Tulisan ini dapat digunakan sebagai inspirasi untuk berbagai bidang, baik dalam pendidikan, karier, maupun kehidupan pribadi.
Kesuksesan tidak terjadi begitu saja, melainkan hasil dari persiapan yang matang, strategi yang terencana, dan komitmen untuk mencapai hasil yang terbaik. Dalam konteks pendidikan maupun karier, konsep “Jelang Sukses” menjadi penting sebagai panduan untuk mencapai prestasi Optimal. Istilah ini merujuk pada proses persiapan yang efektif dan sistematis dalam upaya mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Sukses, tentunya menjadi mimpi setiap orang. Sukses yaitu ketika dalam hidup ini kita bisa selalu melakukan hal terbaik untuk apa saja yang kita lakukan, baik dalam perkuliahan, berkreasi, dan hal lainnya maka kita bisa dikatakan sukses untuk diri sendiri, tidak peduli kaya atau miskin, dengan melakukan hal terbaik ini secara maksimal, maka niscaya kita akan merasakan bahagia, baik di dunia maupun di akhirat.
Capaian kesuksesan yang tenar dan glamor, sebagian orang mengkorelasikan dengan hidupnya yang "Sukses dan Bahagia". Banyak orang punya pangkat dan jabatan yang tinggi, kaya raya dengan bergelimang kemewahan harta dan aset dimana-mana, namun kesepian, hampa, gelisah dan tidak membuat hidupnya merasakan kebahagiaan. Oleh karena harta, pangkat, kedudukan dan paras yang cakep tidak ada yang abadi dan bukan pula ukuran standar kesuksesan seseorang.
"Yang miskin jangan bersedih dan jangan sesali diri. Yang kaya janganlah bangga dan jangan busungkan dada.
Derajat manusia di sisi Tuhannya bukan karena hartanya. Derajat manusia di sisi Tuhannya hanya karena "Taqwanya."
Dari itu bertakwalah dalam hidup yang berharta. Dari itu bertakwalah dalam hidup yang tak punya.
Firman Tuhan di dalam kitab suci-Nya Alquran, miskin dan kata itu sama. Sesungguhnya keduanya itu hanya ujian bagi orang-orang beriman.
Mampukah si Miskin menjalani penderitaan?Berimankah dia di dalam kekurangan?Mampukah si Kaya mengendalikan hawa nafsunya? Berimankah dia di dalam kelebihan?
"Taqwa," demikian judul dan lirik sebuah Lagu karya dari Prof. Dr. Rhoma Irama.
Bahwa ukuran standar kesuksesan dan derajat seseorang di sisi Allah SWT, Tuhan Yang Maha Mengatur Segalanya adalah sesuai judul lagu di atas, yakni "Taqwa."
Banyak manusia kehilangan kebahagiaan dalam hidupnya yang Sukses. Satu diantaranya disebabkan kehampaan spiritual, dimana rasa keberagamaan dan keinginan dekat dengan Tuhan mulai menjadi kerinduan yang membuncah dan teramat dalam.
Tak bisa dielakkan, untuk melejitkan spiritual memang membutuhkan ibadah untuk memenuhinya, oleh karena dengan ibadah maka niscaya kesuksesan akan terwujud dalam diri setiap orang yang beriman.
Sukses merupakan puncak kebahagiaan seseorang di dalam beribadah, ekspresi dan manifestasi rasa syukur, wujud pengabdian dan loyalitas yang akan menghadirkan kepuasan batin. Lebih dari itu, ketentraman dan ketenangan batin pun akan merasuk ke dalam relung jiwa seseorang.
Lalu apa sebenarnya definisi sukses itu? Jika orang-orang yang sukses diartikan sebagai mereka yang memiliki banyak uang seperti CEO atau pemilik sebuah perusahaan besar, rasanya tidak juga. Sebab banyak diantara Tokoh berperan dunia justru berpendapat jika "uang tidak dapat dijadikan tolak ukur kesuksesan seseorang."
Sukses merupakan target seseorang mampu meraih apa yang diinginkan, baik yang di cita-citakan, maupun target kehidupan secara optimal.
1. Perencanaan yang Tepat.
Perencanaan adalah fondasi utama menuju sukses. Tanpa perencanaan yang jelas, langkah-langkah yang diambil seringkali tidak efektif atau bahkan salah arah. Perencanaan ini mencakup penentuan tujuan jangka pendek dan panjang, analisis sumber daya yang tersedia, serta identifikasi hambatan yang mungkin muncul. Menurut Robbins dan Coulter (2018), perencanaan yang baik berperan penting dalam memberikan arahan yang tepat, sehingga setiap langkah yang diambil menuju sukses menjadi lebih terstruktur;
Waktu adalah aset berharga yang tidak dapat digantikan. Oleh karena itu, dalam proses “Jelang Sukses,” pengelolaan waktu yang baik menjadi kunci untuk memastikan semua target yang telah ditetapkan tercapai tepat waktu. Steven R. Covey dalam bukunya The 7 Habits of Highly Effective People menyebutkan bahwa pengelolaan waktu yang baik memungkinkan seseorang untuk memprioritaskan hal-hal yang penting, sehingga mengurangi stres dan meningkatkan produktivitas (Covey, 2013);
Selain manajemen waktu, pengetahuan dan keterampilan yang memadai adalah bagian dari persiapan sukses. Setiap individu perlu mengembangkan kompetensi yang relevan agar mampu bersaing dan meraih hasil terbaik. Menurut Boyatzis (2008), keterampilan khusus yang relevan dengan bidang yang ditekuni akan meningkatkan kinerja seseorang, karena ia dapat mengatasi berbagai tantangan secara efektif.
Contoh Praktik Jelang Sukses di Dunia Pendidikan :
Di bidang pendidikan, strategi “Jelang Sukses” dapat diterapkan untuk membantu Peserta Didik menghadapi ujian akhir dengan hasil yang optimal. Misalnya, sekolah dapat mengadakan sesi belajar tambahan dan bimbingan intensif bagi Peserta Didik kelas akhir menjelang ujian akhir. Selain itu, dapat juga diajarkan strategi belajar efektif, termasuk cara mengelola waktu belajar, mengenali kelemahan yang perlu diperbaiki, dan mempelajari soal-soal tahun sebelumnya.
Contoh Praktik "Jelang Sukses" di Dunia Kerja.
Dalam dunia kerja, seorang manajer proyek dapat mengaplikasikan prinsip “Jelang Sukses” dengan melakukan persiapan menyeluruh untuk proyek penting. Ini termasuk perencanaan terperinci mengenai anggaran, sumber daya, dan tim yang terlibat, serta antisipasi risiko yang mungkin saja terjadi. Sebagai contoh, perusahaan teknologi besar seperti Google menerapkan sistem OKR (Objectives and Key Results) untuk memantau kemajuan tim dan memastikan setiap proyek berjalan sesuai rencana (Doerr, 2018).
Kembali Secara Intensif Memahami Pusat Literasi Antara lain : "Jelang Sukses Optimal" adalah konsep yang penting untuk mencapai hasil terbaik dalam segala aspek kehidupan. Dengan perencanaan yang matang, pengelolaan waktu yang baik, serta pengembangan keterampilan dan pengetahuan yang tepat, seseorang dapat mencapai target yang diinginkan secara efektif. Kesuksesan bukanlah kebetulan, melainkan hasil dari usaha yang terstruktur dan terencana. Sebagai penutup, kita dapat mengutip pepatah bijak dari Benjamin Franklin, "By failing to prepare, you are preparing to fail."
1. YM. Tamsi Sjahrir : Mapan Bukan Standar Kebahagiaan. Wartamerdeka.Info. Mamuju. 2023;
2. YM. Tamsi Sjahrir : Bahagia itu Indah bahkan Ibadah. Wartamerdeka.Info. Mamuju. 2023;
3. YM. Tamsi Sjahrir : Trend Style Hidup Baru dengan Slow Living, Wartamerdeka.Info, 2023;
4. YM. Tamsi Sjahrir : Perlu Kesabaran untuk Mewujudkan Ekspektasi, Wartamerdeka.Info, 2023.
Editor : W. Masykar