganya sekitar 30 juta.

“Jadi minimal itu harus punya dana sekitar Rp 100 juta.Apalagi kan operasi itu tidak hanya cukup satu kali saja.Tapi bisa saja berkesinambungan dengan tindakan operasi tersebut.Sehingga harus bisa antisipasi dengan biaya yang tidak terduga itu.Namun saat ini kami merasa bingung dengan uang yang cukup besar itu,”ungkapnya.

Ari pun selama ini sudah berusaha mencari dana yang di butuhkannya tersebut.Namun sampai saat ini belum bisa untuk memenuhinya.Sehingga sangat berharap kepada mereka yang memiliki kepedulian terhadap anaknya itu untuk bisa meringankan bebannya.

“Terus terang saja uang sebesar itu dari mana dan bagaimana cara mendapatkannya.Kami sudah berusaha ke sana-ke kemari untuk mencarinya. Tapi tetap saja tidak bisa sampai saat ini.Mungkin melalui publikasi di wartamerdeka ini siapa tau ada pihak yang bisa membantu meringankan biaya itu dengan cara bisa menyisihkan sedikit rejekinya,”terangnya.

Ari pun menambahkan dulu itu anaknya terlahir dengan keadaan kepala mengecil dan divonis terkena microsephalus.Awalnya, saat istrinya hamil tujuh bulan itu sempat mengalami pendarahan dan dinyatakan previa total.
Saat menjelang kelahiran dulu tidak langsung diberikan tindakan, malah bidan ingin mengusahakan lahiran secara normal.Tapi ternyata setelah beberapa jam menunggu, lahiran normal tidak bisa diusahakan.Kemudian pendarahan hebat, HB rendah dan mengharuskan SC.

Sejak lahir anaknya tidak bisa menangis seperti halnya bayi yang baru dilahirkan.Kulitnya pucat dan kekurangan oksigen, karena terlalu lama di dalam rahim yang mengalami pendarahan, dan kejang-kejang dalam waktu lama yang mengharuskan dia untuk terus dirawat.

Bahkan setelah kondisi kejang-kejang yang sering terjadi tersebut, tentunya mengharuskan anaknya untuk berobat jalan ke dokter spesialis dan dokter syaraf setiap bulan, tapi tidak ada perkembangan apapun.

Bagi mereka yang ingin menyisihkan sedikit rejekinya guna untuk membatu meringankan beban keluarga tersebut.Bisa di salurkan saja melalui transfer ke nomor rekening Bank Mandiri 1770000669942 atau ke BCA dengan nomor rekening 0540448591 keduanya atas nama Ari Septiawan.(Ariska)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama