Fasilitator Nasional P5BK, Kasek SMKN COE Kalitengah Sandang Predikat CEO

LAMONGAN (wartamerdeka.info) -Kemendikbud berkomitmen mendukung peningkatan kualitas pendidikan vokasi khususnya SMK  melalui kemitraan strategis dengan dunia usaha dan industri. 

Kemitraan strategis itu,  SMK harus memiliki tata kelola yang baik dengan kepala sekolah yang memiliki kemampuan mumpuni. 

Untuk mendukung itu, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi memprogramkan peningkatan kapabilitas manajerial Kepala SMK berbasis industri. Sehingga kepala SMK memiliki kemampuan tata kelola yang baik melalui entrepreneur leadership agar mampu menghasilkan lulusan SMK yang memiliki karakter kuat untuk bekerja dan berwirausaha. 

10 langkah strategi revitalisasi SMK, telah ditetapkan Kemendikbud, diantaranya peningkatan kualitas SDM SMK, pemanfaatan sistem teknologi informasi sebagai manajemen di sekolah, peningkatan link and match antara SMK dengan Industri, Dunia Usaha, dan Dunia Kerja (IDUKA). Kemudian, penyesuaian kurikulum dengan kebutuhan IDUKA, pengembangan Teaching Factory di SMK, penggunaan media video tutorial dan portofolio berbasis e-report skill, perluasan akses uji sertifikasi kompetensi bagi lulusan SMK, pemenuhan sarana dan prasarana, mengembangkan kearifan lokal dan keunggulan wilayah, serta mengoptimalkan peran SMK sebagai penggerak ekonomi lokal.

Sejalan dengan program revitalisasi SMK, Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan DUDI Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan saat ini sedang mempersiapkan program program Peningkatan Kapabilitas Manajerial Kepala SMK berbasis Industri mulai tahun 2020. 

Kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan sebut Kepala sekolah SMK harus mampu mendirikan mini industri di sekolah. Sebab, kepala sekolah SMK serupa dengan Chief Eksekutif Officer (CEO) bagi siswa-siswanya sehingga kepala sekolah di SMK harus mampu berperan layaknya seorang wirausahawan, Kepala sekolah harus berani "menjajakan" program yang dia bangun di SMK-nya, agar indsutri tertarik untuk bekerjasama dalam mengembangkan usahanya. 

Di Lamongan, SMKN yang Kaseknya lolos test dan masuk sebagai Chief Executive Officer (CEO)  adalah Kasek SMK Negeri Kalitengah, Sufaat dan SMK Negeri 2 Lamongan Matekur. 

Sementara, SMK Negeri Kalitengah lolos pada program unggulan COE, Centre Of Exellence. Selain SMK Negeri Kalitengah di Lamongan ada lagi SMK Negeri 1 Lamongan sebagai SMKN COE. 

Rinciannya, SMK Negeri di Lamongan, yang telah lolos dua program tersebut, hanya SMK Negeri Kalitengah, Sekolahnya lolos sebagai sekolah COE dan Kaseknya lolos di program unggulan sebagai CEO. Sementara, untuk SMKN 1 Lamongan, SMKN COE, tapi tidak lolos di program CEO.

Sedangkan, SMKN 2 Lamongan, Kaseknya lolos test sebagai Kasek dengan predikat CEO, namun belum sebagai SMKN COE. 

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, menginginkan SMK penerima bantuan centre of excellence (COE) 2020, seperti SMKN Kalitengah bisa berkelanjutan mengembangkan kreativitasnya dalam dunia industri. 

Untuk 2021, Kemendikbud akan memberikan program bantuan pusat keunggulan untuk sekitar 900 SMK.

"Harus dipikirkan agar (produk-produk yang dihasilkan SMK) secara market dapat perform dan punya sustainability," kata Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud  Wikan Sakarinto saat meresmikan teaching factory program bantuan center of excellent (COE) 2020 dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan beberapa waktu lalu. 

Dirjen Pendidikan Vokasi sebut filosofi utama program SMK Pusat Keunggulan adalah menciptakan kepala sekolah dan guru-guru yang memiliki ide inovasi dan kreativitas. Setelah memiliki ide dan inovasi, sekolah akan dibantu untuk membangun gedung dan membeli alat. Ia ingin teaching factorynya benar-benar hidup agar siswa-siswa SMK merasakan masuk sekolah berbasis industri. 

Saat menjalani test Chief Executif Officer ( CEO ) dari Dirjen Pendidikan  Vokasi, Fakultas Psykology UGM, Sufaat berhadapan dengan ribuan Kasek yang ikut menjadi peserta program tersebut. 

"Alhamdulillah, saya selaku Kasek SMK Negeri Kalitengah, lolos. Itu pada 2020 kemarin, " ujar Sufaat via saluran WA nya. Selain itu, mantan Plt. Kepala SMKN Maritim Brondong ini, juga masuk sebagai Fasilitator Nasional P5BK ( Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja ). 

Sebagai Fasilitator dan Instruktur Nasional, Sufaat banyak menerima undangan dari berbagai daerah di Indonesia. Termasuk yang kemarin diundang sebagai Narsum di SMKN 1 Ponorogo, kemudian dilanjut di SMA Muhamadiyah Babat. 

Sehingga kegiatannya cukup padat. Sementara, diluar itu, sebagai Dewas di RSNU Babat. Ketua LP Ma'arif NU,  dan juga masih ada didalam Yayasan Abdul Wachid Hasyim, Maduran. (Mas)

3 Komentar

  1. Selamat untuk pak haji Fa'at dan pak Matekur

    BalasHapus
  2. Semoga SMKN 1 Kalitengah semakin berjaya dan Bpk Sufaat selalu di berikan kesehatan. Aamiin..

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama