Dua bulan sebelum penyelenggaraan RAT sekaligus Pemilihan Pengurus dan Pengawas KUD Minatani Kecamatan Brondong untuk periode 2025-2029 dan 2025-2027 yang akan dihelat pada Minggu, 23 Februari 2025, banyak framing negatif dan cancel culture tumbuh subur, belum lagi beragam isu negatif yang tidak jelas kebenarannya terus masif menyasar semua bakal calon yang akan ikut pada pemilihan Pengurus dan Pengawas.
Sebagai anggota saya kemudian turba - turun kebawah - menelisik arus informasi yang belum tentu kebenarannya itu, sekaligus ingin tahu - benarkah kawan kawan Korpok ketika memilih Pengurus atau Pengawas berdasarkan siapa yang paling "mengerti" mengerti dalam tanda kutip dan karena rasa "Kasihan"? dan bukan berdasarkan kapasitas, kapabilitas dan tingkat kompetensi calon?Dari sebanyak 116 orang Korpok yang memiliki hak pilih, yang saya kenal kurang dari 20 orang - itu pun yang akrab kurang dari 10 orang, selebihnya sama sekali tidak pernah kenal dan tidak pernah bertemu. Padahal saya juga anggota, dan termasuk tahun keanggotaan saya sudah lama.
Nah, seiring pergerakan saya menemui kawan kawan Korpok sekadar menggali banyak informasi dan sekaligus meluruskan jika ada informasi yang tidak benar, saya kemudian terseret dalam pusaran kontestasi - karena saya mendapat dorongan luar biasa dari hampir mayoritas Korpok yang awal awal saya temui.
Itu sebabnya, saya termasuk calon yang mendaftar secara sah pada injury time, pada menit menit terakhir menjelang penutupan pendaftaran.Dalam berbagai pertemuan dengan kawan2 Korpok - Meski saya bisa jadi satu satunya Calon yang sudah siap KALAH - karena saya hanya berbekal Edukasi, Visi Misi dan berbagi Pengalaman. Apalagi satu satunya Calon yang baru dikenal, sehingga agak sulit untuk lolos tiga besar sebagai Pengawas.
Oleh karena itu, termasuk bagian dari usaha meyakinkan kawan kawan Korpok, ada bagian dari Visi Misi saya yang kemudian saya tegaskan melalui Surat Pernyataan dan ditanda tangani oleh kawan kawan Korpok - isinya upaya mengangkat (mendorong) Pengurus dan bersama Pengawas yang terpilih untuk mewujudkan harkat Korpok atau taraf tingkat kesejahteraan Korpok (Anggota).Yang menarik, anggapan bahwa Korpok KUD Minatani - ketika memilih Pengurus dan Pengawas - lebih berdasar siapa yang paling "Mengerti" siapa yang paling "Dekat" bahkan karena "Kasihan" prosentasenya ternyata sangat sedikit jumlahnya.
Hampir mayoritas, kawan kawan Korpok sudah mulai berfikir tentang masa depan Lembaga KUD. Bahwa penguatan dan pengembangan lembaga KUD Minatani tetap menjadi prioritas dan bukan sekadar relasi "pertemanan" atau relasi lainnya.Independensi kawan kawan Korpok, terutama Korpok yang dikenal barisan muda, cara berfikir nya sudah jauh kedepan. Mereka sudah tidak lagi berfikir sektoral tapi masa depan Lembaga.
"KUD Minatani butuh sosok dengan Visi Misi yang visioner dan sekaligus memiliki jaringan kuat dijajaran birokrasi pemerintah," Ungkap salah seorang Korpok saat pertemuan. (Bersambung)