Namanya Goa Togenra, sebuah situs alam yang masih asri, penuh formasi geologi unik, dan cerita yang hidup dalam ingatan warga.
Untuk menjangkau lokasi ini hanya butuh waktu lebih kurang 5 menit dari pinggir jalan raya, tepatnya KM 100 Poros Makassar-Parepare, tepatnya Dusun Latimpa Desa Madello.
Memasuki Goa Togenra, pengunjung akan disambut nuansa sejuk dan magis. Salah satu formasi batu di dalam goa tampak mencolok: dinding batu menyerupai kepala gajah, lengkap dengan guratan alami yang membentuk belalai dan telinga.
Di titik lain, terdapat sumur alami yang tetap berisi air meski kemarau melanda. Keheningan goa dihidupkan oleh koloni kelelawar kecil yang berayun di langit-langit, menambah nuansa eksotis dan menegaskan bahwa goa ini masih sangat alami.
Namun bukan hanya keindahan alam yang membuat Goa Togenra menarik. Konon, goa ini pernah menjadi tempat persembunyian para pejuang kemerdekaan saat masa penjajahan Belanda.
Bentuk goanya yang terlindung, berlorong dan tersembunyi menjadikannya lokasi strategis untuk bersembunyi dan menyusun perlawanan.
Cerita-cerita dari para tetua kampung menyebutkan bahwa beberapa lumbung makanan pernah disembunyikan di dalamnya, bahkan digunakan sebagai tempat bermalam para pejuang di masa sulit.
“Goa ini tidak hanya menyimpan keindahan, tapi juga kisah perjuangan. Kami percaya bahwa tempat ini dulunya adalah saksi bisu perlawanan rakyat Madello", ungkap salah satu tokoh masyarakat setempat.
Kini, Goa Togenra menjadi destinasi alternatif bagi para pecinta alam, pelajar, dan komunitas sejarah. Pemerintah Desa dan warga sekitar mulai mendorong agar kawasan ini ditata sebagai lokasi wisata edukatif dan historis di Kabupaten Barru, dengan tetap menjaga keaslian dan keseimbangan ekosistemnya. (syam)