Ceramah Bahaya Narkoba di Universitas Mpu Tantular, Victor Pujiadi Selingi Sulap

Foto: Brigjen Pol Dr. Victor Pujiadi, SPB., FICS., DFM (kanan) main sulap dengan mahasiswi baru UMT
JAKARTA (wartamerdeka.info) -  Ceramah bahaya narkoba di hadapan sekitar 500-an mahasiswa baru Universitas Mpu Tantular (UMT), Brigjen Pol Dr. Victor Pujiadi, SPB., FICS., DFM selingi penyuluhan dengan permainan sulap.

Model presentasi Victor Pudjiadi mengkombinasi paparan dengan permainan sulap itu, rupanya mampu membuai para mahasiswa baru, hingga hampir tiga jam non stop. Para mahasiswapun merasa puas dengan penjelasan yang dinilai unik itu.

Ceramah tersebut merupakan bagian dari penyelenggaraan program Pengenalan Kehidupan Kampus (PKKMB) Tahun Akademik 2018/2019 hari pertama, yang mendatangkan pembicara dari luar kampus. 

Demikian juga untuk hari kedua, dimana acara digelar di Aula Hiobadja Lantai 8, Gedung Kampus A Universitas Mpu Tantular, Cipinang, Jakarta Timur.

Berbagai cuplikan narasi, slide hingga video disajikan oleh mantan Deputy Bidang Pencegahan di Badan Narkotika Nasional (BNN) itu, sehingga menjadi sajian yang sangat menarik. Sejumlah 500-an mahasiswa baru yang hadir begitu antusias merespons paparan dan berbagai atraksi itu.

Dalam penjelasannya, peraih penghargaan Merlin Award International Magicians Society ini mengatakan, para pecandu akan mengalami gangguan jiwa dan kehilangan akal sehat. Bahkan jika sudah ketergantungan narkoba, bisa dipastikan masa depan yang bersangkutan akan hancur.

Ia mengatakan penggunaan narkoba pada umumnya disebabkan karena ingin mencoba sesuatu yang baru, gaya hidup (lifestyle) atau disebabkan adanya tekanan hidup yang mengakibatkan pengguna mengalami gangguan kesehatan dan kejiwaan.

Sebab itu, Victor berpesan, jangan sekali-kali mencoba-coba mengkonsumsi narkoba. Karena barang haram itu akan membuat ketagihan dan akan merongrong fisik dan jiwa pemakai.
Dikatakan Staf Ahli Kepala BNN Pusat ini, para pemakai sesungguhnya adalah korban. Sehingga peran keluarga, lingkungan dan instansi terkait sangat dibutuhkan untuk rehabilitasi. Bukan dengan cara menyingkirkan dan mencemooh saja.

Dari segi peredarannya, ia mengatakan, jika peredaran narkoba di Indonesia sudah sangat membahayakan dengan menimbulkan korban yang tidak sedikit jumlahnya.

“Peredaran narkoba di Indonesia makin marak dan banyak cara. Jenisnya pun kini bertambah dan bermacam-macam,” ujarnya.

Ia menambahkan, deteksi dini terhadap ciri-ciri pengguna narkoba dapat dilihat dari adanya perubahan tingkat laku, lingkungan pergaulan, kebiasaan dan gaya hidup yang tak lazim serta adanya penurunan kondisi kesehatan secara fisik dan psikis.

Dari data yang diperoleh, masuknya narkoba ke Indonesia 80% melalui jalur laut, mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan. Selebihnya, jalur udara dan darat digunakan sindikat pengedar untuk menyebar dagangannya.

“Oleh karenanya, BNN selalu berupaya melakukan pencegahan beredarnya barang haram tersebut. Diantaranya melaksanakan pemberantasan jalur suplai dan rehabilitasi bagi pengguna narkoba,” bebernya.

Namun ia mengaku, dengan BNN saja tidak cukup mengatasi semuanya. Oleh karena itu, lanjutnya, dibutuhkan kerja sama seluruh komponen dan instansi terkait, maupun LSM atau Komunitas Anti Narkoba.

Upaya tersebut tentunya akan lebih maksimal, jika para penentu kebijakan yang memegang wewenang pimpinan mempunyai komitmen yang tinggi untuk memberantas dan menyelamatkan anak bangsa dari penyalahgunaan narkoba.

Dalam permainan sulap, ada juga adegan yang agak menyeramkan, dengan memotong buah diatas pergelangan tangan, hingga alat pemotong khusus diiriskan ke tangannya. Atraksi lucu juga disajikan, berupa membaca tulisan oleh mahasiswa, namun setelah ditunjukkan ke audiens, bacaannya tidak sama.

Acara presentasi peraih Rekor MURI kategori Peserta Penyuluhan Terbanyak itu juga disaksikan Rektor Universitas Mpu Tantular, Dr. Ir. Mangasi Panjaitan, ME, Warek Akademik, Drs. Bambang Rismadi, MSi, AK, CA, Kepala Biro Humas dan Kerjasama, Danny PH Siagian, SE., MM, Puteri Pariwisata Indonesia, Anissa, dan beberapa struktural dan dosen.

Sementara esok harinya, menurut panitia, menampilkan pembicara mantan Wakil Ketua KPK, Prof. Dr. Haryono Umar, SE, Ak., M.Sc., CA, dan para pembicara dari Jakarta Management Training (JMT). Sedangkan hari terakhir, akan diisi dengan penjelasan umum mengenai proses belajar mengajar dan kemahasiswaan oleh Warek Akademik, Drs. Bambang Rismadi, MSi, AK, CA, dan Warek Non Akademik Widodo Prihantoro, S.Sos., MM.

Sekedar diketahui, Universitas Mpu Tantular didirikan pada tahun 1984 oleh sang pendiri, Prof. DR. Kanjeng Pangeran Tarnama (KPT) Sinambela Kusumonegoro. Saat ini, Yayasan Budi Murni Jakarta yang menaungi universitas ini, dengan empat Fakultasnya (Teknik, Hukum, Ekonomi dan Ilmu Komunikasi), dipimpin oleh Budi P. Sinambela, BBA. (DANS)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama