PYM. Andi Aprasing Lamattulada, SH.,MH., Ph.D. Eksis Sebagai Arajang Binuang XVIII


Oleh : YM. Sjahrir Tamsi

Andi Aprasing Lamattulada resmi dinobatkan sebagai Arajang Binuang ke XVIII oleh Dewan Adat Tallubate di Kecamatan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar, Minggu (8/5/2022).
Penobatannya dihadiri langsung sejumlah Perwakilan Kerajaan, baik dari Sulawesi Barat (Pitu Ulunna Salu dan Pitu Ba'bana Binanga) maupun sejumlah Raja dari Sulawesi Selatan.
Sebelum penobatan, diawali dengan beberapa rangkain prosesi adat dan penampilan sejumlah benda-benda pusaka.

Satu diantaranya adalah penyampaian sejarah singkat Kerajaan Binuang dan silsilahnya.
Amanah Arajang Binuang diberikan kepada YM. Andi Aprasing Lamattulada, SH., MH., Ph.D. untuk mengurus Kerajaan Binuang ke depannya agar tepat eksis sebagai Organisasi/Lembaga Adat atau Ormas.

Dengan amanah ini, Arajang Binuang XVIII niscaya bisa bersinergi dengan Pemerintah dan Pemerintah Daerah sebagai Mitra, dan juga berkolaborasi dengan masyarakat, untuk menjaga nilai-nilai budaya dan melestarikan adat Kerajaan Binuang masa silam.

Kolaborasi itu, Arajang Binuang XVIII, PYM. Andi Aprasing Lamattulada telah membuktikannya dengan terbitnya Surat Pengakuan dari :
1. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Pemerintah Daerah Kabupaten Polewali Mandar berupa Sertifikat atau Surat Keterangan Keberadaan disingkat SKK;
2. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Barat berupa Sertifikat atau Surat Keterangan Keberadaan disingkat SKK;
3. Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI melalui Dirjen AHU Tentang Arajang Binuang XVIII;
4. Berita Acara Pengukuhan Arajang Binuang XVIII, YM. Andi Aprasing Lamattulada, SH., MH., Ph.D.;
5. SK Dewan Adat Tallu Bate Arajang Binuang;
6. Akta Notaris;
7. Surat Keputusan Menteri dalam Negeri tahun 1955 tentang Pemberhentian dengan hormat H.A. Lamattula sebagai Raja Binuang.

Sejumlah Dokumen di atas merupakan bukti riil yang tak terbantahkan lagi bahwa Arajang Binuang, Andi Afrasing Lamattulada, SH., MH., Ph.D., adalah Raja Binuang ke 18 yang sah secara yuridis dan defakto. Hal ini juga sekaligus sebagai langkah awal untuk menuju perbaikan atau pelestarian nilai-nilai Budaya dan Adat Kerajaan Binuang tetap eksis kedepannya.

Beberapa gerak langkah Arajang Binuang XVIII membangun frekuensi yang sama dan cipta kondisi dengan sejumlah pihak antara lain sebagai berikut :

1. Audiensi ke Pj. Gubernur Sulawesi Barat,  Prof. Dr.  Zudan Arif Fakrullah,  SH., MH. Januari 6, 2023.
Saat audiensi Pj. Gubernur, Zudan merasa kagum melihat ada Perisai berusia lenih dari lima ratusan tahun milik Arajang Binuang XVIII. Perisai itu, bernama Puang Dato.
Arajang Binuang XVIII, YM. Andi Afrasing Lamattulada, SH., MH.,Ph.D., bersama Wakil Raja, YM. Andi Ilham Lamattulada dan Dewan Adat Ulubate, YM. H. Alim Intoyo, dan Dewan Adat Batetangnga, YM. H. Hasan Dalle, serta Dewan Adat Cappa Bate Dara’/Tomakaka Adaq Jambu, YM. Drs. Sjahrir Tamsi, M.Pd., “Sowan” kerumah Penjabat Gubernur Sulawesi Barat.
Sementara Pj. Gubernur didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Barat,  Dr. H. Mithhar, S.Pd., M.Pd., Kepala Dinas Pariwisata, Ibu Darma Anshar. Plt. Kepala Badan Kesbangpol,  H.A. Muhammad Yusuf, dan Kepala Biro Umum, M. Saleh Rahim.
Arajang Binuang XVIII datang dengan membawa sejumlah dokumen ASLI milik Kerajaan berupa Lontara (Silsilah) yang bertuliskan huruf lontara Bugis Makassar, Surat Pengakuan Arajang Binuang Mandar dari Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), mulai dari Kepala Desa/Kelurahan, Camat, Bupati, Gubernur hingga Dirjen AHU Kementerian Hukum dan HAM RI.

2. Pj. Bupati Polewali Mandar, H. Ilham Borahima menerima secara resmi Audiensi Arajang Binuang Mandar di Lantai 3 Ruang Tamu Kehormatan Bupati.
Beberapa pokok materi yang dibahas antara lain; 1. Lokasi Tanah Adat yang tidak produksi lagi seluas lebih kurang 4 Ha, milik Adat Arajang Binuang Mandar di Kecamatan Binuang ditawarkan kepada Pj. Bupati untuk menjadi Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang selama ini menjadi polemik di Polewali Mandar. 2. Pembangunan Istana Arajang Binuang Mandar yang representatif menjadi Kawasan Terpadu untuk Destinasi Wisata Nusantara, lengkap dengan Rumah Adat, Museum Benda Pusaka, Pendidikan, dan berbagai bangunan lainnya dengan model dan bentuk yang tetap  memperhatikan kearifan lokal terutama nilai-nilai Budaya Daerah Polewali Mandar. 3. Pengembangan Yayasan,  Penguatan dan Pemberdayaan Masyarakat Adat Arajang Binuang Mandar. 4. Penobatan Lembaga Adat dan Perangkatnya yang merupakan bagian integral dari program kegiatan Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Dinas Pariwisata Kabupaten Polewali Mandar. Binuang Mandar. 5. Penganggaran melalui APBD 2025 untuk Pembangunan Istana, Penguatan, Pengembangan dan Pelestarian Budaya Arajang Binuang Mandar. 6. Sosialisasi kepada semua jenjang satuan pendidikan (SD, SMP, SMA/SMK, dan SLB) untuk menginternalisasikan Sejarah Daerah, Kerajaan, dan Budaya Daerah serta kearifan lokal ke dalam Materi Ajar setiap Mata Pelajaran dan semua jenjang satuan pendidikan di Kabupaten Polewali Mandar Jago.
Arajang Binuang Mandar merupakan satu diantara Kerajaan yang eksis dan memiliki Akte Notaris serta dokumen, Barang dan Benda Pusaka yang telah mendapat pengakuan resmi Pemerintah mulai Desa/Kelurahan, Camat, Bupati, Gubernur hingga Dirjen AHU Kemenkumham RI.
Pj. Bupati, H. Ilham Borahima didampingi Kadis Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta sejumlah stafnya.
Pj. Bupati merasa senang dan mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada Arajang Binuang Mandar bersama sejumlah perangkatnya.

3. Arajang Binuang XVIII Menghadiri
Borobudur Peace & Prosperity Festival.
Mei 23, 2024.
Borobudur Peace & Prosperity Festival adalah event tahunan yang mengundang organisasi dan pemimpin terkemuka dari seluruh dunia untuk mengunjungi Candi Borobudur dan merasakan persatuan, kedamaian, harmoni dan kemakmuran melalui pertunjukan seni dan budaya serta tindakan kemanusiaan terhadap manusia dan alam sekitarnya. 
Sementara Merti Karuna Bhumi Festival merupakan agenda tahunan yang digelar ketiga kalinya untuk menghormati, merayakan dan belas kasihan yang tanpa batas dari Bumi, rumah kita bersama. 


Merti Karuna Bhumi Festival adalah waktu untuk menghargai keajaiban alam serta merefleksikan tanggung jawab kita sebagai penjaga planet ini. Di tengah tantangan perubahan iklim dan degradasi lingkungan penting bagi kita untuk bersatu dalam rangka menjaga, melindungi dan memperbaiki bumi kita. Event ini dilaksanakan di Candi Pawon dan Borobudur Temples Central Java Indonesia, 21-23 Mei 2024.

Perwakilan Arajang Binuang hadir pada acara ini yaitu : YM. Ir. Andi Muh. Ilyas Palontjongi (Pabbicra Bulang), YM. H. Hasan Dalle (Ketua Dewan Adaq Tangnga Bate), YM. Drs. Sjahrir Tamsi, M.Pd. (Tomakaka Adaq Jambu Cappa Bate Dara).
Hadir pula sejumlah Duta Besar dari negara sahabat antara lain : Palestina, Ukraina, Oman, Yordania, Mesir, Srilanka Swiss dan lain-lain.
Hadir pula Bapak Mayjen (Pol) Dr. Sidarto Danusubroto, SH. (WANTIMPRES, Mantan Ketua MPR RI). dan Aktor Ferry Salim, Duta Nasional UNECEF 2004 hingga sekarang.
Editor : W. Masykar.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama