Mendagri Tito: Dukcapil Paling Banyak Terobosannya, Bekerja Secara Digital

Mendagri Tito Karnavian  (kiri) bersama Dirjen Dukcapil Kemendagri Prof. Zudan Arif Fakrulloh

JAKARTA (wartamerdeka.info) -  Menteri Dalam Negeri HM Tito Karnavian menyatakan, di era transformasi teknologi informasi Ditjen Dukcapil paling banyak terobosannya.

"Komponen di Kemendagri banyak sekali terobosan. Dukcapil yang paling banyak terobosannya. Yang membuatnya sekarang semakin transparan, terbuka karena bekerja secara digital. Apalagi sekarang sudah Era Satu Data Indonesia," tutur Mendagri Tito dalam arahannya pada acara Kemendagri Ber-AKHLAK,

Transformasi Budaya Kerja di Era 4.0 di Hotel Bidakara Jakarta, Rabu (23/2/2022). 

Acara ini dilaksanakan secara hibrid, diikuti oleh seluruh jajaran eselon satu, eselon dua Kementerian Dalam Negeri, serta 5.100 partisipan melalui aplikasi Zoom dan 6.400 viewer melalui live Youtube Channel Kemendagri.

Pada kesempatan ini, Mendagri Tito menyinggung buku "The Third Wave" karya futuris Alvin Tofler yang menyebutkan 3 gelombang peradaban manusia.

Yakni peradaban manusia pertama dimulai dengan berburu, kemudian berevolusi dengan bertani, beternak (agriculture) sehingga muncullah komunitas desa.

Selanjutnya gelombang kedua, perubahan terbesar revolusi industri ditandai dengan ditemukan mesin uap. Dan, sekarang gelombang ketiga ditandai dengan kemajuan teknologi informasi yang mengubah dalam semua urusan.

"Di Dukcapil ditandai dengan 'Public service in your palm'. Pelayanan publik dalam genggaman," kata Mendagri Tito. 

Menteri Tito mencontohkan, misalnya dengan terobosan Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM) layanan administrasi kependudukan (Adminduk) sudah tak ada sentuhan lagi antara pemohon dokumen kependudukan dan petugas.

"Pemohon yang mengurus misalnya akta kelahiran bisa mengurus melalui online. Dengan aplikasi atau pelayanan melalui Whatsapp, surat elektronik," jelas Mendagri. 


Lebih lanjut Mendagri menjelaskan, dulu untuk perpanjangan KTP orang harus kembali dulu ke daerah asal. Misalnya, warga asal Aceh sudah bermukim di Jakarta harus mudik ke Aceh. 

"Berapa biayanya untuk mengurus perpanjangan KTP? Sekarang KTP-el bisa dicetak di mana saja, yakni cetak KTP luar domisili, ini luar biasa," puji Mendagri.

"Apalagi, Pak Zudan sudah mengembangkan pelayanan adminduk di luar negeri bekerja sama dengan seluruh kedutaan dan konsulat jenderal Indonesia di seluruh dunia." 

Dulu, kata Mendagri, kalo para diaspora yang sudah bertahun-tahun di luar negeri mau memperpanjang KTP-nya yang sudah mati, mereka harus pulang ke Indonesia. 

"Sekarang Dukcapil dan Kemenlu sudah membuat terobosan dengan layanan online PeduliWNI, para WNI di luar negeri tidak perlu pulang ke Indonesia mengeluarkan biaya sekian ribu dolar hanya untuk bikin atau perpanjangan KTP--karena sudah berlaku seumur hidup. Sekarang mereka bisa mengurusnya di Kedubes atau Konjen di negara mereka tinggal."

Inilah berbagai terobosan Kementerian Dalam Negeri yang dinilai Mendagri Tito Karnavian, sangat penting.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama