Oleh: Saiful Huda Ems (SHE)
- Lawyer dan Pengamat Politik
Desakan publik khususnya dari kelompok-kelompok organisasi relawan Jokowi terhadap rencana reshuffle kabinet yang akan dilakukan oleh Presiden Jokowi dari hari ke hari kian semakin menguat. Terlebih ketika publik memperhatikan tingkah pola para elite politisi partai NasDem, yang selalu mengancam Presiden Jokowi bahwa mereka akan melakukan perlawanan keras pada Presiden Jokowi, jika saja para menteri dari perwakilan Partai NasDem direshuffle.
Tentu saja ancaman para elite politisi NasDem terhadap Presiden Jokowi yang demikian, membuat banyak pimpinan organ relawan Jokowi yang marah, dan memohon pada Presiden Jokowi untuk sesegera mungkin mereshuffle mereka dari kabinet, sebelum mereka berhasil merancang strateginya untuk memperlemah Pemerintahan Jokowi. Ibaratnya, sebelum kadal berhasil menjelma menjadi buaya raksasa, maka mereka harus segera dikeluarkan dari perkampungan pelayan dan pengabdi rakyat.
Di beberapa tulisan opini saya terdahulu, saya mengusulkan pada Presiden Jokowi yang tidak hanya sesegera mungkin mereshuffle para menteri dari NasDem, melainkan juga mereshuffle beberapa menteri dari perwakilan partai lainnya yang selain secara pribadi tidak menunjukkan kecakapan bekerja menjalankan visi presiden, juga secara partai yang tidak tertib dan masih suka bermain mata atau coba-coba kong kalikong dengan lawan-lawan politik Pemerintahan Jokowi.
Selain itu di beberapa tulisan opini saya terdahulu, juga mengusulkan beberapa eksponen Aktivis '98 untuk dimasukkan ke kabinet terbaru hasil reshuffle. Jika sebelumnya saya mengusulkan nama-nama seperti Budiman Sudjatmiko, Ray Rangkuti dan Pius Lustrilanang, sekarang saya tambahkan usulan yang baru lagi, yakni Adrian Napitipulu yang nampaknya kali ini, teman sesama Aktivis '98 yang selalu menolak untuk dijadikan menteri itu harus dipaksa masuk kabinet demi panggilan tugas negara.
Tak hanya itu, saya juga mengusulkan satu orang lagi, yakni Haidar Alwi salah satu Ketua Relawan Jokowi yang mewadahi lebih dari 1500 komponen relawan pro Jokowi, dan semuanya menggunakan dana pribadinya sendiri. Haidar Alwi, lahir di Solo 6 Agustus 1963 ini, merupakan lulusan SMA 1 Surakarta, dan lulusan S1 dan S2 ITB, serta yang mengambil specialis pembangkitan di Scenectady New York USA. Sampai sekarang Haidar Alwi masih bergerak dengan kegiatan : Jaga Jokowi dengan santunan satu juta anak yatim dan dhuafa sampai 2024.
Haidar Alwi selama ini dikenal sebagai sosok yang konsen melawan gerakan-gerakan intoleran dan radikal. Apalagi jika ditinjau dari sejarah kakek buyut beliau hidup dan dikubur di Maluku Utara tepatnya di Ternate, beliau merupakan keturunan asli ke delapan dari Sultan Mahmud Badarudin Palembang yang dimakamkan di Ternate. Jadi betapa banyak stok calon menteri yang bisa Bapak Presiden Jokowi pertimbangkan untuk diakomodir dalam kabinet, sebagai sebuah ikhtiar untuk menyegarkan kembali wajah politik Indonesia...(SHE).
Senin 9 Januari 2023.