Sambut Pilkada Lamongan; YES, Slogan Politik Yang Fenomenal


Oleh : W. Masykar

Frasa "YES" sekurangnya setelah medio 2019 ini, mulai kian semarak, baik didunia maya maupun disudut sudut kampung dan warung warung kopi. Tak cuma, kaum millenial,   bahkan emak emak juga kerap memasang status YES, diberanda akunnya. Kaos dan Topi, tak ketinggalan menambah maraknya frasa YES.

YES, sebagai sebuah motto dan slogan politik tampaknya lumayan berhasil dalam menyedot perhatian publik.
YES, mendadak menjadi fenomena yang terus menumbuhkan kekuatan magnetis tersendiri.

Dari sejarah kita belajar, slogan punya daya magis politis yang dashyat. Bukan hanya menggugah, menarik, atau membangkitkan spirit tetapi juga menggerakkan.

Kamus Merriam-Webster, slogan adalah perkataan atau frase yang mudah diingat dan digunakan oleh kelompok atau bisnis tertentu untuk menarik perhatian. Dengan frase pendek, singkat dan gampang diucapkan dan diingat. Tak bertele tele.

 Slogan “Bread and Roses”, misalnya,  yang pernah popular di tahun 1912, yang lantas menginspirasi pemogokan massal di kota Lawrence, Massachussets.

Pada massa perjuangan, slogan “Merdeka atau Mati” dan “Sekali Merdeka Tetap Merdeka” mampu menumbuhkan dan membakar api semangat para pejuang.

Pada  pemilu 2008 Amerika,  slogan kampanye Barack Obama, “Hope” dan “Change We Can Believe In”, sangat efektif dan popular di tengah rakyat Amerika yang hampir patah harapan akibat terjangan badai krisis ekonomi. Pun pada  pemilu 2016. Slogan, Make America Great Again– slogan politik Donald Trump, terlepas dari timbulnya perbedaan ideologis, ternyata sangat efektif untuk menggerakkan orang-orang Amerika yang merasa kurang diuntungkan oleh keadaan ekonomi.

Demikian juga, YES, pemilihan frase ini, sebagai komoditas politik sangat luar biasa menumbuhkan semangat pendukungnya yang makin hari terus merangkak naik.

Sebuah komoditas politik menjelang pilkada, YES kelihatan laku dijual dan laris manis. Keberhasilan menyampaikan pesan, frase "YES", tak sedikit pengguna medsos yang kemudian latah turut menyemarakkannya.

YES yang diidentifikasikan sebagai Yuhronur Efendi Sukses atau Yuhronur Efendi Saja, atau bahkan belakangan berubah menjadi Yuhronur Efendi-Sa'im, yang diprediksi bakal menjadi salah satu dari sejumlah kandidat Paslon yang akan  maju dalam pertarungan pilkada Lamongan telah mendapat legitimasi publik.

Dan itu,  berkat slogan YES yang jauh hari sudah dilempar di pasar bebas masyarakat calon pemilih.

YES, kelihatan mampu mengagregasi emosi calon pemilih dalam pilkada tahun depan di kota Nasi Boranan ini.

Simple is better, tampaknya menjadi landasan kelompok YES untuk memberi tawaran pesan politik bahwa sederhana itu lebih baik. Frase YES, lantas dinilai sebagai sebuah keberhasilan dalam merumuskan pesan kampanye politik jelang Pilkada kabupaten Lamongan.

Padahal, membuat dan menentukan slogan politik sesungguhnya bukanlah soal yang mudah. Kontennya sendiri jelas membutuhkan analisis dan kreatifitas sehingga akan didapat arah  yang jelas pula.

Di sinilah kelihaian kelompok YES dalam merancang slogan politik menyambut pilkada 2020. Slogan politik, tak butuh kata atau kalimat yang panjang apalagi berbelit, juga tak butuh dengan gaya puitis, apalagi romantis.

Konsep slogan politik adalah mudah di ingat, mudah diucap, mudah ditiru, dan mudah dihafal. Dan satu hal, slogan politik harus konsisten, tak boleh berubah-ubah. Seperti, YES, sederhana, gampang dihafal, bahkan anak kecil dan kalangan orangtua pun tak gampang lupa sehingga membuat siapa saja tak segan untuk berucap dan bertegur saya sambil mengangkat jari atau mengepalkan tangan, "YES!".

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama