Kemandirian dan Program Hilirisasi Mengantisipasi Pengurangan Anggaran Pemerintah Pusat


SURABAYA (wartamerdeka.info) - Kemandirian merupakan strategi utama yang harus dilakukan yang disertai dengan hilirisasi pertanian dan potensi alam lainnya yang dimiliki daerah bila kemungkinan terjadi pengurangan anggaran dari Pemerintah Pusat.  

Hal ini disampaikan Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, saat menjadi narasumber menjawab pertanyaan menyikapi kemungkinan pengurangan anggaran dari pemerintah pusat, pada acara Optimis Jatim Bangkit dengan tema "Tantangan Pembangunan Daerah Ditengah Keterbatasan Anggaran Pemerintah Pusat", Senin (21/8) di Stasiun TV JTV Surabaya.

"Prioritas program pokok ada 3 hal, terkait infrastruktur Jamula, sumberdaya manusia melalui peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan, juga pengembangan ekonomi dengan UMKM naik kelas dari yang lapak biasa hingga bisa ekspor mengikuti misi dagang," kata Yuhronur.

Yuhronur melanjutkan, andaikan nanti DAU (Dana Alokasi Umum) dan DAK (Dana Alokasi Khusus) berkurang, pihaknya akan mendorong sektor-sektor yang dimiliki dan termasuk melakukan hilirisasi hasil pertanian, perikanan, hingga potensi alam memiliki nilai tambah yang cukup besar.

Selain meningkatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah), Lamongan dengan mendongkrak nilai jual hasil alam melalui hilirisasi dengan memasukkan hasil alam Lamongan ke industri pengolahan lewat keberadaan investor, sektor pariwisata Lamongan saat ini juga tengah diintegrasikan dengan sumberdaya yang dimiliki.

Diantara bentuk integrasi, mulai banyaknya agrowisata panen dan petik buah secara langsung di tempat, sport tourism bidang olahraga (motocross, renang), wisata religi dan heritage di Lamongan, hingga kuliner Lamongan yang diangkat melalui pelaksanaan berbagai festival.

Tidak hanya itu, digitalisasi pembayaran pajak juga telah dilakukan dengan harapan dapat mengoptimalkan penyerapan pajak (mencegah kebocoran) dan mempermudah masyarakat dalam pelaksanaan pembayaran pajak. Kabupaten Lamongan juga mendorong peningkatan investasi dimana saat ini masih tersedia 6.249,44 hektar kawasan peruntukan industri, dengan ditunjang kemudahan-kemudahan dalam proses investasi.

"Kami berharap semoga pengurangan ini tidak terjadi. Kita tetap optimis bahwa Lamongan ke depan bisa terus bangkit ekonominya, merata pembangunannya, dan juga sejahtera atau harmonis warganya. Kita terus membuka ruang kolaborasi bagi siapapun untuk Lamongan yang inklusif. Di Lamongan ini masih banyak potensi yang bisa digerakkan," tambah Bupati Yuhronur. (Tim)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama