Pansus Covid-19 Lamongan: Menggantang Asap, Mengukir Langit


Oleh: W. Masykar
(Wartawan wartamerdeka.info)

Semangat agar DPRD Lamongan menggelar Pansus berkaitan dengan pengelolaan dana penanggulangan wabah Covid-19 terus bergulir. Wacana menggelar Pansus Covid 19 tak pelak sampai menjadi perbincangan ramai, bukan saja di media sosial, tapi juga di sudut sudut kampung, warkop warkop, yang meskipun  jam bukanya terbatas tidak menyurutkan rasan rasan soal Pansus Covid 19, yang belakangan "mumbul" lagi, dan terus memunculkan pro kontra.

Retno Wardhani, wakil ketua dewan yang menyebut Pansus Covid 19 belum dibutuhkan kalau dibentuk sekarang.

Politisi partai Demokrat itu, bahkan meyakinkan pada publik bahwa semua Alat Kelengkapan Dewan (AKD) sudah menjalankan fungsinya masing masing.
Apalagi, komisi juga sudah melakukan hearing dengan leading sektor Covid-19, termasuk banggar. Plus pimpinan AKD lainnya juga sudah melakukan koordinasi dengan Satuan Tiga Pemkab.

Maka, bisa ditebak agar tidak terkesan menghindar banyak argumen yang secara kreatif dibangun dan disuguhkan. Setidaknya, itu salah satu alasan kenapa partai Demokrat tidak setuju dibentuknya Pansus.

Alotnya pembahasan soal pembentukan Pansus yang sejak Rapat Paripurna pada, Senin (20 April 2020) hingga Senin (18 Mei 2020) adalah sinyal jika soal Pansus terkait Covid 19 bakal kandas. Setidaknya, setelah 5 Fraksi di gedung dewan menolak rencana pembentukan itu, seraya bertaburan interupsi dari anggota wakil rakyat saat rapat berlangsung, tentu saja dengan berbagai argumentasinya masing masing.

Jika ditelisik, ada dua argumen umum yang disampaikan, yang menolak tentu saja berdalih Pansus hanya akan menghambat kerja Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19. Sementara, yang mendorong  beralasan dengan dibentuknya Pansus agar bisa mensupport lebih maksimal kerja Tim GTPP Covid 19 Lamongan.

Beda sikap beberapa partai maupun fraksi yang ada di Kab. Lamongan membuat nasib pembentukan pansus Covid-19 belum jelas atau terkatung-katung dan kemungkinan tidak akan pernah terwujud. Bagai menggantang Asap, mengukir langit.

Merebaknya dorongan Pansus hanya "ramen ramen" dan hanya akan menambah  keramaian "politik" di tengah isu wabah Covid 19.

Toh, seluruh perangkat AKD yang ada di DPRD sudah melaksanakan tugasnya dengan leading sektor masing – masing.


Langkah terbaik saat ini adalah memaksimalkan fungsi dan peran AKD sambil melihat perkembangan. Apalagi, saat ini masih dalam suasana Ramadhan dan menjelang Lebaran. Selain itu, langkah tepat lain adalah memberi kesempatan Tim GTPP Lamongan mengoptimalkan kerja dan kinerjanya.

Senyampang menunggu momentum yang tepat, dan kinerja AKD pembentukan Pansus akan efektif jika urgensinya dianggap tepat. Urgensinya apa saat ini? Inilah salah satu alasan kenapa suara partai masih belum menjadi satu, toh Tim GTPP Covid 19 masih sedang optimal menjalankan tugasnya.(*)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama