"Dalam situasi pandemi yang penuh tantangan seperti ini hal ini patut kita  syukuri, respon cepat jajaran pemerintah dan berbagai pihak dalam mengendalikan lonjakan kasus varian delta pada awal Triwulan III-2021 lalu. Dengan demikian kita tetap dapat mempertahankan momentum pemulihan ekonomi nasional," ujar Airlangga dalam keterangannya, Senin (8/11/2021).

Menurutnya, tumbuhnya ekonomi pada Triwulan III-2021 juga tidak terlepas dari pulihnya kepercayaan masyarakat dalam beradaptasi dan melakukan aktivitas ekonomi. Dengan demikian upaya pemulihan dan keseimbangan dari sisi demand dan supply tetap terjaga, baik dari sisi ekonomi domestik (konsumsi rumah tangga), ekspor dan impor, konsumsi pemerintah, maupun konsumsi LNPRT dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB).

"Untuk itu, prospek ke depan, sejalan dengan konsistensi penurunan kasus harian Covid-19 yang terus terjadi, Pemerintah melakukan pelonggaran PPKM secara lebih luas namun tetap dalam pengawasan dan penerapan protokol Covid-19 secara disiplin," tambahnya.

Dikatakannya, proyeksi perekonomian Indonesia ke depan juga didukung oleh berbagai kerja sama internasional yang terus dilakukan oleh Pemerintah. Antara lain adalah optimisme hasil kunjungan Bapak Presiden Joko Widodo  bersama jajaran Menteri Kabinet Indonesia Maju beberapa waktu lalu dalam serangkaian pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Roma Italia, KTT COP26 di Glasgow-Skotlandia, serta kunjungan kerja ke Persatuan Emirat Arab (PEA).

"Kita berharap prospek ekonomi dari berbagai kerjasama tersebut dapat memicu peningkatan investasi melalui berbagai kebijakan, seperti Sovereign Wealth Fund (INA), kerja sama energi terbarukan, ritel dan infrastruktur pelabuhan dan jalan tol, kerja sama kesehatan, serta teknologi digital," ujarnya.

"Dengan proyeksi positif tersebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan berada di atas level 5% pada Triwulan ke-IV tahun 2021 dan mampu mencapai target pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan ke depannya," tutupnya (Ar)