Bagai Beranak Pinak, Tiang Kabel Perburuk Pemandangan Kota Tasikmalaya

Foto: Randi Yunantan. 

Tasikmalaya (wartamerdeka.info) - Pesatnya pembangunan di perkotaan tidak serta merta menyejahterakan warga bila koordinasi antar instansi masih lemah dalam melaksanakan pembangunan.

Seperti yang terjadi di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Rendahnya koordinasi antar instansi, mengakibatkan buruknya tata ruang kendati telah di hias dengan apik oleh dinas yang membidanginya.

Kondisi ini pada akhirnya menjadi perhatian para tokoh masyarakat, pemerhati lingkungan dan juga Ketua Persatuan Wartawan Republik Indonesia (PWRI) Kota Tasikmalaya, Asep Setiadi.

Asep Setiadi mengkritisi kondisi kabel telepon dan internet yang semrawut di berbagai wilayah Kota Tasikmalaya.

Menurutnya, kondisi ini tidak hanya merusak estetika kota, tetapi juga berpotensi membahayakan keselamatan warga.

Dalam pernyataannya, Asep Setiadi mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi kabel yang menjuntai dan tidak tertata dengan baik.

"Kami dari PWRI Kota Tasikmalaya sangat prihatin dengan kondisi kabel yang semrawut ini. Selain merusak pemandangan kota yang sudah kita tata, keberadaan kabel-kabel yang tidak teratur berpotensi menimbulkan bahaya bagi masyarakat, terutama saat kondisi cuaca sedang tidak bersahabat," ujarnya.

Asep menambahkan bahwa masalah ini sudah cukup lama menjadi perhatian masyarakat, namun belum ada tindakan nyata dari pihak-pihak terkait. Ia mendesak Pemerintah Kota Tasikmalaya dan penyedia layanan telekomunikasi untuk segera mengambil langkah-langkah konkret.

Maka, lanjut Asep, mendesak Pemkot Tasikmalaya untuk berkoordinasi secara intensif dengan perusahaan telekomunikasi dan penyedia jasa internet untuk menertibkan jaringan kabel yang semrawut.

"Diperlukan solusi yang komprehensif, agar masalah ini tidak terus berlarut dan merugikan masyarakat," tegasnya.

Lebih lanjut, Asep Setiadi menyoroti kurangnya pengawasan dari pihak berwenang terhadap proses pemasangan dan pemeliharaan infrastruktur kabel.

Ia juga menilai, banyak perusahaan telekomunikasi yang kurang memerhatikan aspek estetika dan keselamatan dalam pemasangan kabel.

"Kami melihat masih banyak pemasangan kabel yang dilakukan tanpa memperhatikan standar kerapihan dan keamanan yang seharusnya.

Hal ini, lanjut Asep, menunjukkan adanya kelalaian dalam pengawasan dari pihak yang memiliki kewenangan.

DPC PWRI Kota Tasikmalaya berharap masalah ini mendapatkan perhatian serius dari seluruh pihak terkait. Asep menegaskan, pihaknya siap mengawal dan memberikan dukungan pada setiap upaya penertiban kabel semrawut di Kota Tasikmalaya.

"Kami akan terus mengawal isu ini dan siap berkolaborasi dengan Pemkot Tasikmalaya serta pihak-pihak terkait dalam upaya penertiban kabel-kabel yang semrawut ini.

Asep menjelaskan, ini merupakan bagian dari komitmen PWRI untuk turut berkontribusi dalam pembangunan Kota Tasikmalaya yang lebih baik, lebih tertib, dan tentunya lebih aman bagi seluruh warga.

Sementara itu Indra, Pemerhati Lingkungan, menyatakan persoalan ini bukan hanya soal keindahan, tetapi juga menyangkut keselamatan.

Tiang yang terlalu banyak dan berdiri dekat jalan dapat mengganggu mobilitas pejalan kaki dan membahayakan saat terjadi angin kencang atau kabel putus.

Selain itu, kata Indra, deretan tiang menutupi pandangan ke toko atau kios, yang berpotensi menurunkan omset pedagang.

Maka Indra mendorong pemerintah kota agar segera menerbitkan regulasi tegas tentang pemasangan tiang, termasuk opsi sharing pole atau penanaman kabel di bawah tanah (ducting).

“Kalau ada koordinasi, kota bisa tetap rapi, aman, dan efisien,” tegasnya.

Indra berharap, langkah konkret segera diambil sebelum wajah kota semakin tercoreng. “Kota yang indah bukan hanya soal taman dan lampu, tapi keteraturan semua elemen, termasuk tiang kabel optik,” pungkasnya. (Randi Yunantan)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Adv.