Miris ... Di Kota Tasikmalaya Angka Stunting Terus Meningkat

Foto: Ilustrasi

TASIKMALAYA (wartamerdeka info) - Di Kota Tasikmalaya kasus stunting hampir tiap tahunnya naik. Kini Pemerintah Daerah dan Dinkes terus berupaya untuk menekan angka stunting dengan melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.

Kepala Bidang (Kabid) kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Tasikmalaya Suryaningsih mengatakan bahwa di tahun 2020 angka stunting sudah mencapai  7.731 atau 17,58 persen.

Angka tersebut lebih tinggi dari kasus  tahun sebelumnya (2019) yang tercatat angkanya 5.373 atau 10,95 persen. 

Untuk kasus stunting paling tertinggi berada di Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya dengan jumlah 1.396 kasus, Kecamatan Mangkubumi 826 kasus, Kecamatan Cihideung 746 kasus, Kecamatan Indihiang 488 kasus, Kecamatan Tawang 426 kasus, Kecamatan Bungursari 422 kasus, Kecamatan Cibereum 372 kasus, Kecamatan Cipedes 304 kasus, Kecamatan Purbaratu 219 kasus, dan Kecamatan Tamansari 174 kasus.

"Penanganan stunting yang terjadi sekarang ini harus diawali dari ibu remaja agar mereka bisa melakukan konsultasi secara langsung, tetapi di setiap OPD juga harus membentuk pos pelayanan terpadu (Posyandu) agar dari mereka memeriksakan diri minimal 6 kali saat kondisi tengah hamil dan petugas di Posyandu harus selalu mengawasinya berkaitan dengan asupan gizi agar bisa dicegah dari sejak awal," demikian kata Suryaningsih, selasa16/6/2021.(H Adam)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama