Prof Zainuddin Maliki: Jadikan Founding Fathers Sebagai Inspirasi Muhammadiyah Menata Relasi Politik

BATU (wartamerdeka.info) - Warga Muhammadiyah diminta untuk menjadikan para founding fathers sebagai inspirasi dalam menjalin relasi dengan politik. 

Di awal kemerdekaan, UUD 1945 dan Pancasila adalah produk founding fathers yang pemikirannya di dominasi kader-kader Muhammadiyah. Demikian disampaikan Prof DR H Zainuddin Maliki MSi anggota DPR RI dihadapan para kepala Sekolah dan Madrasah Muhammadiyah sekabupaten Lamongan di Batu, Kamis (26/5/2022)

Zainuddin Maliki menjelaskan Pancasila boleh dikata adalah produk umat Islam. Termasuk di dalamnya peran tokoh-tokoh Muhammadiyah ikut merumuskan di Panitia Sembilan dan BPUPKI.

Lanjutnya, tokoh Muhammadiyah dari awal berdirinya Republik Indonesia sudah terlibat dalam proses politik. Saat merumuskan Pancasila ada tokoh-tokoh dari Muhammadiyah seperti Kasman Singodimedjo, Ki Bagus Hadikusumo, dan KH. Kahar Muzakir. "Berkat merekalah Pancasila tidak hanya berdimensi 

Zainuddin Maliki dalam kegiatan Sosialisasi 4 Pilar dengan tema Kebangsaan Wujudkan Kedaulatan Bangsa mempertanyakan kepada para Kepala Sekolah dan Madrasah sekabupaten Lamongan. Mengapa Muhammadiyah dalam perjalanannya kurang dekat dengan politik, padahal di awal kemerdekaan, UUD 1945 dan Pancasila adalah produk Muhammadiyah ?

Anggota DPR RI Dapil X Lamongan-Gresik ini menjelaskan bahwa salah satu faktor dominan mengapa Muhammadiyah terkesan alergi politik lalu memilih jalan political disengagement - mengambil jarak dari politik, karena politik itu dianggap kotor.

“Jangan alergi politik, kalau kekuasaan di tangan orang-orang yang tidak berpihak kepada rakyat terutama yang lemah maka undang-undang, distribusi alokasi kekuasaan dan distribusi alokasi anggaran akan dikendalikan oleh oligarki dan pemilik modal,” jelas anggota DPR RI Komisi X ini

Legislator kelahiran Tulungagung ini mengakui, sikap mengambil jarak dari politik memang ada sisi positifnya. Yaitu ketika Muhammadiyah mengambil jarak dengan politik, dengan langkah itu bisa lebih konsentrasi dan berhidmat di bidang pendidikan, sosial, filantropi. Muhammadiyah menunjukkan sebagai sebuah Persyarikatan yang berhasil turut mencerdaskan kehidupan bangsa, meningkatkan kwalitas layanan kesehatan, dan berbagai kegiatan kemanusiaan. Namun di sisi lain kemudian menjadi yatim piatu dalam politik.

Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya dua periode 2003-2011 ini menegaskan bahwa sosialisasi tentang 4 (empat) Pilar Konsensus Dasar yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI dipandang sangat penting dan strategis. Untuk itu para kepala Sekolah dan Madrasah juga perlu memahaminya.

“Empat pilar kebangsaan ini penting dipahami dan ditanamkan pada generasi bangsa Indonesia. Karena, banyak kepentingan bangsa lain terhadap Indonesia di era globalisasi yang dapat melunturkan pemahaman kebangsaan kita,” pesan Guru Besar alumni Universitas Airlangga ini

Sementara itu, Ketua Majelis Dikdasmen PDM Lamongan Drs H Kusnowo Sadak MSi memberikan apresiasi yang luar biasa atas antusiasme kepala Sekolah dan Madrasah Muhammadiyah sekabupaten Lamongan dalam mengikuti Sosialisasi 4 Pilar dengan menghadirkan Prof DR Zainuddin Maliki MSi anggota DPR RI

“Semoga apa yang disampaikan Pak Prof Zainuddin Maliki bermanfaat dan menjadikan inspirasi bagi para Kepala Sekolah dan Madrasah. Nilai nilai wawasan kenegaraan dan kebangsaan yang disampaikan mampu ditransfer kepada para guru dan muridnya,” pungkasnya (Mas)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama