Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Gorontalo Fory Naway |
KAB GORONTALO (wartamerdeka.info) - Tradisi Tumbilotohe atau malam pasang lampu merupakan kebiasaan dan budaya masyarakat Gorontalo yang dilakukan pada tiga atau empat hari setiap akhir Ramadan.
Di masa pandemi, masyarakat diberi ruang untuk berkreasi sendiri tapi tentunya harus memperhatikan protokol kesehatan.
Hal ini disampaikan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Gorontalo Fory Naway ditemui usai melaksanakan pemasangan lampu Tumbilotohe di halaman rumah dinas bupati, Sabtu (08/5/2021) malam.
Acara Tumbilotohe, ujar Fory, digelar dalam rangka menyambut Lailatulqadar.
"Dengan lailatulqadar, tentu kita berharap segala, doa-doa dapat diijabah oleh Allah SWT," tutur Fory.
Ia mengatakan, banyak kegiatan dilakukan selama Ramadhan, dengan takjil, dan berbagai ibadah lain termasuk sholat sunat.
"Kita berharap bisa meraih malam lailatulqadar, dengan adanya semarak tumbilotohe saat ini," papar Fory Naway.
Budaya dan tradisi yang berkembang ini perlu kita rawat, jangan ditinggalkan.
"Dan tetap kita laksanakan, walaupun di masa pandemi. Kita tetap istiqoma dan tawaduu dan berdoa kepada Allah. Mungkin ini pelajaran paling berharga dengan adanya pandemi," ujarnya.
Sebagai ketua organisasi wanita, Fory berhatao kepada seluruh ibu-ibu se Gorontalo untuk tidak berharap dikunjungi karena masih menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat dijalankan
Setiap rumah harus menyediakan tempat cuci tangan. Dan dalam semarak tumbilotohe ini jangan berkerumun.
"Dengan kondisi pandemi ini semoga kita lebih sabar, dan tawadu," pungkasnya. (Ar)