Ungkapan itu terbagi dalam dua bagian utama yakni Taqabbalallahu minna wa minkum yang berarti "Semoga Allah menerima (amal) dari kami dan dari kalian." Bagian ini merupakan doa dan harapan bahwa semua ibadah, seperti puasa, sholat, zakat, dan amal baik lainnya, diterima oleh Allah SWT.
Lalu ada juga Taqabbal ya karim yang artinya "Terima(lah) ya Yang Maha Mulia." Ini adalah seruan tambahan yang mengakui kemurahan hati dan kemuliaan Allah SWT, memohon agar Sang Pencipta menerima amalan-amalan umat Muslim.
Ungkapan ini tidak secara eksplisit disebutkan dalam Al-Qur'an, akan tetapi bersumber dari kebiasaan saling mendoakan kebaikan dan penerimaan amal baik antar Muslim yang telah menjadi tradisi turun-temurun.
Dikutip dari Kitab Fathul Bari oleh Ibnu Hajar Al Asqalani, ucapan ini juga menjadi doa yang sering diucapkan oleh para sahabat Nabi Muhammad SAW :
فعن جُبَيْرِ بْنِ نُفَيْرٍ قَالَ : كَانَ أَصْحَابُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا اِلْتَقَوْا يَوْمَ الْعِيدِ يَقُولُ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ : تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْك . قال الحافظ : إسناده حسن
Artinya : "Dari Jubair bin Nufair, ia berkata bahwa jika para sahabat Rasulullah SAW berjumpa dengan hari raya 'id (Idul Fitri atau Idul Adha), satu sama lain saling mengucapkan, taqobbalallahu minna wa minkum".
1. Mendapat pahala.
Kalimat taqabbalallahu minna wa minkum termasuk dalam kalimat tabbiyah yang berarti kalimat yang baik diucapkan dan mengandung doa, maka semua ucapan baik akan mendapatkan pahala bagi pengucapnya.
2. Memperkuat silaturahmi dan rasa persaudaraan.
Mengucapkan kalimat ini satu sama lain dapat menjaga tali silaturahmi dan persaudaraan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Dijelaskan pada Al-Qur'an, tepatnya pada surat Al-Hujurat ayat 10 yang berbunyi :
اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌ فَاَصْلِحُوْا بَيْنَ اَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَࣖ ١٠
Innamal-mu'minûna ikhwatun fa ashliḫû baina akhawaikum wattaqullâha la'allakum tur-ḫamûn.
Artinya: Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah kedua saudaramu (yang bertikai) dan bertakwalah kepada Allah SWT agar kamu dirahmati.
3. Mengharapkan keberkahan dan rida Allah SWT.
Mengucapkan kalimat ini di hari raya tak hanya menjadi sarana untuk mempererat silaturahmi antar sesama Muslim, akan tetapi juga sebagai wujud pengharapan rida Allah SWT atas segala ibadah yang telah dilakukan di bulan Ramadhan.
Umat Muslim menjelang HR Lebaran, mungkin sering mendengar atau mendapatkan hampers dengan tulisan taqabbalallahu minna wa minkum :
تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تَقَبَّلْ ياَ كَرِيْمُ وَجَعَلَنَا اللهُ وَاِيَّاكُمْ مِنَ الْعَاءِدِيْنَ وَالْفَائِزِيْنَ وَالْمَقْبُوْلِيْنَ كُلُّ عاَمٍ وَأَنْتُمْ بِخَيْرٍ
Taqabbalallahu minna wa minkum taqabbal yaa kariim, wa ja’alanallahu wa iyyakum minal ‘aidin wal faizin wal maqbulin kullu ‘aamin wa antum bi khair.
Artinya : “Semoga Allah menerima (amal ibadah) kami dan kamu, wahai Allah Yang Maha Mulia, terimalah! Dan semoga Allah SWT menjadikan kami dan kamu termasuk orang-orang yang kembali dan orang-orang yang menang serta diterima (amal ibadah). Setiap tahun semoga kamu semua senantiasa dalam kebaikan.”
Dari ahli hadits bernama Ibnu Hajar al-Asqalani dalam kitab “Fathul Bari”, dijelaskan bahwa : Para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wassalam apabila bertemu di hari raya, mereka mengucapkan kepada sebagian lainnya : taqabbalallahu minna wa minkum.”
Dikarenakan kalimat taqabbalallahu minna wa minkum diucapkan oleh para sahabat dan Rasulullah Muhammad SAw tidak melarang penggunaan ucapan tersebut, maka hadis terkait hal ini merupakan hadits taqriri.
Hadist taqriri adalah suatu perbuatan yang telah disetujui oleh Rasulullah dan menjadi sunnah bagi siapa saja yang mengucapkannya.
Di samping itu, menurut Sayyid Sabiq dalam bukunya “Fiqih Sunnah” dijelaskan bahwa ucapan taqabbalallahu minna wa minkum tidak hanya untuk hari raya Idulfitri saja, tetapi juga Idul Adha.
Hal ini didasarkan pada riwayat Jubair bin Nafir yang mengatakan :
“Apabila sahabat-sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam bertemu pada hari raya, mereka saling mengucapkan taqabbalallahu minna wa minkum.”
Dengan demikian, maka lafadz taqabbalallahu minna wa minkum
diartikan sebagai ucapan yang mengandung doa baik serta sunah bagi siapa saja yang mengucapkannya pada saat hari raya baik Idul Fitri maupun hari raya Idul Adha atau Lebaran Haji.
Setelah memahami arti taqabbalallahu minna wa minkum, maka ketahui cara menjawabnya. Bagaimana jawaban dari ucapan taqabbalallahu minna wa minkum?
Cara menjawab taqabbalallahu minna wa minkum bisa dengan
minna waminkum taqobbal ya karim, yang artinya ; “Ya Allah yang Maha Mulia, terimalah amalan kami.”
Seseorang Muslim juga bisa menjawab taqabbalallahu minna wa minkum dengan ucapan yang sama,
taqabbalallahu minna wa minkum. Arti taqabbalallahu minna wa minkum dan jawaban taqabbalallahu minna wa minka memiliki makna yang sama.
Apabila seorang umat Muslim mendengar ucapan taqabbalallahu minna wa minkum, maka dianjurkan untuk membalasnya.
Terdapat dua cara yang bisa digunakan umat Islam dalam menjawab taqabbalallahu minna wa minkum, yaitu : Dari Habib bin Umar Al Anshari, ayahnya bercerita kepadanya bahwa beliau bertemu dengan Watsilah radhiallahu ‘anhu ketika hari raya, maka ketika ia mengucapkan kepada Watsilah, “Taqabbalallahu minna wa minkum,” Watsilah menjawab, Taqabbalallahu minna wa minkum.” (HR. Ad-Daruquthni dalam Mu’jam Al Kabir).
Hal ini merupakan perwujudan dari firman Allah SWT dalam Al-Qur’an,
“Jika kalian diberi salam dalam bentuk apapun maka balaslah dengan salam yang lebih baik atau jawablah dengan yang semisal.” (QS. An Nisa: 86).
Jawaban lainnya yang bisa Anda gunakan untuk membalas ucapan taqabbalallahu minna wa minkum yakni: Minna waminkum taqobbal ya karim. Artinya : “Ya Allah Yang Maha Mulia terimalah amal kami dan kamu.”
Selain itu, ucapan taqabbalallahu minna wa minkum bisa ditambahkan dengan taqabbal yaa kariim, wa ja’alanallahu wa iyyakum minal ‘aidin wal faizin.
Ada juga yang menambahkan dengan wal maqbulin kullu aamin wa antum bikhair. Berikut jika digabungkan menjadi :
Taqabbalallahu minna wa minkum taqabbal yaa kariim, wa ja’alanallahu wa iyyakum minal ‘aidin wal faizin wal maqbulin kullu ‘aamin wa antum bi khair.
Artinya : “Semoga Allah menerima (amal ibadah Ramadhan) kami dan kamu. Wahai Allah Yang Maha Mulia, terimalah! Dan semoga Allah menjadikan kami dan kamu termasuk orang-orang yang kembali dan orang-orang yang menang serta diterima (amal ibadah). Setiap tahun semoga kamu senantiasa dalam kebaikan.”
Hukum Menjawab Ucapan Taqabbalallahu minna wa minkum.
Ketika seseorang umat Muslim sudah paham arti taqabbalallahu minna wa minkum dan jawabannya, maka terapkanlah saat ada yang kerabat yang mengucapkan kalimat tersebut saat Idul Fitri dan atauhari rata Idul zAdha. Hukum menjawab ucapan taqabbalallahu minna wa minkum adalah wajib.
Dalam Majmu Fatawa (24/253), Ibnu Taimiyah pernah ditanya mengenai dasar hukum syariat dalam ucapan Idul Fitri. Kemudian, mengisahkan bahwa ucapan
taqabbalallahu minna wa minkum
wajib dijawab.
Hal ini telah diriwayatkan oleh sebagian sahabat bahwa dahulu mereka melakukannya, dan dibolehkan sebagian Imam seperti Ahmad dan lainnya. Tetapi Ahmad berkata : “Aku tidak mau memulainya lebih dahulu, namun jika seseorang mengucapkannya kepadaku maka aku menjawabnya, karena itu jawaban ucapan selamat yang hukumnya wajib.”
Ungkapan : تقبل الله منا ومنكم Taqabbalallahu minna wa minkum Sejatinya bersumber dari "Hati" yang tulus dan ikhlas, diolah melaluin pikiran dan dilafazkan secara lisan oleh seseorang umat Muslim.
Pasalnya, amal yang paling disukai oleh Allah SWT yakni ketika seseorang memberikan kebahagiaan dan kedamaian hati pada dirinya terlebih kepada orang lain, sehingga niscaya akan terlepas dari semua keruwetan dan masalahnya.
Semoga Kedamaian Senantiasa Bersemayam Di Hati Kita Semua. "May Peace Abide in Our Heart".
Selamat Hari Raya Idul Adha/Idul Qurban atau Lebaran Haji, 10 Dzulhijjah 1445 Hijriyah. َ
تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تَقَبَّلْ ياَ كَرِيْمُ وَجَعَلَنَا اللهُ وَاِيَّاكُمْ مِنَ الْعَاءِدِيْنَ وَالْفَائِزِيْنَ وَالْمَقْبُوْلِيْنَ كُلُّ عاَمٍ وَأَنْتُمْ بِخَيْرٍ
Taqabbalallahu minna wa minkum taqabbal yaa kariim, wa ja’alanallahu wa iyyakum minal ‘aidin wal faizin wal maqbulin kullu ‘aamin wa antum bi khair.
Artinya: “Semoga Allah menerima (amal ibadah) kami dan kamu, wahai Allah Yang Maha Mulia, terimalah! Dan semoga Allah menjadikan kami dan kamu termasuk orang-orang yang kembali dan orang-orang yang menang serta diterima (amal ibadah). Setiap tahun semoga kamu semua senantiasa dalam kebaikan.”
Mohon maaf lahir dan batin.
Editor: W. Masykar